Jadilah pembaca yang BIJAK dan bisa menghargai karya seseorang
Karna nulis gak cuma sekedar nulis belakaHarap dukungannya berupa
⭐⭐vote⭐⭐
dan
💌💌komen💌💌Supaya author lebih semangat nulisnya dan bisa menamatkan cerita ini sampai selesai
Terima kasih
💕💕💕-----
"Tugas yang sudah ibu kasih minggu kemaren harap di kumpul ke ruangan ibuk jam 11 nanti, dan Seana, tolong bawakan barang barang ibu ke kelas 11 Mipa 5 ya"
Seana yang mendengar namanya di panggil langsung mendengus malas.
"Kenapa gue lagi sih, males gue ke kelas Mipa 5, mana barangnya banyak lagi, huuft" Keluhnya."Ya maklum, murid kesayangan Buk Hanaaa." Cibir Mimi.
"Pokoknya lo harus tolongin gue." Ujar Seana sembari menarik tangan Mimi ke arah meja guru yang dipenuhi oleh barang Buk Hana.
-----
Seana dan Mimi berjalan menyusuri koridor sekolah. Mebawa beberapa buah buku dan tas. Di depannya sudah ada Buk Hana yang berjalan dengan lenggok tanpa membawa satu barangpun, kecuali baju seragamnya.
"Ini yang lo sebut anak kesayangan ? NYIKSA BEGO!" Bisik Seana dengan penuh penekanan di akhir kalimatnya.
"Ya iya gitu" Ucap Mimi sambil tertawa lebar.
"Selamat siang anak anak ibu yang cantik cantik dan ganteng ganteng." Ucap Buk Hana ketika memasuki kelas 11 Mipa 5.
"Eh Seana, Mimi, sini masuk bawain barang barang ibu ke dalam." Panggil Buk Hana sambil melambaikan tangannya ke arah pintu.
Dengan langkah ragu Seana mengikuti Mimi memasuki kelas itu. Seperti ada daya tarik magnet tersendiri, langsung saja matanya tertuju pada Kanda, yang duduk di pojokan kelas. Dan.....
"Bugh!"
Terdengar gelak tawa silih berganti di lokal ini.
"Hahaha dia jatoh"
"Yah ? Udah burem ya mbak ?"
"Wah kecelakaan beruntun nih"
Dan blablabla.Kawannya terjatuh, kok malah di ketawain ? Itu alasannya Seana malas memasuki lokal ini, lokal anak anak terpandang, yang bisa dengan leluasa menjatuhkan harga diri murid rendahan, seperti Seana.
"Eh Seana kamu kenapa ? Pusing ? Kok malah nabrak Mimi ?" Tanya Buk Hana panik.
"Saya gak papa Buk, cuma gak fokus aja." Jawab Seana sembari menyusun buku yang berserakan di lantai.
"Sini gue bantu, gak usah dengerin para bocah itu." Ucap Mimi pelan di depan Seana. Yang dibalas anggukan oleh Seana.
-----
"JUJUR LO TADI NABRAK GUE GEGARA LIATIN KAND-mmppphh" Ujar Mimi dengan suara menggelegar. Sontak Seana membekap mulut Mimi yang terlampau ekstrim itu.
"Mulut lo bisa di rem dikit kagak sih wahai nyonya toa?"
"Kan udah ketebak, lo bener belum move on dari tuh bocah ? Tahan amat nyimpan rasa sendiri dari kelas 10."
Seana hanya diam dan menyeruput jus jeruknya.
Benar, Seana sudah menyukai Kanda semenjak masa masa MOS kelas 10, tahun lalu. Dimata Seana, Kanda memiliki daya tarik tersendiri. Kanda terlihat berbeda dengan cowok pada umumnya. Kebayangkan kalo anak anak cowok yang udah SMA itu gayanya kayak gimana ? Sok cool, pendiam, dingin, minim senyum, jaim, punya banyak fans lagi. Nah, kalo menurut Seana Kanda itu beda. Punya banyak fans ? Iya punya, banyak juga malahan. Cool ? So pasti. Tapi bedanya, Kanda gak pendiam, gak dingin, gak minim senyum, dan gak jaim. Disana letak nilai tambah Kanda dimata Seana.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANXIETY[✔️]
Ficção Adolescente"Ketika aku hidup dalam kecemasan tak berarti" -Seana Start : 30 September 2019 Finish : 20 Desember 2020 ©maurinem_