55

295 28 10
                                    

Klik bintangnya dulu!

Oh iya, fyi, di part ini khusus part flashback Kanda sebelum ia memutuskan untuk menjauhi Seana. Mungkin word nya bakal lebih banyak dari part² sebelumnya, jadi aku rekomendasiin baca part ini sambil dengerin lagu melow kesukaan kalian, biar membangun suasana aja gitu, oke?

Happy reading guys!!

-----

"Bawa aja deh, bunganya bagus." Kemudian ia membawa bucket bunga itu kedalam rumahnya dengan hati gembira.

-----

Malam terakhir karya wisata!

"Tapi ma! Gak bisa gitu dong! Mana bisa mama sama papa ngambil keputusan sendiri aja kayak gitu!"

"Tapi kak, ini demi kebaikan kamu juga, teman papamu dokter spesialis jantung yang sangat hebat, orang tua mana yang gak mau memberikan yang terbaik untuk anaknya."

"Tapi ma.. Kanda belum siap."

"Papamu sudah mempersiapkan segalanya, termasuk masalah sekolah adekmu."

"Kenapa harus sejauh itu? Mama tau kan, kalau aku punya Seana disini."

"Mama tau kak. Mama tau. Tapi keputusan mama sama papa sudah bulat, tiket sudah di beli, tinggal ngurus surat surat sekolah kamu. Maaf harus memberitahu berita ini sekarang."

"Mama sama papa gak bisa ngertiin aku!!" Kanda memutuskan sambungan terlfonnya.

"KENAPA?!?! GUE GAK BISA NINGGALIN SEANA DISINI!!" Kanda menarik rambutnya yang sudah ia tata rapi rapi sebelum menghadiri prom malam ini.

"Sekarang gue harus ngelakuin apa?!?" Kanda menangis, bukan karna dia lelaki yang lemah, hanya saja ia bingung tak karuan.

Setelahnya masuk beberapa pesan dan telfon dari Seana. Kanda tidak berniat membalasnya. Pikiran Kanda singkat, sangat singkat malahan. Ia telah mengambil keputusan, bahwa ia harus mengakhiri hubungannya dengan Seana secara mendadak.

"Maafin aku Sea. Tapi aku yakin ini jalan terbaik untuk kita. Kamu harus memiliki seseorang yang bisa menjaga kamu kapanpun dan dimanapun kamu berada. Maafin aku gak bisa selamanya ada di sisi kamu."

"Lah kok nangis?" Sherin tiba tiba saja datang menghampiri Kanda.

"Gak kok, gue gak nangis." Kanda menghapus air matanya dan berusaha tersenyum ke arah Sherin.

"Ya udah ayo kita masuk." Kanda memasuki acara pesta dengan hati yang sedang berkecamuk.

-----

"Gue mau kita putus!!"

'Kanda, jangan tatap mata Seana!!' Kanda bermonolog di dalam hati.

"Aku salah apa sama kamu? Aku masih sayang sama kamu, Nda." Suara Seana melemah. Membuat jantung Kanda menggelegar.

'Please, jangan nangis Sea! Aku gak bisa liat kamu nangis!'

"Keputusan gue udah bulet, sekarang lo bisa pergi dari sini, pergi!!" Ucapan Kanda sangat bertolak belakang dengan isi hatinya.

"Gak!! Aku gak mau pergi sebelum kamu ngasih aku penjelasan!"

'Aku harus pindah ke amerika, itu alasannya, aku gak bisa jagain kamu lagi, kamu harus menemukan cowok yang lebih setia dibanding aku, cowo yang bisa menjaga kamu selamanya, bukan cowok brengsek kayak aku yang cuma bisa ninggalin kamu seenak jidat kayak sekarang ini!!' Kanda sudah menjelaskan semua alasannya, hanya saja kalimat kalimat tersebut tidak dapat di dengar oleh Seana.

ANXIETY[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang