21

549 48 8
                                        

Jadilah pembaca yang BIJAK dan bisa menghargai karya seseorang
Karna nulis gak cuma sekedar nulis belaka

Harap dukungannya berupa
⭐⭐vote⭐⭐
dan
💌💌komen💌💌

Supaya author lebih semangat nulisnya dan bisa menamatkan cerita ini sampai selesai

Terima kasih
💕💕💕

-----

"Pokoknya besok lo harus jujur Kanda." Kecam Kanda pada dirinya sendiri.

----

Keesokan harinya. Di akhir jam pembelajaran. Tiba tiba hp Mimi bergetar, namun tidak di sadari oleh Mimi, karna ia tertidur pulas. Seana yang dihujani oleh hantu penasaran pun membuka layar hp Mimi tersebut.

"Ziko sayang💋"

"Whuuttt??" Seana lansung menutup mulutnya secara spontan.

Mimi yang terkejut akan teriakan Seana pun lansung tersadar tadi tidurnya.

"Ada apa ? Siapa ? Kenapa ?" Tanya Mimi ngawur.

"Berani ya lo sekarang bohong sama gue." Seana melipat kedua tangannya di depan dada sambil melirik ke arah hp Mimi.

"Hehe, lo udah tau ya." Ucap Mimi sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Ceritain buruan."

"Iya gue jadian ama Ziko, udah hampir 2 minggu."

"Udah hampir dua minggu lo bilang? Ckckck Mimi Mimi, lo udah gak nganggap gue temen lo lagi?"

"Ya gak gitu juga Seana ku sayang, gue ma--malu aja sih, hehe."

"Malu kenapa???"

"Ya gak papa." Ucap Mimi nyengir.

"Jadi kemaren itu pas balik dari rumah gue lo di anter ama Ziko ? Dan terus pas gue minta belajar bareng lo lo ada janji ama Ziko?"

"Hehehe."

"Si anying ya." Seana menjitak kepala Mimi.

"Ya maap Seana tantik, gak boong boong agi deh, Imi janji."

"Please, gak usah alay."

"Baiklah anak anak, sekian dulu pembelajaran kita buat hari ini, kita sambung minggu depan--oh iya saya lupa, minggu depan kita tidak belajar.

Kenapa?

Yess!!

Guru ada rapat lagi ? Mantul

Yang gue tunggu tunggu

Serasa menang lotre gue kalo denger berita kek gini mah

Ciutan murid lokal terdengar dari berbagai penjuru kelas.

"Hei tenang dulu!! Saya belum selesai berbicara. Minggu depan ada karya wisata untuk 3 hari. Makanya kita tidak belajar."

Kelas sempat tenang sejenak, kemudian

HOREE KARYA WISATA!!
YES YES YES

Kurang lebih seperti itu sorakan anak lokal Seana.

"Demi apaa ??? Yey jadwal sekolah yang gue tunggu tunggu ini mah." Sorak Mimi bahagia.

"Aah bodo lah, gue ke kantor dulu, mau ulangan susulan matematika. Bye."

"Good luck Seana!!"

-----

Kini Seana sudah selesai menjawab semua jawaban soal ulangannya. Begitu juga dengan Kanda.

"Ya sudah, kalian boleh pulang." Ucap guru killer tersebut. Kemudian Seana bangkit dari duduknyanya dan disusul oleh Kanda.

Setelah menutup pintu, Kanda memegang tangan Seana dari belakang.

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo."

"Ya ngomong aja." Seana masih saja kesal kepada Kanda. Seana memang sulit menghilangkan rasa kesalnya kepada seseorang, jika orang tersebut memang sudah membuat dirinya kecewa.

"Gak disini tapi. Di taman belakang."

"Huft, ya udah buruan." Seana pun akhirnya luluh dan mengikuti keinginan Kanda.

-----

Kini mereka berdua telah berada di taman bekalang sekolah.

"Ulangannya gimana ? Dapet?"

"Dapet kok."

"Syukurlah." Ucap Kanda sedikit lega.

"Ini obat buat kaki lo." Tiba tiba Kanda menyodorkan sebuah salaf.

"Ini ap--"

"Salaf buat luka memar. Gue yang nabrak lo kemaren sore di koridor." Ucap Kanda sambil menatap rerumputan.

"Gue minta maaf, karna gue gak bantuin lo buat bangun, gue tau gue salah, gue tau gue bodoh, ya tapi, kemaren itu sumpah gue gak sengaja."

"Kenapa lo jadi kayak gini sih? Kok lo berubah? Gue ada salah sama lo? Kalau ada bilang aja Kanda, gue gak tau salah gue apa, dan tiba tiba lo ngejauhin gue kay-- Kanda ? Lo nangis ?" Seana melihat setetes air menetes ke celana sekolah Kanda.

Dan ya benar saja, Kanda menangis.

"Maafin gue Seana, bukan lo yang salah, tapi gue." Kanda masih tetap menangis, namun tak ada isakan, hanya air mata yang tak bisa berhenti mengalir. Hidung dan matanya sudah merah.

"Lo kenapa nangis? Omongan gue terlalu kasar ya? Tatap gue." Seana mengangkat dagu Kanda. Seana juga merasa bersalah, apa perkataannys terlalu menyakiti hati Kanda?

Kanda menatap mata Seana sendu, hati Seana pun ikut teriris jika melihat Kanda dalam kondisi seperti ini. Kemudian Kanda memeluk Seana sangat erat, sangat sangat erat.

"Seharusnya gue sadar dari awal. Maafin gue" Ucap Kanda sambil menangis di tengkuk leher Seana.

-----

Kok malah saia yang baper :')
Ehe, akhirnya masih ku gantung
Makanya baca part selanjutnya
Biar tau gimana kelanjutan nya :)

ANXIETY[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang