Jadilah pembaca yang BIJAK dan bisa menghargai karya seseorang
Karna nulis gak cuma sekedar nulis belakaHarap dukungannya berupa
⭐⭐vote⭐⭐
dan
💌💌komen💌💌Supaya author lebih semangat nulisnya dan bisa menamatkan cerita ini sampai selesai
Terima kasih
💕💕💕-----
"Seharusnya gue sadar dari awal. Maafin gue" Ucap Kanda sambil menangis di tengkuk leher Seana.
-----
"Udah Kanda jangan nangis lagi." Seana menepuk nepuk punggung Kanda pelan.
"Seharusnya gue sadar, apa yang gue lakuin itu salah, maafin gue karna gak jadi ngajarin lo belajar kemaren."
"Hei, biasa aja kali." Ucap Seana guna menghibur Kanda.
"Apanya yang biasa, lo aja jadi jutek ke gue, itu yang lo sebut biasa." Ucap Kanda sambil melepaskan pelukannya.
"Ya kan lo duluan." Ucap Seana mengkerucutkan bibirnya.
"Iya maaf." Kanda menghapus sisa air matanya.
"Jadi apa alasan lo berbuat kayak gitu ke gue kemaren?" Seana melipat tangannya di depan dada.
Namun tiba tiba hujan datang, membuat obrolan kedua insan ini terputus sementara.
"Berteduh dulu." Kanda menarik tangan Seana menuju koridor koridor kelas. Kini sudah pukul 5 sore. Tapi mereka tetap belum pulang. Dan sialnya mereka terjebak hujan deras seperti sekarang.
"Dingin." Ucap Seana menggosok telapak tangannya.
Kanda yang merasa iba pun mengambil sesuatu dari dalam jaketnya.
"Nih pake." Kan menyodorkan sebuah jaket kepada Seana.
"Eh? Nggak usah, lo aja yang make." Ucap Seana menolak.
"Udah pake aja." Kanda membentangkan jaketnya lalu memasangkan ke tubuh Seana.
"Ya ampun lo pucet banget." Seana kaget ketika melihat Kanda sangat pucat.
"Oh, gak papa kok, udah biasa." Ucap Kanda mengelak.
"Astaga, gue baru inget omongan tante Reni, sini buruan pake jaketnya." Seana melepaskan jaket Kanda. Ia baru ingat, bahwa Kanda tidak bisa terlalu lama terkena dingin. Atau nanti jantungnya kembali bekerja terlalu cepat sehingga dia pingsan dan harus di bawa ke rumag sakit, lagi. Pantesan Kanda selalu siap sedia jaket di dalam tas nya.
"Lo pake juga, kita pake berdua aja." Ucap Kanda kemudian mendekatkan badannya ke badan Seana. Kini merrka seperti orang berpelukan, bukan seperti lagi, memang berpelukan.
Kini mereka terbalut dalam satu jaket yang sama. Seana merasakan sesuatu dalam dirinya. Perasaan canggung, malu, gelisah, bercampur aduk. Namun sejujurnya ia senang, entah faktor apa yang berhasil membuatnya senang.
"Ngg--Kanda." Ucap Seana ragu sambio mendongakkan kepalanya.
"Hmm?" Kanda menekukkan kepalanya ke arah bawah, karna posisinya Seana lebih rendah.
Dan posisi mereka sekarang adalah posisi ter awkward. Seana menahan nafasnya. Begitu juga dengan Kanda.
Kanda menatap mata Seana dalam. Begitu juga Seana. Mereka hanyut dalam mata lawan masing masing.
Kanda kemudian mendekatjan wajahnya ke wajah Seana perlahan. Seana yang sadar akan perlakuan Kanda pun menutup matanya. Namun arah wajah Kanda berbelok ke arah kanan dan mendekat ke arah telinga Kanda.
"Lo blushing, lagi." Ucap Kanda sedikit tertawa.
"Ap--apaan sih." Ucap Seana yang kemudian menenggelamkan wajahnya di dada bidang Kanda.
"Hehehe,lucu." Ucap Kanda tambah mempererat pelukannya
"Lo tenang aja." Ucap Kanda.
"Tenang apaan?" Tanya Seana masih dengan wajah yang di tempelkan di dada Kanda.
"Apa yang lo pikirin tadi, suatu saat nanti bakal gue lakuin."
"Yang mana?" Tanya Seana bingung.
"Jangan belagu deh lo, sok sok an polos." Ucap Kanda dengan sedikit tawa.
"Iish gaje. Gue gak mikir apa apa kok."
"Gak mikir apa apa kata lo ? Haha bullshit. Buktinya tadi lo nutup mata pas gue deketin muka gue ke muka lo." Ucap Kanda tanpa malu.
Seana hanya diam tak menjawab. Dia kaku dan merasa sangat malu. Seana mengutuk ngutuk dirinya sendiri dalam hati. Sebaiknya mulai sekarang Seana menghindar jika Kanda melakukan hal manis, kayak pelukan ini contohnya. Karna itu tidak baik untuk kesehatan jantung dan mental Seana.
"Tapi lo tenang aja, sebelum lo jadi milik gue seutuhnya, gue gak bakalan ngelakuin hal itu ke lo." Ucapan Kanda berhenti sejenak.
"Mana tau sekarang lo udah jadi milik orang lain, berarti gue gak berhak buat main nyium lo tanpa minta izin ke cowok lo dulu, walaupun minta izin dulu sih, pasti gue bakalan babak belur duluan sebelum jadi nyium lo." Ucap Kanda dengan tawa renyahnya.
-----
Aduh gak sanggup bikin
adegan kisseu aku tu
Walaupun ada di antara kalian
yang req kasih adegan kisseu
Tapi author tak mampu menuliskannya
Entah kalau besok :')
Sama sama kita tunggu saja
KAMU SEDANG MEMBACA
ANXIETY[✔️]
Fiksi Remaja"Ketika aku hidup dalam kecemasan tak berarti" -Seana Start : 30 September 2019 Finish : 20 Desember 2020 ©maurinem_