Chapter 41 : Menghilang

6.3K 987 69
                                    

Malam sebelumnya, Jun Wu menelpon agen penerbangan untuk memesan tiket kembali ke China ketika tiba-tiba pintu apartemennya  di dobrak oleh sekelompok orang, orang-orang ini berkulit hitam dan putih tampak kekar dan besar. Jun Wu menggertakan gigi.

"Kalian orang suruhan ayah?"

Salah satu dari mereka menjawab dengan bahasa inggris, "Tuan Jun meminta kami agar tidak membiarkan Anda pergi ke China."

Jun Wu menyeringai, "Kalian pikir aku akan menurut begitu saja?" Dia meraih ponselnya, untuk menghubungi bodyguard kepercayaannya ketika dia melihat orang-orang ini tertawa meremehkan.

"Jika Anda ingin memanggil pengawal, maka menyerahlah. Mereka sudah ditahan."

Jun Wu marah, "APA?!"

Kumpulan orang ini tidak ingin berbicara lagi, masing-masing dari mereka menahan tubuh Jun Wu di ruang tamu, mengunci pintu dan jendela, menjaga mereka dengan ketat hingga nyamuk pun tidak bisa keluar. Jun Wu sangat marah hingga kulit kepalanya gatal, dia berteriak, "LEPASKAN AKU! AKU HARUS..."

"Menemui adik Anda?" Pengawal memotong dengan sinis, "Justru itulah yang membuat tuan Jun tidak akan membiarkan Anda keluar."

Di rumah sakit, Hua Cheng merawat Xie Lian dengan sungguh-sungguh, sesekali menyuapinya sup dan buah-buahan. Suasana hati Hua Cheng sangat baik, matanya sesekali melirik pada cincin di jari Xie Lian dan tidak bisa berhenti berpikir bahwa itu sangat cocok di tangannya yang putih yang cantik.

Xie Lian melirik jam di dinding, "Sudah hampir satu jam, kenapa Xie Xi belum kembali?"

Hua Cheng tahu bahwa puteranya cerdas, "Aku pikir dia tahu apa yang akan kita bicarakan sehingga dia tidak kembali dengan cepat."

Xie Lian secara alami juga berpikir demikian, namun tetap saja dia khawatir. Saat itu ponselnya berdering di saku celana yang dia kenakan malam tadi. Hua Cheng meletakan mangkuk, "Akan aku ambilkan."

Telepon itu dari Banyue, mungkin dia bertanya mengapa dirinya belum tiba di toko, akan tetapi ketika panggilan tersambung. Suara Banyue bergetar dan dia terdengar menangis.

"Tuan Xie! Kamu dimana? Toko hancur berantakan dan semua gelas mahal yang dipajang pecah dan rusak! Aku sangat panik, ketika aku ke apartemenmu, pintumu tidak terkunci dan apartemen itu seperti dilanda tsunami besar. Sebenarnya apa yang terjadi?!"

Xie Lian sangat terkejut hingga hampir melompat dari ranjang, pikirannya segera melayang ke keluarga Jun dan pelakunya sudah pasti adalah orang suruhan mereka. Dia tidak menyangka orang-orang itu bahkan menargetkan tokonya.

"Aku sedang di rawat di rumah sakit, pelakunya pasti orang-orang dari keluarga yang memiliki hubungan buruk denganku. Banyue, untuk saat ini kita akan menutup toko hingga keadaannya menjadi lebih baik."

Banyue masih menangis, dia mengangguk, "Aku mengerti tuan, kamu juga jaga kesehatanmu. Apa Xie Xi bersamamu?"

Xie Lian, "Iya, dia menjagaku."

"Benarkah, syukurlah.." Banyue menghela napas, "Aku sempat khawatir karena tetanggamu mengatakan Xie Xi datang kerumah beberapa saat lalu. Tapi mungkin dia salah lihat.."

Tubuh Xie Lian tersentak kuat dan wajahnya menjadi pucat pasi, ponsel di tangannya jatuh, terhempas ke lantai. Hua Cheng melihat ada sesuatu yang salah segera menghampirinya.

"Apa yang terjadi?!"

Air mata Xie Lian jatuh, lehernya kaku ketika dia menatap Hua Cheng, panik, "Xixi, dia kembali kerumah! Orang-orang suruhan keluarga Jun itu ada disana beberapa saat lalu. Dia belum kembali hingga sekarang, keluarga Jun mungkin sudah menangkapnya!"

[BL] [END] Pearl And Peanutes [Heavenly Official Blessing Modern AU] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang