Chapter 56 : Kemenangan

7.4K 973 48
                                    

Feromon omega yang mengamuk akhirnya ditekan di hari ke-tujuh, meski masih ada aroma manis yang bocor, demam Xie Lian telah sepenuhnya berhenti. Hua Cheng tidak kelelahan karena aktivitas mereka namun mentalnya tertekan. Aroma ini membuatnya gila, tapi mengingat kondisi istrinya dia harus menekan dirinya dan menahan diri sebaik mungkin agar tidak menyakitinya.

Setelah membasuh tubuh istrinya dan mengganti pakaiannya dengan piama baru. Hua Cheng tidak bisa menahan diri untuk memeluk erat Xie Lian dan mengendus-ngedus lehernya. Perasaannya dan kebutuhan fisiologisnya selama bertahun-tahun akhirnya terpenuhi saat ini dan dia sangat bahagia. Xie Lian juga merasakan hal yang sama, bersama pria yang dicintainya, heatnya kali ini tidak menyakitinya seperti sebelumnya.

"Ah Lian, aku sangat mencintaimu." Hua Cheng masih menempel di tubuh istrinya seperti lem, "Terimakasih sudah mempercayaiku, aku sangat bahagia seolah aku bermimpi."

Xie Lian tersenyum dan mengangguk, dia menggambar lingkaran dengan telunjuknya di dada Hua Cheng, wajahnya berangsur melembut ketika berkata dengan nada memohon, "Kamu harus mengambil Xixi kembali, berjanjilah padaku."

"Tentu saja." Hua Cheng menjawab ringan, "Rencana sudah selesai dan kita hanya tinggal bertindak."

Terdiam, Xie Lian tiba-tiba bertanya, nadanya penuh kecemasan, "Apa yang akan kamu lakukan pada ayah dan ibu tiriku kemudian?"

Mata Hua Cheng menyipit, "Apa yang Ah Lian ingin aku lakukan untuk mereka?"

Xie Lian tersenyum kemudian menggeleng lembut, "Apapun baik-baik saja, selama tidak membunuh mereka." Dia berhenti berbicara beberapa saat lalu melanjutkan, nada bicaranya sedih, "Nyonya Jun sudah membunuh ibuku, kan?"

Terkejut, Hua Cheng menatap wajah cantik istrinya, "Darimana kamu tahu?"

"Mei Nianqing memberitahuku." Xie Lian menjawab, "Aku bertemu dengannya sebelum pulang untuk berterimakasih. Tidak kusangka karyawanku ternyata mata-mata dari Jun Wu. Kakak Wu benar-benar memperlakukanku dengan baik, aku harap dia bahagia."

"Dia akan mendapatkan apa yang pantas dia dapatkan." Hua Cheng berkata, senyumnya berubah dingin, "Nyonya Jun juga serupa, dia akan menuai apa yang dia tabur."

Rapat pemegang saham dimulai keesokan harinya. Jun Qi benar-benar tidak menyadari putera dan beberapa orang yang berkolusi di belakang punggungnya. Dia dengan percaya diri berpikir rencananya berjalan lancar. Dalam gedung lima puluh lantai, kantor utama Jun Group. Mobil-mobil mewah terparkir, orang-orang berpakaian formal dan rapi masuk satu-persatu.

Sebagai perusahaan multinasional terbesar yang dimiliki China. Beberapa wartawan dari majalah bisnis dan berita saham datang bergabung dalam kesenangan. Terutama fakta bahwa acara pemegang saham Jun Group adalah tradisi agung yang akan menentukan presiden yang baru. Tradisi tidak semerta-merta dilakukan lima tahun sekali. Akan tetapi dilakukan ketika ada dua kandidat yang berdasarkan kriteria leluhur cocok sebagai pewaris utama. Atau terjadi kecelakaan pada ketua yang menjabat sehingga acara pemegang saham wajib dilaksanakan untuk memiliki ketua yang baru.

Dalam hal ini, selain Jun Qi, ada lagi Jun Wu yang pantas sebagai kandidat ketua. Jun Qi telah menahan Jun Wu dan hanya tersisa dia sebagai kandidat ketua berikutnya. Akan tetapi karena dia tidak ingin memancing kerucigaan publik, dia tetap melaksanakan acara ini dan mengumumkan ketidakhadiran Jun Wu diakhir.

Tidak berapa lama, Nyonya Jun juga tiba, menampilkan pasangan serasi dan harmonis di depan publik, Nyonya Jun duduk di samping suaminya. Di depan aula pertemuan itu sudah ada sebuah kotak baja dengan lubang vertikal di atasnya. Pungutan suara dalam kotak itu yang akan menentukan siapa pemegang saham terbesar berikutnya di Jun Group.

Pembawa acara yang bertugas itu ragu untuk memulai karena Jun Wu belum tiba, lima belas menit berlalu dari jadwal yang telah dibuat namun pemuda itu belum menampakan diri. Beberapa pemegang saham yang tidak tahu apapun mulai bertanya-tanya, kenapa putera dari Jun Qi belum tiba. Jun Qi di sisi lain menyembunyikan senyumnya.

[BL] [END] Pearl And Peanutes [Heavenly Official Blessing Modern AU] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang