Mobil SUV merah membelah kota Beijing, berhenti pada kondomonium enam puluh lantai. Pria tampan itu melemparkan tubuhnya ke sofa, matanya yang lelah melihat sekeliling ruangan remang tanpa ekspresi. Ketika mata hitam pekat berhenti pada lukisan pemuda cantik yang menempel pada dinding, dia menjadi resah.
Setelah sekian lama mencari, dia akhirnya menemukan titik terang. Dia tidak tahu datang dari mana keyakinan itu, tapi orang yang di katakan Ling Wen. Hua Cheng memiliki keyakinan bahwa dia adalah omega yang dia cari. Wajah cantik kemerahan dua belas tahun lalu masih tercetak permanen di kepalanya, tidak lepas sedikitpun.
Hua Cheng bahagia. Tapi juga resah di saat yang sama.
Bagaimana jika apa yang dia lakukan dulu malah membuat omega itu menderita? Dia ingat pernah membaca sebuah novel yang populer tiga tahun lalu dan diadaptasi menjadi sebuah film. Hua Cheng berperan sebagai cameo saat itu dan dia mengerti sedikit isi naskahnya.
Novel itu mengisahkan perjuangan seorang omega pria. Omega laki-laki termasuk dalam golongan resesif, dia memiliki rahim dan subur, akan tetapi meski laki-laki, mereka malah cenderung lebih lemah dari omega wanita. Misalnya saat mengandung, perawakan pria dan wanita berbeda. Laki-laki memiliki resiko berbahaya saat mengandung, maka dari itu umumnya mereka jarang menikah.
Jika apa yang dikatakan Ming Yi benar dan omega itu sudah mengandung anaknya dua belas tahun lalu. Hua Cheng merasa hatinya sakit karena rasa bersalah. Memikirkan pemeran utama dalam film itu, dia tidak bisa menahan diri membayangkan omega yang dia cintai berada di posisi itu.
Hua Cheng takut. Mungkin omega itu menyimpan kebencian padanya.
Jadi selama seminggu, Hua Cheng selalu menemukan dirinya berdiri di cermin setiap waktu, berbicara sendiri seperti seorang idiot. Merangkai kata-kata permintaan maaf dan cinta. Tapi otak cerdas itu seperti kehilangan IQ EQ ketika menyangkut omega itu.
Dia menjadi bodoh.
Tidak terasa hari pernikahan Ling Wen diadakan besok hari. Saat itu Hua Cheng sangat panik sampai mati.
Di sisi lain, Xixi melihat babanya yang mengenakan seragam pelayan dan terpesona. Pakaian pelayan itu menyerupai blouse putih, dengan pita hitam di dada. Mengenakan pakaian ini, Xie Lian tidak terlihat seperti pelayan sama sekali dan malah seperti seorang bangsawan muda yang cantik.
Tiba-tiba mata Xixi menyipit. Dia berjalan ke kotak medis, mengambil botol semprot dan sekotak pil. Xie Lian memandangi puteranya dan merasa tersentuh.
Xie Xi memberikannya pada Xie Lian, mengingatkan, "Sebentar lagi hari panasmu, kan? Baba ku sangat cantik, kamu harus berhati-hati. Di sana pasti banyak Alfa yang mengganggumu. Ini parfum untuk menyembunyikan feromonmu. Pastikan baba memakainya."
"Terkadang baba bingung sebenarnya siapa yang melahirkan siapa. Xie Xi sudah seperti ibuku." Xie Lian terkekeh, dia mencium puncak kepala puteranya dan berjalan ke pintu, "Baba meletakan uang di meja, jika kamu lelah tidak perlu memasak dan memesan saja, oke?"
Xie Xi mengangguk, "Aku mengerti."
"Kalau begitu baba pergi dulu."
Xie Lian naik bus menuju Swiss Bell Hotel. Tempat ini tidak berada di pusat kota, jadi memerlukan waktu lebih dari tiga puluh menit perjalanan. Pernikahan itu diadakan di ballroom, akan tetapi seluruh hotel sudah dipesan untuk para tamu.
Gelas pesanan telah selesai dikirimkan dua hari yang lalu jadi Xie Lian sudah menyelesaikan bisnisnya. Dia hanya perlu fokus menjaga meja tamu. Xie Lian berasal dari keluarga kaya, kemampuan komunikasinya baik jadi dia tidak terlalu khawatir.
Sesampainya di sana, seorang petugas keamanan mengantarnya ke ruang pegawai. Seorang pemuda cantik yang sedikit lebih muda darinya menghampiri, wajahnya penuh senyuman dan Xie Lian bisa menebak dia orang yang ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] [END] Pearl And Peanutes [Heavenly Official Blessing Modern AU]
Fiksi PenggemarTittle : Pearl and Peanutes Written By : Chikakoo_ Original Novel By : Mo Xiang Tong Xiu Cover Illustration : Instagram/@Cloverbl Ini adalah fanfiction kedua saya dan saya masih menggunakan karakter Hua Cheng dan Xie Lian. Sebelum membaca, saya peri...