Chapter 17 : Stalker

7.2K 1.1K 136
                                    

Awal bulan juni, hampir semua halaman berita di televisi maupun sosial media penuh dengan kabar ditundanya masa syuting film layar lebar <Pearls and Peanutes> yang disutradarai Pei Ming serta dimainkan oleh Kaisar Film, Hua Cheng. Dua hari sebelumnya, Pei Ming dan awak film melakukan konferensi untuk yang kesekian kalinya demi menyampaikan berita tersebut. Alasannya adalah belum adanya karakter pendukung anak laki-laki yang akan memerankan putera dari sang protagonist.

Selain itu, tingginya kualifikasi dari penulis skenario sekaligus penulis novel <Pearls and Peanutes> membuat kru film tidak juga bisa menentukan karakter anak laki-laki itu. Hal ini membuat banyak pihak kaget, karena otomatis Chiu Tong yang telah menjalani audisi di awal-awal secara alami telah tersingkirkan.

Kenyataan bahwa seorang aktor cilik dengan segudang prestasi seperti Chiu Tong tidak mampu masuk pada mata penulis membuat semua pihak mengerti kesulitan yang dialami Pei Ming dan awak krunya. Beberapa netizen bahkan melayangkan protes yang luar biasa di akun weibo Yu Shi Huang, sang penulis.

Hal ini juga membuat Hua Cheng terlibat, mengingat dia salah satu investor utama. Masalah membuat banyaknya rapat yang harus dia hadiri. Dia bahkan tidak sempat datang mengunjungi kekasihnya di luar sana.

Ketika rapat ketiga diadakan. Hua Cheng bangkit dengan marah, "Cepat temukan. Atau aku akan menarik semua uangku."

Sementara itu, toko Xie Lian mendapatkan lebih banyak nama setelah Ling Wen suatu saat mengunggah kerajinan gerabahnya di akun weibo miliknya. Keesokan harinya, toko itu menjadi lebih populer. Gelas-gelas di rak mulai menipis karena dibeli. Hal ini tentu membuat Xie Lian kegirangan.

Ketika dia sedang istirahat makan siang. Ponselnya bergetar, melihat nama Hua Cheng di layar. Omega itu mengungkapkan senyum.

"Apa kamu sudah makan siang?"

Sudah dua minggu sejak Hua Cheng datang ke rumahnya untuk makan malam. Semenjak itu, dia menjadi sering mengiriminya pesan singkat. Kadang dia akan menanyakan progres pesanannya atau hanya menanyakan kabarnya. Xie Lian juga perlahan menjadi terbiasa. Menurutnya, Hua Cheng merupakan teman yang baik.

Ketika Xie Lian memiliki masalah dalam pemasaran produk, dia entah kenapa mengonsultasikannya pada Hua Cheng dan pria itu akan memecahkan banyak masalah untuknya. Tanpa dia sadari, Xie Lian mulai memiliki sedikit ketergantungan pada pria itu.

Sementara itu, Xie Xi yang tidak pernah lagi melihat Hua Cheng mengelilingi ayahnya merasa lega. Dia tidak tahu bahwa ayahnya diam-diam berhubungan dengan pria itu melalui ponsel.

"Aku baru akan keluar makan siang." Xie Lian membalas.

Hua Cheng sedang mengendarai mobilnya, dia mengenakan masker dan kacamata hitam, rambut dan tubuhnya tertutup hoodie. Sedikit membuatnya seperti seorang penguntit. Dia membalas, "Kebetulan aku sedang berada di dekat tokomu. Bagaimana jika makan siang bersama?"

Xie Lian mengerutkan alis, dia tidak nyaman karena setiap Hua Cheng mengajaknya makan siang. Orang ini akan membayar untuknya. Xie Lian membalas, "Dengan syarat aku yang membayar kali ini."

Senyum Hua Cheng melembut. Istrinya takut suaminya kehabisan uang. Bagus sekali, sangat baik hati. Hua Cheng semakin mencintai omeganya, dia membalas, "Baiklah, kalau begitu kamu tentukan restorannya dan aku akan menjemputmu."

Xie Lian terkekeh, membalas, "Baiklah." Kemudian mengambil jaketnya dan menunggu Hua Cheng di luar.

Mobil SUV berhenti tepat di depannya lima menit kemudian, jendela mobil itu turun terbuka. Menampilkan pria tampan yang wajahnya tertutup masker. Pria tampan itu menurunkan sedikit maskernya, berkata, "Ayo."

[BL] [END] Pearl And Peanutes [Heavenly Official Blessing Modern AU] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang