40

445 29 4
                                        

Jadilah pembaca yang BIJAK dan bisa menghargai karya seseorang
Karna nulis gak cuma sekedar nulis belaka

Harap dukungannya berupa
⭐⭐vote⭐⭐
dan
💌💌komen💌💌

Supaya author lebih semangat nulisnya dan bisa menamatkan cerita ini sampai selesai

Terima kasih
💕💕💕

-----

"Sekali lagi, aku sayang kamu." Lanjut Kanda.

----

"Udah ah pelukannya, nanti keliatan orang lain, nanti kena hukum lagi." Seana kemudian melepaskan pelukannya.

"Mana orang lain coba? Orang lain mah pada sibuk buat acara pembukaan."

"Yakin?"

"Iya, yakin"

"Kalau nanti tiba tiba ada guru? Atau panitia? Gimana? Kalau nanti kita malah di marahin atau di usir dari karya wisata ini, gimana? Kalau nanti ki--" Ucapan Seana terpotong ketika Kanda mencium bibir Seana.

1 detik 2 detik 3 detik 4 detik 5 detik

"Udah ngoceh nya?" Tanya Kanda menjauh dari wajah Seana.

Seana hanya diam sambil mengangguk kaku.

Kemudian tangan Seana di tarik lagi oleh Kanda.

"Mau kemana lagi? Perasaan dari tadi aku di tarik tarik mulu kayak sapi." Celoteh Seana.

"Jalan di pinggir danau ini bentar"

"Gak mau ah!!" Seana berjalab mundur.

"Kenapa?"

"Takut"

"Takut apa? Kan ada aku?"

"Kalau nanti ada buaya gimana? Kalau nanti buayanya tiba tiba muncul terus ngejar kita? Kan gak lucu. Pokoknya aku gak mau deket deket situ, aku belum mah mati Kanda."

Namun apa balasan Kanda? Ia hanya terkekeh.

"Kenapa ketawa?!?!?!" Tanya Seana emosi.

"Pemikiran kamu lucu, itu karna penyakit kamu, atau kamu memang berbakat jadi tukang lawak?" Kanda tertawa lepas, namun tidak keras.

"Iiih kamu mah, males ah" Seana kemudian melipat kedua tangannya di depan dada dan memanyunkan bibirnya.

"Mau aku cium lagi hah? Pake acara maju majuinbibir lagi." Kanda menyentil bibir Seana pelan. Kemudian perlahan Seana mengembalikan bentuk bibirnya seperti semula.

"Ya udah kita balik lagi aja?" Tanya Kanda mensejajarkan wajahnya dengan wajah Seana.

Seana hanya mengangguk. Dan kemudian Kanda menggenggam tangan Seana menuju lapangan.

Seana mempererat genggamannya ditangan Kanda, karna ia sangat takut dengan suasana malam seperti ini.

-----

"NAH INI NIH ORANG NYA NIH, DICARIIN DARI TADI GAK NONGOL NONGOL, DI TELPONIN DARI TADI GAK DIANGKAT ANGKAT, RUPANYA PERGI PACARAN BERDUA!!!" Sindir Mimi dengan penekanan disetiap katanya.

"Ya maap, gak ulang ulang lagi deh." Seana membentuk huruf V dengan kedua jarinya.

"Iyee iyee, untung gue baek!!" Ucap Mimi.

Kini Seana dan Kanda sudah berpisah. Karna sekarang barisnya per jenis kelamin, cewek sam cewek, cowok sama cowok, udah kek asrama aja memang.

"Sherin tadi mana?"

"Ngumpul deket temen sekolahnya."

"Oh gitu.."

"Oh iya btw tadi lo ada masalah ya sama Kanda? Gue liat kalian diam diaman aja, nah terus kalian mendadak menghilang gitu aja?"

"Iya ada masalah dikit, sekarang udah gak ada lagi." Jawab Seana sambil tersenyum lebar.

"Heleh, seneng banget lah tu, tadinya aja cemberut cemberut." Cibir Mimi.

"Seana!!" Tiba tiba seseorang memanggil Seana.

"Eh, Kak Bara, ada apa kak?"

"Bisa ngomong bentar gak?" Tanya Bara kepada Seana.

"Ya bisa, mau ngomong apa Kak?"

"Ehem.." Bara mendeham sambil melihat ke arah Mimi, memberi kode kepada Mimi agar ia menjauh.

"Iya iyaa... Ya udah Seana, gue ke rombongan anak lain ya, nanti kalau gak ketemu gue telfon aja, bye.." Mimi kemudian menjauh dari arah Bara dan Seana.

"Mau ngomong apa kak? Kayaknya penting banget." Tanya Seana dengan nada penasaran.

"Gak mau ngomong apa apa sih." Ucao Bara sambil menggaruk tengkuk lehernya.

"Lah terus? Tadi katanya mau ngomong?"

"Gue mau ngasih ini ke lo" Kemudian Bara mengeluarkan sebuah paper bag dari belakang badannya.

"Ini apa kak?" Tanya Seana.

"Udah lo ambil aja dulu."

Kemudian Seana menerimanya. Dan mengintip apa isinya. Ternyata sepaket alat penghangat tubuh, tapi gak sepaket juga sih, cuma sarung tangan rajut, syal rajut, topi rajut, kaos kaki, headphone bulu buly itu juga ada, sama masker kain.

"Kata orang disini kalau pagi bakalan dingin banget, jadi ya gue bawain ini buat lo."

"Ini serius buat aku kak? Banyak banget ya ampun."

"Gak papa, asalkan kamu gak sakit aja udah."

"Makasih banyak ya kak, makasih juga udah mau perhatian sama aku, aku jadi ngerasa punya kakak kandung beneran." Seana kemudian tersenyum lebar.Berbeda dengan Bara yang tersenyum dengan terpaksa.

"Iya sama sama, ya udah gue balik ya?" Bara menunjuk ke arah panitia.

"Iya kak, sekali lagi makasih banyak ya kak, aku suka."

"Hmm" Bara kemudian mengacak rambut Seana pelan dan berjalan meninggalkan Seana.

'Adek-kakak doang ya Seana?' Batin Bara.

-----

BARA SAMA AUTHOR AJA UDAH SINI
(AUTO MELUK BARA!!)
Sweet banget sih si Bara 🤧
Bara juga sabar banget orangnya 🤧
Author jadi bingung mau shipperin siapa, Kanda sama Seana atau Bara sama Seana ya 🤧
Huhuhuhu 

ANXIETY[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang