Chapter 14 : Curiga

7K 1.1K 145
                                    

Sebelum pukul delapan, pemuda tampan dengan kacamata hitam dan pakaian modis tiba menggunakan SUV di depan toko gelas Xie Lian. Banyue yang membantu menutup toko nyaris melompat dari kursi kasir ketika melihat pria yang selalu menghiasi poster di depan bioskop tiba-tiba datang. Gadis kecil itu bahkan menggosok matanya berkali-kali, menganggap orang di depannya objek halusinasi.

Pria itu memiliki ekspresi dingin membeku, ketika bertanya, "Mana Tuan Xie?"

Jari-jari Banyue yang memegang kemoceng gemetaran, tenggorokannya seperti terikat, dia berbicara terbata-bata, "Di-di ruangannya, Ada perlu apa tuan?"

Hua Cheng menurunkan kacamata hitamnya, mata dengan pupil hitam itu seolah-olah mampu menenggelamkan siapa saja, dia berkata datar, "Bisa kamu panggilkan dia?"

Banyue merasa khawatir, orang ini berbicara dengan kecacatan wajah, membuat siapapun tidak tahu apa niat dan tujuannya. Namun karena dia jelas orang penting, Banyue memilih menyetujui.

"Tunggu sebentar."

Lima belas menit setelah Banyue pergi, Xie Lian datang dengan terburu-buru, mantelnya tidak dipasang dengan benar, jelas bahwa omega ini baru saja bersiap diri. Banyue berdiri di pojok dengan tubuh gemetaran, dia takut orang ini memiliki masalah dengan atasannya dan datang untuk mengomel.

Tapi siapa sangka.

Begitu Hua Cheng melihat Xie Lian. Mata penuh es kutub utara itu mencair tanpa bekas, menampilkan kehangatan dan kelembutan. Bibir tipis yang sedari tadi horizontal berubah melengkung. Hua Cheng menghampiri Xie Lian, tangannya dengan lembut merapikan keliman mantel omega itu.

Banyue, ".......!"

"Maaf, aku datang lebih cepat."

Xie Lian menghela napas, tidak menyangka orang ini tiba setengah jam sebelum waktu yang dijanjikan, dia menggeleng, "Tidak masalah, maaf membuatmu menunggu."

Hua Cheng, "Hm. Ayo pergi."

Banyue yang memiliki segudang gosip baru di kepala menatap Xie Lian meminta penjelasan. Xie Lian menoleh, dia menangkupkan tangan, "Aku harus pergi lebih dulu, Banyue maaf merepotkanmu menutup toko sendirian."

Banyue menggeleng, tidak mempermasalahkan. Dia menatap sepasang pria yang masuk ke dalam mobil SUV dengan perasaan campur aduk. Antara bahagia dan khawatir.

Apakah ini artinya Tuan Xie akhirnya menerima seorang kekasih?

Dirumah, Xie Lian lupa memberitahu puteranya bahwa dia akan pulang terlambat membuat Xie Xi menunggu dengan gelisah di meja makan. Dia menatap hidangan udon yang dibungkus plastik, menahan diri untuk tidak memakannya lebih dulu sebelum babanya datang.

Xie Xi menoleh pada jam dinding, babanya sudah terlambat selama satu jam. Xie Xi memiliki perasaan buruk, mengira bahwa penyakit ayahnya kambuh sehingga dia tidak bisa pulang. Xie Xi spontan berdiri, menghampiri meja telepon dan menekan nomor ponsel Xie Lian.

Ponsel Xie Lian mati karena kehabisan daya dan pemiliknya tidak menyadarinya sama sekali. Mobil mewah membawanya ke restoran prancis mewah di pusat kota. Hua Cheng seorang publik figur, sosoknya akan menarik perhatian dimanapun dia berada. Jadi dia membawa Xie Lian melalui pintu khusus yang dirancang untuk tamu VIP.

Kaki Xie Lian ragu-ragu melangkah dihadapkan gemerlap cahaya dari lampu berlian di atap-atap restoran. Dia berpikir bahwa terlalu berlebihan membahas desain di tempat semewah ini.

"Tuan Hua, kamu yakin membawaku makan disini? Ini terlihat mahal."

Hua Cheng melirik Xie Lian, menghiburnya, "Tidak masalah, makanan disini tidak semahal itu."

[BL] [END] Pearl And Peanutes [Heavenly Official Blessing Modern AU] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang