Jadilah pembaca yang BIJAK dan bisa menghargai karya seseorang
Karna nulis gak cuma sekedar nulis belakaHarap dukungannya berupa
⭐⭐vote⭐⭐
dan
💌💌komen💌💌Supaya author lebih semangat nulisnya dan bisa menamatkan cerita ini sampai selesai
Terima kasih
💕💕💕
-----Kemudian Bagas berjalan maju dan sedikit berhenti di sebelah Kanda dan membisikkan sesuatu ke telinga Kanda.
"Lo emang pacarnya, tapi gue lebih tau segalanya!"
-----
"Kamu kenapa sih? Aku kan udah pernah bilang dia itu temen aku dari kecil, kamu lupa?" Tanya Seana sabar.
"Ada yang bisa menjamin teman lama gak bakal nyimpan perasaan ke lawan jenisnya?" Pertanyaan Kanda berhasil membuat diri Seana terpaku.
"Sejak kapan kamu jadi posesif gini?" Tanya Seana sambil mengelus tangan Kanda.
"Kamu tau sendiri kan? Aku gak gampang sayang sama seseorang. Aku paling gengsian ungkapin perasaan aku ke seseorang. Tapi buktinya, aku bisa ungkapin ke kamu. Kamu tau artinya apa, hmm?" Kanda menatap mata Seana lekat.
"Oke oke, aku ngerti. Tapi mohon, jangan pernah ajak siapapun pun buat ribut, ya?" Pinta Seana tulus.
"Aku aja gak permasalahin kalau Sherin deket sama kamu, karna aku tau kalian cuma temenan. Walaupun Sherin selalu nempel sama kamu." Lanjut Seana berusaha jujur akan perasaannya.
"Kamu cemburu Sherin deket sama aku?" Tanya Kanda sambil tersenyum menggoda.
"Aku gak bilang gitu." Jelas Seana cepat.
"Eh eh salting" Kanda kemudian mencolek hidung Seana.
"Gak ih!!"
"Jujur"
"Hiiihh.. Iya iya, gak cemburu sih, males aja lebih tepatnya. Emangnya Sherin gak tau kita ada sesuatu?" Tanya Seana.
"Gak kayaknya."
"Terus kamu gak berusaha gitu buat ngasih tau ke Sherin kalau aku pacar kamu?"
"-" Kanda tidak menjawab pertanyaan Seana.
"Ya udah lupain aja." Lanjut Seana kemudian berdiri dari duduknya.
"Mau kemana?"
"Ke penginapan lah, udah malem, kamu balik juga, tidur, gak boleh lama lama diluar, banyak angin."
"Oke, biar aku antar." Ucap Kanda kemudian menggenggam tangan Seana dan berjalan di dalam diam.
-----
Malam telah berganti pagi. Dan sekarang merupakan hari terakhir perjalanan karya wisata.
"Baik semuanya, hari ini merupakan hari terakhir karya wisata, sesuai jadwal yang telah diberikan, nanti malam kita bakal adain promnight." Sorak ketua panita acara.
Seketika seluruh siswa heboh mendengar penuturan dari ketua panitia. Karna promnight ini merupakan acara puncak karya wisata mereka.
"Eeiiittss tunggu dulu, ada syaratnya." Lanjutnya.
Kini giliran semua siswa diam karna fokus kepada arahan selanjutnya.
"Pasangannya beda sekolah, gak boleh yang satu sekolah."
Suasana kembali ricuh. Banyak yang tidak setuju dengan aturan tersebut. Karna banyak dari mereka yang belum saling kenal.
"Pokoknya saya gak mau tau, PASANGANNYA BEDA SEKOLAH!!" Jelas sekali dia menekankan pada kalimat terakhirnya.
"Yaah gimana dong?? Gue sama siapaa?!?!?!" Tanya Mimi frustasi.
"Lah gue juga sama siapa ya ampuun." Seana juga ikutan pusing dibuatnya.
"Sama gue aja." Tiba tiba seseorang memegang bahu Seana.
