Xie Xi sudah mengubah namanya menjadi Hua Xi, dan kakek buyutnya sudah menulis namanya dan Xie Lian ke dalam pohon keluarga Hua. Pada pertengahan bulan Maret, SMP Zhuji menerima undangan pertandingan persahabatan dengan SMP Ronghuan, sekolah terkuat di China yang juga terletak di Beijing.
Satu bulan terakhir, bisnis babanya benar-benar meledak dan sukses besar. Terutama setelah beberapa artis dan orang terkenal di Weibo ikut memasarkan produknya dengan bantuan Hua Cheng. Xie Lian kini sudah merenovasi gudang mereka dan menarik lebih dari lima puluh pekerja.
Xie Xi sebenarnya enggan berpartisipasi dalam pertandingan karena ingin membantu babanya yang sedang hamil. Tapi dia adalah anak beasiswa dan ditunjuk sebagai wakil kapten baru Tim soft tennis sehingga dia memiliki tanggung jawab besar dalam tim.
Xie Lian memotong rambut puteranya yang sudah agak panjang dengan teliti. Tidak bisa menahan senyum ketika memperhatikan penampilan anaknya yang semakin tampan dan dewasa di depan cermin. "Xixi semakin tampan"
Hua Xi terkekeh. "Baba juga semakin cantik."
"Mulutmu manis seperti ayahmu." Xie Lian menepuk puncak kepala puteranya dan tersipu malu.
Hua Xi tidak salah, ayahnya memang semakin cantik. Dia sudah resmi menjadi nyonya kecil di keluarga Hua. Hidup mereka yang serba sulit menjadi jauh lebih baik dan mereka makan makanan terbaik. Selain itu semenjak hamil, kulit Xie Lian menjadi lebih halus dan kemerahan. Ayah besarnya benar-benar mendapatkan banyak keuntungan.
Hua Cheng mengintip di balik pintu, melihat Xie Lian ternyata ada di kamar puteranya. Dia menghela napas. "Ah Lian, aku mencarimu kemana-mana. Aku pikir kamu keluar."
"Kamu sudah kembali?" Xie Lian tersenyum. "Xixi akan bertanding besok jadi aku membantunya memotong rambut agar poninya tidak mengganggu."
"Benarkah?" Hua Cheng menoleh kearah Xixi, dia menyeringai. "Potong saja semua rambutnya sampai botak, itu akan membuat kepalanya lebih ringan."
Hua Xi melirik ayah besarnya dengan wajah cemberut. Xie Lian memukul lengan Hua Cheng. "Jangan, aku ingin puteraku terlihat tampan."
Hua Cheng tersenyum dan memeluk pinggang istrinya, membelai lembut perutnya yang membuncit. "Ah Lian, aku baru pulang dari perjalanan bisnis dan kamu malah mengabaikanku demi Xixi."
"Jangan cemburu pada puteramu sendiri." Xie Lian menegur.
Hua Xi melihat ayah besarnya memeluk babanya dari cermin dan menghela napas. Diberi makanan anjing setiap hari oleh kedua orangtuanya membuat Xixi sakit kepala. "Kalian ini, tidakkah kalian melihat aku masih di sini?"
"Kalau begitu pergi." Kata Hua Cheng.
"Ini kamarku." Xixi menjawab datar. Dia bangkit dari kursi, mengambil gunting dari tangan babanya. "Aku akan menyelesaikannya sendiri, baba bisa beristirahat."
Xie Lian mengerutkan kening dan mengangguk. "Baba harus pergi ke rumah sakit besok, maaf karena tidak bisa menonton pertandinganmu."
Xixi menggeleng. "Tidak masalah, lagipula pertandingan itu tidak begitu penting."
Hua Cheng mengacak rambut Xixi, berkata lembut. "Berjuanglah." Kemudian membawa Xie Lian ke kamar mereka sendiri.
Hua Xi memperhatikan rambutnya di cermin dan tidak bisa menahan tawa. "Kapan baba bisa memotong rambut dengan benar?" Dia meraih gunting, merapikan ujung-ujung rambutnya sendiri.
Keesokan harinya, SMP Ronghuan menghentikan pembelajaran di kelas selama satu hari karena pertandingan persahabatan. Meskipun yang diundang hanya SMP Zhuji, namun ada lima cabang utama yang akan di pertandingkan hari ini diantaranya; basket, renang, lari, voli dan soft tennis. Sebagai dua sekolah terbaik di Beijing, SMP Ronghuan dan Zhuji memang selalu menjadi rival abadi akan tetapi selama ini, SMP Ronghuan lah yang menjadi juara dalam kompetisi Nasional menyisakan posisi ketiga atau runner up pada SMP Zhuji.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] [END] Pearl And Peanutes [Heavenly Official Blessing Modern AU]
FanfictionTittle : Pearl and Peanutes Written By : Chikakoo_ Original Novel By : Mo Xiang Tong Xiu Cover Illustration : Instagram/@Cloverbl Ini adalah fanfiction kedua saya dan saya masih menggunakan karakter Hua Cheng dan Xie Lian. Sebelum membaca, saya peri...