33

456 38 2
                                    

Jadilah pembaca yang BIJAK dan bisa menghargai karya seseorang
Karna nulis gak cuma sekedar nulis belaka

Harap dukungannya berupa
⭐⭐vote⭐⭐
dan
💌💌komen💌💌

Supaya author lebih semangat nulisnya dan bisa menamatkan cerita ini sampai selesai

Terima kasih
💕💕💕

-----

"Ehh malah kabur, tungguin woy." Pekik Kanda sambil mengikuti langkah kaki Kanda.

-----

Kini Kanda sudah berdiri di depan kelas Seana. Namun Seana belum juga menampakkan batang hidungnya. Satu per satu siswa mulai melenggangkan kakinya keluar dari kelas dengan wajah ceria. Dapat Kanda tebak, karna besok mereka akan melakukan karya wisata.

"Udah lama nunggunya? Aku tadi piket dulu, jadi agak lama, hehe.." Tanya Seana sambil menggengang erat kedua tali tasnya. Memang betul, Seana siswa terakhir yang keluar dari kelasnya.

Kanda hanya membalas dengan senyuman sambil mengacak rambut Seana gemas.

"Iih ditanya malah nyengir." Oceh Seana sambil membetulkan rambutnya yang berantakan.

"Belum lama, nggak ada yang lama kalau masalah nunggu nungguan sama kamu mah." Jawab Kanda.

"Huu gomballl!!" Seana berjalan mendahului Kanda.

"Kaya tau aja aku parkir mobil dimana!!" Sorak Kanda yang berhasil membuat langkah Seana terhenti.

"Sebel iih!!" Jawab Seana sambil membalikkan badan dan melipat kedua tangannya di depan dada. Kanda mendekat ke arah Seana dan kemudian balik meninggalkan Seana.

"Looh kok kamu malah balik ninggalin aku!!!" Tanya Seana dengan sedikit sorakan.

"Karna aku yang tau dimana aku parki mobil." Jawab Kanda terus berjalan tanpa melihat ke arah Seana.

"Kamu yaa!!" Seana mengejar Kanda kemudian merangkul tangan Kanda.

Kanda kemudian meletakkan pipi kanannya di puncak kepala Seana. Membuat Seana mempererat rangkulan tangannya di tangan Kanda.

Jangan tanya kenapa mereka berani seperti ini disekolah. Soalnya sekolah sudah sepi. Karna memang Seana keluar kelas lama banget. Alhasil udah gak ada lagi orang disekolah. Kecuali siswa yang masih ada kepentingan di sekolah, dan juga tidak peduli dengan keberadaan Kanda dan Seana.

-----

"Ini perlu gak ya???" Seana menimbang nimbang apakah barang yang ada di tangannya ini perlu atau tidak.

"Beli aja, mana tau nanti perlu." Jawab Kanda sambil mendorong troli belanjaan Seana.

"Tapi kayaknya gak perlu deh." Seana kembali meletakkan barang tersebut.

"Aku mau ke situ." Seana berlari dengan sangat imut, menurut Kanda. Yang berhasil mencetak sebuah senyum di bibir Kanda.

"Aku mau beli ini, ini, ini juga, terus ini, nah ini juga nih, kalau ini iya gak ya? Hmm.. Iya aja deh, nah ini satu lagi, naaaaah kalau yang ini mah wajib, kudu, harus!" Sebanyak itu cemilan yang Seana ambil.

"Banyak banget ya ampun." Ucap Kanda heran karna troli yang dari tadi kosong kini sudah penuh terisi oleh beberapa cemilan dan minuman.

"Gak papa, buat stok, hehe." Jawab Seana sambil nyengir.

Kanda melirik ke sekeliling rak makanan tersebut. Tidak ada orang. Dan....

Cup

Kanda mengecup pipi mulus Seana. Kanda sangat gemas dengan prilaku Seana.

Seana yang dari tadi nyengir mendadak beku. Senyumnya hilang. Dia kaget dengan perlakuan Kanda yang sangat mendadak.

"Udah udah gak usah bengong, ayo lanjut belanjanya." Kanda menarik tangan Seana dan tangan satu laginya mendorong troli.

Seana hanya tersenyum sambil mengikuti langkah Kanda. Tangannya yang bebas mengelus pipinya yang berusan di cium singkat oleh Kanda.

-----

Kanda dan Seana telah selesai berbelanja. Setelah adanya percekcokkan yang terjadi di meja kasir, karena mereka rebutan untuk membayar barang belanjaan Seana. Dan tetap akhirnya yang membayar ialah Kanda. Kini mereka telah berada di parkiran mobil. Namun Kanda belum menjalankan mobilnya.

"Makan dulu ya?" Tanya Kanda.

"Gak" Seana ngambek. Karan semua barang belanjaannys dibayar oleh Kanda.

"Makan ya sayang??" Goda Kanda.

"Iih apaan sih gaje." Seana tak melirik ke arah Kanda. Ia hanya melirik keluar jendela mobil.

"Makan ya? Kamu mau makan apa?" Tanya Kanda kembali sambil menarik pipi Seana agar menghadap ke arah Kanda.

"Gak mau." Seana berbicara menghadap ke arah Kanda. Karna Kanda masih menahan wajahnya.

"Kenapa gak mau?" Masih dengan Kanda menekan pipi Seana pelan.

"Males!" Seana pasrah dengan pipinya yang di pegang Kanda. Hanya matanya yang melirik ke arah lain, tak ingin menatap wajah ganteng Kanda. Takut terhipnotis, nanti malah gampang maafinnya. Kan ceritanya mau ngambek dulu ke Kanda.

"Kenapa sayang???" Kanda kini melepaskan tangannya dari pipi Seana. Seana lansung membuang muka. Tak menjawab pertanyaan Kanda.

"Seana" Kanda memanggil Seana. Seana merasa geram karna Kanda terlalu banyak tanya. Seana menolehkan kepalanya ke arah Kanda.

"Iih kamu mah banyak tan---" Ucapan Seana terpotong. Karena Kanda tiba tiba mendaratkan bibirnya di bibir Seana.

Seana hanya diam dan melotot menerima perlakuan Kanda. Kemudian Kanda melepaskan ciumannya, dan menatap Seana dari jarak dekat. Mungkin wajah mereka hanya berjarak 3 jari saja. Kanda tersenyum sambil menatap manik mata Seana.

"Kita makan ya?" Tanya Kanda dari jarak dekat. Seana hanya diam tak menjawab masih sambil menatap mata Kanda.

Cup

Kanda kembali mengecup bibir Seana kemudian berkata.

"Diam berarti iya."

Kemudian Kanda melajukan mobilnya membelah jalanan kota senja ini.

-----

Ulu ulu
Dapet gak nih feel nya ?

ANXIETY[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang