41

366 30 2
                                        

Jadilah pembaca yang BIJAK dan bisa menghargai karya seseorang
Karna nulis gak cuma sekedar nulis belaka

Harap dukungannya berupa
⭐⭐vote⭐⭐
dan
💌💌komen💌💌

Supaya author lebih semangat nulisnya dan bisa menamatkan cerita ini sampai selesai

Terima kasih
💕💕💕

-----

'Adek-kakak doang ya Seana?' Batin Bara.

-----

Kini Seana, Mimi, dan Sherin kembali ke penginapan mereka.

"Bosan banget gak sih tuh acara pembukaannya, terlalu banyak kata sambutan dan larangan ini itu." Keluh Mimi sambil menatap langit langit rumah.

"Iya iih, capek capek in badan aja." Lanjut Sherin.

"Gampang akrab sama orang lo ya." Mimi kemudian menatap Sherin.

"Hehe, emang gitu gue mah, gak tau kenapa." Sherin menaikkan bahunya.

"Btw adek lo tinggal sama siapa? Katanya lo cuma tinggal berdua di rumah?" Tanya Seana melenceng dari topik pembahasan.

"Oh itu, gue titipin ke adeknya nyokap gue." Jawab Sherin.

"Emang kalau boleh tau, nyokap sama bokap lo kemana?" Tanya Seana. Mimi hanya menjadi penonton mereka berdua.

"Nyokap ama bokap gue udah cerai, udah lumayan lama sih, jadi nyokap kabur, nah sekarang bokap, bokap gue sih gak kabur, masih terus ngasih gue uang jajan, ya tapi jarang pulang, karna memang perusahaannya di lusr kota sih, terus sejak ada istri barunya juga." Jelas Sherin panjang lebar.

"Nah kan, ko ceritain panjang lebar, dimana mana mah orang biasanya nyembunyiin rahasianya dari orang baru, lo malah ceritain semua nya." Mimi kembali heran dengan kepribadian Sherin.

"Ya gak papa, gue percaya sama kalian, lagian gue emang udah gak pernah ketemu lagi sama nyokap, kalau sama bokap gue juga masih baikan kok, emang udah biasa di tinggal berdua doang gue di rumah." Sherin menjawab dengan santai.

"Sama kayak gue, gue malah tinggal sendiri dirumah, ayah gue udah meninggal sejak gue kelas 9 smp, dan ibu juga udah nikah lagi, sama lah kayak bokap lu, kerja di luar kota dan kalau pun pulang cuma sekali sekalai doang." Seana juga kembali bercerita. Ternyata Sherin tidak seburuk yang ia bayangkan.

"Samalah nasih kita, tapi ya di happy in aja mah kalau hidup gue, ngapain di ambil pusing juga." Lanjut Sherin, sebenarnya ia ingin memberikan motivasi kepada Seana secara tidak lansung.

"Oiya btw lo kenal sama si Bagas?" Tanya Seana kembalk keluar dari topik pembicaraan.

"Kebiasaan lo, ngomong suka ngelantur sana sini, gak jelas banget sih!!" Mimi geram dengan Seana.

"Ya suka suka gue, mulut gue yang ngomong, udah lo diem aja,ssstttt..."

"Bagas? Anak baru pindahan dari Singapura itu?" Tanya Sherin memastikan.

"Ho oh, tepat sekali."

"Kenal, temen satu kelas gue sekarang, kocak orangnya, kenapa? Lo suka sama dia?" Goda Sherin.

"Ya nggak lah!!" Dengan Cepat Seana menjawab pertanyaan Sherin.

"Beneran nih gak? Kalau iya gue bantu, tapi lo juga bantuin gue." Ucap Sherin memberikan penawaran terbaik.

"Bantu apa?" Tanya Seana heran.

"Berhubung lo temen baik si Kanda, bantu gue deketin Kanda." Ucap Sherin dengan sangat antusias.

Mimi yang terkejut dengan keadaan lansung membulatkan matanya sempurna.

"What!?!?!?" Mimi meneriaki kata tersebut sontak membuat Seana menginjak kaki Mimi geram.

Seana menatap mata Mimi tajam seolah memberikan isyarat
'Diam, jangan bilang apa apa!!'

"Aww sakit anjuu!!" Mimi mengelus punggung kakinya yang sakit di injak oleh Seana.

"Lo suka ama Kanda ya?" Tanya Seana hati hati.

"Iya, gue tertarik sama Kanda." Jawab Sherin terus terang.

-----

"Jadi si Kanda gak cerita ya soal hubungan lo sama dia?" Tanya Mimi tak habis pikir.

Seana yang sudah lelah dengan pertikaian, hanya bisa diam dan hanya berpikir posisif saja.

"Gak papa, mungkin dia belum sempet ceritain. Atau dia malah gak mau nyeritain ke orang orang. Lagian ngapain juga hubungan di umbar umbar kan?"

"Ya nggak di umbar umbar juga sih, setidaknya kasih tau aja gitu, biar si Sherin nya juga bisa jaga jarak atau apa gitu."

"Udah ah, jangan di bahas lagi, mendingan sekarang lo tidur, kan lo susah banget buat bangun pagi." Saran Seana kemudian.

"Iya iya... Lo juga tidur, besok pagi kita kan ada games petualangan dulu, harus bangun jam setengah 6 katanya."

"Yooii, lo duluan aja." Lanjut Seana kemudian dia mengambil hp nya dan membenamkan badannya di dalam selimut. Sedangkan Mimi sudah menutup matanya bersiap untuk tidur.

Seana kini sedang membuka ruang obrolannya dengan Kanda. Ternyata Kanda masih online!

Seana mencoba memberanikan diri menghubungi Kanda terlebih dahulu.

Seana:
P
Kanda

Kanda belum juga membalas chatnya. Padahal dia online. 1 menit. 2 menit. 3 menit. 4 menit. 5 menit.

Kanda:
P
Iya??
Kamu belum tidur?

Seana dengan sigap membalas chat Kanda ketika notifikasi masuk ke hpnya.

Seana:
Kok balasnya lama?

Kanda:
Oh, itu tadi ada perlu

Seana:
Perlu apaan?
Sama siapa?

Kanda:
Eh btw kamu tumben chat aku duluan?
Biasanya mana pernah

Seana:
Karna liat kamu masih online
Makanya aku chat

Kanda:
Ya udah deh, sekarang kamu tidur ya?
Besok bangun pagi banget loh
Aku gak mau kamu telat bangun, oke?

Seana:
Hmm
Kamu juga tapi

Kanda:
Iya aku juga
Good night, Sea❤️
Have a nice dream❤️

Seana:
Too💕

Seana kemudian meletakkan hpnya di atas nakas. Ia berusaha menutup matanya untuk tertidur. Tapi bayang bayang Kanda selalu hinggap di kepalanya.

'Jarang jarang Kanda ngalihin pembicaraan kayak tadi, jadi kepo dia ada perlu apa.'

-----

Sepertinya part ini tidak
terlalu greget :v
Gpp, makasih udah baca 🧡
Makasih juga buat 4K nya 🌹

ANXIETY[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang