Chapter 63 : Bosan

6.5K 992 110
                                    

HL Entertainment telah di beli keluarga Hua, menjadikan Hua Cheng sebagai direktur utama yang memimpin. Tidak ada yang tahu tentang itu kecuali orang-orang perusahaan. Di bawah kepemimpinannya, perusahaan hiburan yang mulanya berfokus pada film dan drama, kini berkembang hingga musik dan modeling.

Sebagai putera keluarga Hua. Dia terlahir sebagai seorang yang kompeten dan cakap. Hanya dalam satu bulan, puluhan artis baru sudah direkrut dan dilatih. Dia seorang presiden yang sibuk, namun tidak pernah melupakan istrinya.

Ketika siang hari, dia akan pulang untuk makan siang bersama istrinya karena Xie Xi sedang berada di sekolah. Xie Lian sudah hamil tiga bulan, perutnya yang rata mulai perlahan tampak menonjol. Seperti yang di katakan Mu Qing, gangguan mualnya benar-benar parah. Saat dia tiba di rumah, Hua Cheng melihat istrinya berbaring di sofa dengan wajah pucat dan tertidur.

Mama Chen merawatnya dengan baik. Melihat Hua Cheng pulang, dia segera menjelaskan, "Nyonya muntah lagi tadi pagi, dia hanya makan beberapa suap sereal ringan setelah itu."

Menghela napas, dia duduk di samping sofa, mengusap pipi Xie Lian. "Mama Chen, apa kamu tahu makanan yang bisa menambah nafsu makan orang hamil?"

"Ah itu." Mama Chen berpikir. Dia seorang beta dan tidak menikah, tapi dia sudah mendampingi Nyonya Hua ketika hamil putera-puteranya dulu. "Nyonya Hua sebelumnya selalu makan buah-buahan asam, setelah itu dia berkata bahwa dia merasa sedikit lebih baik dan nafsu makannya perlahan kembali."

"Buah-buahan asam? Contohnya?"

"Buah plum." Suara setengah dewasa menyahut, Xie Xi baru pulang dari sekolah. Dia masih mengenakan seragam olahraganya, wajahnya merasa tidak nyaman karena keringat. Melihat babanya yang terbaring di sofa, dia menghela napas. "Ah, kasihan sekali babaku."

"Xixi, apa babamu suka buah plum?" Tanya Hua Cheng.

"Dia tidak suka. Tapi saat seperti ini, mungkin itu bisa membantunya. Aku bertanya pada temanku yang ayahnya hamil, dia berkata buah plum bisa membantu meredakan rasa mual."

"Benarkah?" Hua Cheng berdiri. "Kalau begitu aku akan pergi membelinya."

"Tunggu. Aku ikut denganmu." Xie Xi menyela, "Lagipula aku yakin kamu tidak bisa membedakan buah plum dan buah apel. Tunggu di sini, aku akan berganti pakaian." Xie Xi naik ke kamarnya untuk mandi dan berganti pakaian.

Hua Cheng mendengus. "Memang apa sulitnya membedakan apel dan plum?" Namun tiba-tiba dia terdiam. "Benar juga. Bagaimana membedakannya?"

Mama Chen. "........"

Xie Xi segera kembali, dia mengenakan sweater putih dengan lapisan jaket cokelat. Xie Xi seorang alfa, jadi pertumbuhannya sangat cepat. Di usianya yang baru empat belas tahun, tingginya sudah lebih dari 170 centimeter. Selain itu wajahnya yang tampan semakin memikat dari hari ke hari. Hua Cheng menghela napas, andai dia bukan puteranya, dia akan menariknya menjadi salah satu artis di HL.

Akhirnya ayah dan anak pergi berbelanja bersama. Keduanya pergi menuju pusat perbelanjaan. Saat itu siang hari dan pusat perbelanjaan dibanjiri banyak orang. Hua Cheng dan Xie Xi tidak mengenakan penyamaran. Mereka lelah bersembunyi dan bersikap tidak peduli. Lagipula, surat identitasnya yang baru akan keluar dan Xie Xi akan segera meninggalkan marga Xie dalam namanya. Semua orang akan mengetahuinya cepat atau lambat.

Seperti yang diharapkan. Kehadiran keduanya seketika menarik perhatian. Hua Cheng tidak sedikitpun melirik orang lain, dia hanya fokus mencari toko yang menjual buah-buahan.

"Ini musim semi, seharusnya mudah mendapatkan buah-buahan segar." Kata Xie Xi, dia melirik toko buah dan sayur lalu menarik Hua Cheng ke sana.

Mereka tidak tahu, bahwa selagi mereka memilih buah-buahan untuk Xie Lian. Media sosial sedang meledak. Foto Hua Cheng bersama Xie Xi di toko buah muncul di weibo, membawa gelombang kegemparan yang luar biasa.

[BL] [END] Pearl And Peanutes [Heavenly Official Blessing Modern AU] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang