Jalanan depan menjadi sedikit padat,beberapa anak mendekati remaja berlalu-lalang, menampilkan seragam biru yang tampak masih baru. Bunga-bunga cherry blossom berwangi ringan membuat suasana musim semi yang hangat dan menyegarkan.
Xie Xi turun dari bus, tubuhnya tidak terlalu tinggi tampak tertimbun diantara para pekerja kantoran. Wajahnya yang imut dan cantik tampak acuh tak acuh. Dia berjalan menuju gerbang sekolah barunya. Para siswa lama berkumpul di perkarangan dan jalan masuk, mereka mendirikan stand-stand klub sambil mempromosikan diri.
Suara-suara tawa dan obrolan ringan membawa atmosfer masa muda. Xie Xi tidak peduli, dia tidak pernah ingin bergabung bersama mereka. Tapi..
Anak laki-laki tinggi dengan kacamata hitam persegi menghampirinya, Xie Xi berhenti, balas melihat anak itu. Keduanya terdiam beberapa saat, anak laki-laki berkacamata itu mengevaluasi orang di depannya dari atas hingga bawah.
Dia bertanya, "Kamu Xie Xi?"
Xie Xi mengangguk.
"Kalau begitu ikut aku."
Anak laki-laki itu berbalik, dia berjalan menuju gedung sekolah. Xie Xi mengikutinya. Keduanya menaiki lift hingga lantai teratas, berjalan dan berhenti di depan pintu kayu yang tinggi. Anak laki-laki berkacamata mengetuk pintu, suara pria yang berat terdengar dari dalam, mempersilahkan keduanya masuk.
Ruangan itu adalah ruangan kepala sekolah. Pria dengan rambut beruban duduk di depan meja kayu yang panjang dan penuh dokumen-dokumen tertentu.
Anak laki-laki itu melapor, "Dia sudah tiba."
Kepala sekolah kemudian memperhatikan Xie Xi, wajah tuanya memperlihatkan senyuman ramah, "Kamu anak yang masuk lewat beasiswa dari pelatih Huan."
"Hm." Angguk Xie Xi.
"Pelatih Huan pernah menjadi guru olahraga sekaligus pelatih soft tennis di sini, akan tetapi setelah istrinya meninggal, dia berhenti dan pindah ke Fangshan. Pelatih Huan sangat berbakat, dia membawa tim Tennis menjadi juara Nasional selama 2 tahun berturut-turut. Akan tetapi setelah kepergiannya membuat api semangat tim Zhuji menjadi redup." Kepala sekolah bertanya, "Kalau boleh tahu, bagaimana kabarnya sekarang?"
"Dia membuka lapangan dan melatih beberapa anak di Fangshan dengan imbalan kecil. Aku rasa selain kekurangan uang, dia baik-baik saja."
Kepala sekolah, "........" Dia tertawa dan batuk beberapa kali, "Huan merekomendasikanmu pada kami, dia bilang kamu pemain berbakat dan memiliki kemampuan bersaing di tingkat Nasional. Oleh sebab itu, aku menyetujui proposalnya dan memberimu beasiswa. Mulai sekarang kamu adalah anggota klub Tennis." Kepala sekolah menoleh pada anak laki-laki berkacamata, "Anak ini bernama Xiao Feng, dia kapten sekaligus ketua klub saat ini. Kamu akan bergabung dengannya."
Xie Xi mengangkat tangannya untuk menyela. Dia bertanya, "Apa aku mendapatkan gaji?"
Kepala Sekolah, "......."
Xiao Feng, "........"
Xie Xi berkata, "Kepala Huan mengatakan bahwa sekolah ini memberikan beasiswa ganda. Selain uang sekolah, aku juga mendapatkan tunjangan hidup 2000 yuan per-bulan."
Kepala Sekolah tercengang, namun batinnya menjadi panik, "Mana mungkin. Aku pikir Huan hanya membual, lagipula aktivitas klub wajib di sekolah ini. Kamu mau tidak mau harus masuk klub jika tidak mau membersihkan seluruh sekolah setiap sore."
"Heh.." Xie Xi menaikan alis, "Apa artinya itu tidak ada gaji?"
Kepala sekolah mengetuk-ngetuk meja dengan telunjuk, dia berkata pasti, "Tidak ada."
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] [END] Pearl And Peanutes [Heavenly Official Blessing Modern AU]
FanfictionTittle : Pearl and Peanutes Written By : Chikakoo_ Original Novel By : Mo Xiang Tong Xiu Cover Illustration : Instagram/@Cloverbl Ini adalah fanfiction kedua saya dan saya masih menggunakan karakter Hua Cheng dan Xie Lian. Sebelum membaca, saya peri...