"Eh bambuu?!?!?!? Boleh juga tuh, yeaay ada pasangan." Seana terlampau bahagia kemudian merangkul lengan kekar Bagas.
"Lah enaaakkk!!!! Gue gimana dobg, maunya sama Ziko aja!!" Mimi merengek tak karuan.
"Sama temen gue mau?" Tanya Bagas berniat membantu Bagas.
"Hmm, temen lo mau gak sama gue?" Tanya Mimi ragu.
"Idiih jijik gue." Ucap Seana.
"Bentar biar gue telfon dulu." Lanjut Bagas, kemudian dia menekan layar ponselnya kemudian menempelkannya ke telinga kanannya.
"Halo bro.."
"...."
"Dimana lo?? Udah dapat pasangan prom belum??"
"...."
"Ya udah, sini ketempat gue, gue punya temen sekolah sebelah, belym nemu pasangan, lo mau kagak??"
"...."
"Oke, di sudut kiri belakang lapangan."
"...."
"Sip"
"Oke, udah tuh, temen gue mau." Ucap Bagas kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku.
"Ganteng gak temen lo?" Pertanyaan Mimi membuat Seana dan Bagas tertawa ngakak.
"Lah kenapa ketawa??" Tanya Mimi heran.
"Lagian lo, udah nyari pasangan prom susah, malah milih segala." Jelas Seana masih sambil tertawa.
"Lo liat aja deh nanti, awas kaget." Jelas Bagas.
Ucapan terakhir Bagas berhasil membuat jantung Mimi dag dig dug serrr.
"Nah tu dia, WOY BRO!! SINI!!" Bagas melambai ke arah yang ia maksud.
Mimi sontak membulatkan matanya sempurna. Alangkah terkejutnya Mimi ketika mengetahui teman yang dimaksud Bagas itu adalah seorang youtuber terkenal. Dan lebih tepatnya adalah sepupunya sendiri.
"Anjirr!! Sejak kapan lo pindah kesini??" Tanya Mimi kaget.
"Eh maksud lo dia??" Tanya lelaki itu kepada Bagas.
Sebenarnya Bagas dan Seana heran, mengapa mereka berdua bisa saling kenal.
"Gak usah sok songong gitu dah, mentang mentang jadi youtuber ya lo sekarang!!" Mimi melipat kedua tangannya di depan dada.
"Hahaha just kidding!!" Kemudian dia merangkul bahu Mimi.
"Lo kenal Mimi, Def?" Tanya Bagas.
"Ya iyalah kenal, sepupu gue dia mah!! Dari jaman dia ingusan pun gue udah kenal!!" Jelas Defan kepada Bagas.
"Kampret loo!!" Mimi menjitak kepala sepupunya itu.
Tiba tiba hp Seana berdering. Ternyata itu telfon dari Kanda.
"Gue angkat telfon dulu ya." Seana kemudian menjauh dari kerumunan.
"Halo?" Ucap Seana sambil mengarahkan handphone nya ke telinga.
"Kangen" Balasan Kanda berhasil membuat pipi Seana bersemu merah.
-----
Seana di kangenin Kanda
Kalau author di kangenin siapa nih?
Apa kalian??
HuhuuuMOHON MAAF BANGET AKU UPDATE GA TEPAT WAKTU
MAAF MAAF MAAF SEBESAR BESARNYA UNTUK KALIAN SEMUA
MAAF AKU UDAH JADI AUTHOR YANG GA BISA NEPATIN JANJITapi sekarang aku udah update
Walaupun janjinya di 8k sih
Malah author bilang di 7.5
akan diusahakan :(Eh nyatanya sekarang gimana :((
Maaf sekali lagi
Lofyu3000🧡
KAMU SEDANG MEMBACA
ANXIETY[✔️]
Novela Juvenil"Ketika aku hidup dalam kecemasan tak berarti" -Seana Start : 30 September 2019 Finish : 20 Desember 2020 ©maurinem_