Chapter 61 : Jadi Istriku

7K 1K 167
                                    

Satu minggu kemudian, pengadilan untuk tersangka Wang Li Qin akhirnya dilaksanakan. Sebagai kasus paling populer di tahun ini, ratusan wartawan memadati gedung pengadilan untuk mengorek berita baru. Termasuk berita tentang istri Kaisar Film.

Hua Cheng tidak ingin membawa Xie Lian bersamanya karena dia sedang hamil. Namun pengadilan meminta kehadirannya karena masalah ini menyangkut ibunya. Hua Cheng tidak ingin orang mengetahui wajah istrinya, dan Xie Lian menghormati kemauan Hua Cheng.

Xie Lian mengenakan masker yang menutupi wajahnya, menyisakan mata persiknya yang lembut dan indah. Di mobil, Hua Cheng menggenggam tangan Xie Lian. "Apapun yang terjadi, tolong jangan membuatmu stress, oke. Ini tidak baik untuk bayinya."

Xie Lian terkekeh, semenjak dia hamil anak kedua. Hua Cheng sangat memanjakannya seolah dia seorang bayi. Tidak membiarkannya berjalan jauh di taman, menyewa pengawal khusus untuknya dan membayar Mu Qing dengan harga tinggi sebagai dokter pribadi. Di bandingkan ketika dia hamil Xie Xi, dia merasa anak keduanya benar-benar beruntung.

Mobil mereka memasuki halaman gedung pengadilan. Wartawan yang mengenali mobil Hua Cheng segera bangkit dan berkerumun menghalangi pintu. Hua Cheng takut istrinya akan terjatuh dan dia sudah menyewa lima orang pengawal bersama mereka yang berada di mobil lain.

Segera, para pengawal keluar dari mobil menyapu wartawan yang menghalangi pintu. Ketika pintu terbuka, ribuan cahaya berkedip-kedip, memborbardir dengan gila. Semua wartawan ini ingin memotret istri dari Kaisar Film yang legendaris. Hua Cheng merasa tidak nyaman melihat wartawan yang mencoba mendekati mereka.

Pengawal yang bertugas berteriak. "Tolong beri jalan!"

Hua Cheng turun dari mobil, kemudian berbalik untuk membantu pria lainnya turun. Semua kamera mengarah pada orang di balik pintu mobil, perlahan sosok pemuda kurus dengan sweater wol longgar berwarna putih muncul, kulitnya sangat putih dan halus, meski wajahnya ditutup masker, mata persik itu bersinar dan indah.

Para wartawan memotret dengan gila,  tanpa melihat wajahnya pun jelas omega ini pasti sangat tampan dan mempesona. Hua Cheng melingkarkan tangannya di pinggang Xie Lian, membantunya berjalan menuju pintu utama.

Beberapa situs berita online merekap kejadian itu secara langsung. Para netizen di seluruh negeri yang menonton segera heboh.

Netizen A. "Ah Ah! Apakah itu istri Hua Cheng? Dia terlihat luar biasa!"

Netizen B. "Sayang sekali wajahnya ditutupi, tapi coba kamu lihat kulitnya. Bukankah itu terlalu indah untuk seorang manusia!"

Netizen C. "Sebenarnya awalnya aku cemburu, Hua Cheng bersama dengan omega lain. Tapi melihat istrinya, aku pikir bahkan kuku jari tangannya lebih indah dari wajahku."

Netizen D. "Hahahaha, komentar di atas. Aku merasakan hal yang sama!"

Netizen E. "Aku harap bisa melihat wajahnya! Wajah puteranya juga! Ah! Kenapa Hua Cheng harus menyembunyikan mereka? Aku penasaran sampai mati! Aku tidak akan bisa tidur dengan nyenyak tanpa melihat wajah mereka."

Pengadilan itu di mulai tiga puluh menit kemudian. Jun Wu juga datang. Wang Li Qin di bawa dari penjara ke aula pengadilan, tangannya di borgol dan ada dua penjaga yang mengawasinya. Ketika Wang Li Qin melihat Xie Lian, matanya yang merah memancarkan niat membunuh. Dia menerobos penjaga, berlari ingin menyerang ingin menyakar wajah Xie Lian.

"DASAR PELACUR! BERANINYA KAMU MUNCUL! AKU AKAN MENGIRIMMU MENEMUI IBUMU!"

Pengadilan yang baru di mulai itupun kacau. Xie Lian terkejut dan reflek menutupi perutnya dan mundur. Hua Cheng menarik Xie Lian ke belakang punggungnya, namun belum sempat Wang Li Qin menyerang. Dua pengawal yang bertugas sudah menariknya ke kursi terdakwa.

