Ketika dia bangun, orang yang pertama kali dilihat Xie Lian adalah Banyue yang tengah mengupas apel untuknya. Bekas operasi itu masih sakit, akan tetapi dia bisa merasakan vitalitasnya lebih baik dan dia jauh lebih sehat dari sebelumnya.
Melihat pria cantik ini sadar, Banyue segera bersemangat, "Tuan, Anda sudah bangun. Jangan bergerak dulu, saya akan memanggil dokter Mu!"
Semenit kemudian, Mu Qing datang untuk memeriksa keadaannya. Melihat bahwa orang ini baik-baik saja, dia merasa lega. "Suamimu sedang mengurus sesuatu, dia menitipkanmu pada wanita ini dan Feng Xin."
"Feng Xin?" Xie Lian melihat ke segala arah, "Dimana dia?"
"Dia hanya membeli sesuatu untuk sarapan." Mu Qing menjawab, "Ngomong-ngomong Jun Wu telah kembali ke China, suamimu tampaknya mengirim seseorang untuk membebaskannya."
Mendengar hal itu, Xie Lian menghela napas lega, "Syukurlah." Dia menatap Mu Qing penuh harapan, "Mu Qing, beritahu aku siapa yang mendonorkan ginjalnya padaku. Aku ingin berterimakasih."
Mu Qing sudah menduga jadi dia tidak akan melarang, "Kamu bisa menemuinya, tapi setelah lukamu dan lukanya sembuh. Selama dua hari kedepan, jangan coba-coba turun dari tempat tidur sendiri. Jika kamu ingin buang air, minta Feng Xin atau wanita ini membantumu."
BanYue mengangguk.
Xie Lian tersenyum dan setuju. Ketika Mu Qing pergi, Feng Xin akhirnya tiba dengan sekantong plastik onigiri dan susu. Melihat Xie Lian sudah bangun, dia tidak menahan diri lagi mengomel seperti biasa, "Kenapa kamu tidak memberitahuku apapun? Tentang operasimu, tentang suamimu sampai tentang Xie Xi. Apa kamu sungguh masih menganggapku temanmu? Ketika Mu Qing memberitahuku, aku hampir mendapat serangan jantung dengan semua peristiwa ini."
Xie Lian terkekeh, "Aku takut kamu sibuk mengejar mantan istri dan puteramu."
"Omong kosong!" Feng Xin cemberut, "Siapa peduli dengannya? Biarkan saja wanita menyebalkan itu pergi. Aku sudah tidak peduli lagi!"
Tentu saja dia tidak mengatakan yang sebenarnya. Xie Lian tahu bahwa Feng Xin masih mencintai omega wanita itu setengah mati dan belum menyerah padanya. Disisi lain, Banyue tiba-tiba menangis. Dia jatuh dengan tangannya tidak lepas dari Xie Lian.
"Tuan, maafkan aku. Andai aku datang kerumahmu lebih cepat, aku mungkin bisa mencegah Xixi diculik."
Xie Lian terkejut, dia menggeleng pelan dan menepuk punggung tangan gadis kecil itu, "Jangan menyalahkan dirimu sendiri. Para penculik itu sudah menargetkan kami sejak lama, Andai saat itu kamu mencegahnya, mereka akan datang lagi dikemudian hari. Semuanya sama saja."
"Ngomong-ngomong, apa rencana kalian tentang Xie Xi?" Feng Xin bertanya, "Aku memiliki seorang kerabat yang masih bekerja di mansion Jun. Aku bisa memintanya untuk sambil mengawasi Xixi dan melaporkannya padamu."
Mata Xie Lian bersinar, "Itu bagus! Hua Cheng dan kakak Wu sedang berencana menghancurkan ayah. Semenjak dia hilang, aku belum mendengar kabar apapun dari Xixi. Tapi mengetahui bahwa ayah ingin menjadikan Xixi sebagai pewarisnya, ayah tentu tidak akan menyakitinya."
"Masuk akal." Feng Xin mengangguk tapi detik kemudian wajahnya memucat, "Tunggu! Kamu bilang menghancurkan Tuan besar Jun?! Apa Jun Wu dan suamimu itu sudah gila? Kita masih membicarakan Tuan Jun yang sama, bukan?"
Sudut bibir Xie Lian terangkat, "Kamu tahu? Aku selalu berpikir bahwa suamiku seorang dewa. Dia pasti bisa melakukan segalanya."
Di gedung HL Entertainment, aula konferensi pers telah dipadati wartawan. Tangan mereka penuh dengan kertas dan pena, sedangkan eskpresi mereka berapi-api. Kabar berhentinya Kaisar Film masih ramai diperbincangkan meski telah lebih dari seminggu berlalu semenjak pengumuman pertama Hua Cheng di akun sosial medianya. Hastag berhentinya Kaisar Film juga belum jatuh dari peringkat pertama di papan pencarian Weibo. Kamera beresolusi tinggi siap membidik kearah meja konferensi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] [END] Pearl And Peanutes [Heavenly Official Blessing Modern AU]
FanfictionTittle : Pearl and Peanutes Written By : Chikakoo_ Original Novel By : Mo Xiang Tong Xiu Cover Illustration : Instagram/@Cloverbl Ini adalah fanfiction kedua saya dan saya masih menggunakan karakter Hua Cheng dan Xie Lian. Sebelum membaca, saya peri...