Seluruh jiwa Ming Yi hampir tersedot keluar, dia melihat Hua Cheng dengan tatapan tercengang. Baru ketika Hua Cheng akan melangkah pergi, dia sadar dan langsung menarik orang itu ke ruang ganti. Ming Yi sangat panik, "Kamu tidak bercanda, kan?"
"Untuk apa aku bercanda?" Hua Cheng membalas sengit, "Bukankah kamu melihat wajah anak itu, apa kamu tidak sadar betapa miripnya dia denganku?"
"Tidak ada sedikitpun dia mirip denganmu." Balas Ming Yi.
Hua Cheng, "......" Dia memikirkan pertemuannya dengan Xie Lian beberapa hari lalu dan tidak bisa tidak bingung, "Bagaimana bisa Xie Lian tidak mengatakan hal ini padaku sama sekali, bukankah aku sudah menceritakan tentang film ini padanya. Aneh. Apa mungkin anak itu tidak membicarakan hal ini pada babanya?"
"Maksudmu anak itu tidak mengatakan pada istrimu bahwa dia mengikuti audisi?" Ming Yi bertanya, "Tapi kenapa? Bukankah jika dia mengatakannya, istrimu mungkin saja akan senang dan bangga."
"Dan membiarkan identitasnya sebagai alfa keturunan keluarga Jun terungkap di depan umum?" Hua Cheng meliriknya, berbicara sarkas.
Ming Yi menampar mulutnya sendiri.
Hua Cheng menghembuskan napas kasar, "Aku akan memarahi anak itu."
Pemotretan berlanjut dan kali ini giliran Hua Cheng. Hua Cheng mengenakan pakaian polisi, lengkap dengan properti pistol di tangannya. Tubuhnya yang tinggi dan proporsional membuatnya sangat pas mengenakan seragam tersebut, seluruh sisi darinya tampan, dengan mata tajam menusuk, hanya dengan satu foto, Hua Cheng bisa menghipnotis seluruh wanita. Pemotretan itu berakhir dengan cepat dan semua pemain diperbolehkan pulang dan beristirahat.
Di depan halte bus, mobil SUV Range rover berhenti. Kaca jendelanya terbuka menampilkan wajah pria yang sangat tampan. Xie Xi mengangkat kepalanya, melihat Hua Cheng dengan tatapan tajam.
"Masuk." Perintah Hua Cheng.
Xie Xi menatapnya, kemudian membuang muka seolah mereka tidak saling mengenal.
"Jika kamu tidak masuk, aku akan menjemputmu keluar." Hua Cheng berkata.
Xie Xi memperhatikan sekitar dan enggan menarik banyak perhatian, dia dengan berat hati berdiri dan masuk ke mobil.
Mobil itu melaju, Hua Cheng melirik Xie Xi dan berkata, "Kamu mengikuti audisi tanpa sepengetahuan babamu, kamu pikir menjadi seorang aktor itu mudah. Pekerjaan ini berat, kelebihan dan keburukanmu akan diperhatikan banyak orang. Jika kamu tidak berhasil, hidupmu akan jatuh ke dalam kubangan lumpur."
"Bukan urusanmu." Balas Xie Xi.
"Tentu saja urusanku." Hua Cheng meliriknya, "Ayahmu adalah kekasihku."
Xie Xi tercekat, dia menatap tajam Hua Cheng, "Bohong!"
"Aku tidak berbohong." Hua Cheng tertawa melihat reaksi Xie Xi, "Sayangnya, seseorang anak nakal tertentu membuat kesulitan untuk menikahi ayahmu."
Xie Xi mendengus, "Tidak akan kuizinkan."
Bibir Hua Cheng berkedut, dia melihat Xie Xi yang masih memiliki ekspresi keras kepala dan merasa tidak bisa menyalahkannya. "Xie Lian sudah menceritakan semuanya, tentang kekasihnya yang menipu kalian berdua. Xie Xi, asal kamu tahu. Aku dan orang itu berbeda."
Xie Xi tertawa miring, "Orang itu juga mengatakan hal yang sama, dia bilang akan membahagiakan kami. Dia juga mengatakan akan membantu biaya operasi baba. Tapi kenyataannya, dia hanyalah seorang penipu. Kamu tahu betapa lelahnya ayah bekerja bertahun-tahun demi membangun toko itu. Dia sakit, tapi dia selalu memaksakan diri. Namun, semua usahanya akhirnya menjadi sia-sia. Semua alfa itu sama, orang itu maupun ayah kandungku. Mereka semua sudah menyakiti baba."
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] [END] Pearl And Peanutes [Heavenly Official Blessing Modern AU]
Fiksi PenggemarTittle : Pearl and Peanutes Written By : Chikakoo_ Original Novel By : Mo Xiang Tong Xiu Cover Illustration : Instagram/@Cloverbl Ini adalah fanfiction kedua saya dan saya masih menggunakan karakter Hua Cheng dan Xie Lian. Sebelum membaca, saya peri...