Pengadilan itu berlangsung lancar kemudian, bukti yang di miliki Hua Cheng kuat dan hukuman sudah tidak dapat dihindari lagi. Hakim tampan berwajah datar kemudian memvonis hukuman penjara seumur hidup untuk Wang Li Qin. Mengetahui bahwa dia akan di penjara lagi, Wang Li Qin mengamuk dalam pengadilan.

Xie Lian menatap ibu tirinya acuh tak acuh. Hukuman ini bahkan lebih ringan dibandingkan dengan apa yang dialami ibunya.

Keluar dari ruang pengadilan, Jun Wu menghampiri keduanya. Xie Lian menatap kakaknya yang terlihat lebih kurus dan merasa sedih, dia melangkah menuju Jun Wu dan memeluknya erat. "Kakak, terimakasih."

Mata Jun Wu memerah, mengusap punggung adiknya. Dia tersenyum lembut. "Kamu harus bahagia, oke. Jaga Xixi dan calon bayimu."

Xie Lian menatapnya penuh kejutan. "Kamu sudah tahu?"

Jun Wu menunjuk Hua Cheng dengan dagunya. "Suamimu yang memberitahuku."

Xie Lian tersenyum dan mengangguk. "Baiklah, kamu juga jaga dirimu. Dan jangan lupa, pererat hubunganmu dengan Mei Nianqing. Aku menunggu kabar baik kalian berdua."

Jun Wu terdiam, tapi ujung telinganya memerah, ekspresi wajahnya sedikit berubah. Dia terkekeh dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Keduanya lalu berpisah, Hua Cheng segera membawa Xie Lian menuju biro pernikahan untuk mendapatkan surat nikah mereka. Sedangkan Jun Wu bergegas kembali ke rumahnya.

Tiba di rumah, Jun Wu menuju kamarnya dan terkejut melihat orang lain sedang membereskan barang-barangnya ke dalam koper. Jun Wu panik. "Apa yang kamu lakukan?"

Mei Nianqing meliriknya. "Aku akan pergi."

"Kenapa?" Jun Wu bertanya. "Kita baru saja menyelesaikan heat-mu, beristirahatlah."

Tangan Mei Nianqing terhenti, wajahnya yang tenang muncul sedikit kemarahan. "Tuan Wu, aku sudah tidak pantas lagi menjadi pengawalmu setelah membuatmu melakukan semua itu padaku. Meski kamu bilang kita bisa menganggap hal itu tidak terjadi. Harga diriku tidak akan membiarkannya. Aku akan berhenti."

"Kamu pikir kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau tanpa izinku?"

Mei Nianqing terkejut, menoleh.

Jun Wu memiliki wajah serius ketika menatapnya. Dia menghela napas. "Kamu benar, kamu sudah tidak pantas menjadi asistenku lagi. Kamu menarikku, membuatku menenangkanmu dan berhubungan sex denganmu. Aku merasa dimanfaatkan, kamu tahu itu?"

Mei Nianqing terdiam, tapi matanya memerah. Tangannya mencengkram ujung koper. Dia marah. Marah pada dirinya sendiri yang tidak bisa menahan diri. Ketika heatnya tiba-tiba datang, dia sudah mengurung diri di rumahnya. Namun siapa sangka, Jun Wu akan datang saat itu. Dia mencintai Jun Wu dan aroma feromon alfa itu membuatnya gila.

Tanpa dia sadari, mulutnya meminta tolong dan dia menarik Jun Wu untuk berhubungan dengannya.

Mei Nianqing memeras kata-katanya. "Maafkan aku."

Jun Wu menatapnya dingin. "Kamu pikir semudah itu meminta maaf padaku?"

Mei Nianqing terkejut. Dia takut dan panik. "Lalu apa yang harus aku lakukan? Semuanya sudah terjadi. Aku akan pergi, kamu tidak perlu memberiku pesangon. Aku tidak akan muncul lagi di hadapanmu."

"Aku tidak meminta itu!" Jun Wu marah, dia berjalan mendekat. Matanya yang dingin perlahan melembut. "Kita sudah melakukan semuanya. Mei Nianqing, kenapa kamu tidak mengerti? Aku tidak akan memaafkanmu kecuali.."

Mei Nianqing menatapnya.

Jun Wu menghela napas. "Kecuali jika kamu bersedia menikah denganku."

Bersambung....

Last update: 14/07/2020




[BL] [END] Pearl And Peanutes [Heavenly Official Blessing Modern AU] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang