Xie Lian mengabdikan diri di depan laptopnya. Mengatur tampilan toko online–nya dan membuat beberapa katalog produk dengan keterampilan editingnya yang payah. Alhasil, ketika dia memasang semuanya di weibo, sangat sedikit orang yang memperhatikannya.
Dalam sebuah postingan dengan gambar gelas tembikar yang di poles dan dilukis burung phoenix. Beberapa orang yang tidak sengaja melihat postingan itu memberi komentar dengan merendahkan.
"Gerabah? Di zaman sekarang kita bisa menggunakan kaca daripada tanah liat yang kotor."
"Meskipun terlihat cantik, tapi kurasa gelas kaca dengan lukisan dan glitter jauh lebih imut dari ini."
"Aku tidak tahu siapa Anda. Tapi aku rasa Anda orang tua yang ketinggalan zaman."
"Mungkin dia kakek-kakek?"
Xie Lian membaca semua komentar itu dan menjadi sangat marah. "Anak muda zaman sekarang tidak bisa menghargai sebuah seni!" Dia menarik napas, mengusap perutnya menenangkan emosinya. Kemudian membalas komentar-komentar merendahkan itu.
"Kerajinan gerabah adalah warisan dari nenek moyang kita. Melambangkan martabat dan kedamaian. Para bangsawan zaman dulu menganggap tembikar seni yang otentik dan harus dilestarikan. Aku pikir komentar kalian sedikit berlebihan."
Melihat pemilik toko membalas komentar mereka. Orang-orang ini tertawa.
"Apa-apaan kata-katanya, sangat membosankan! Aku pikir dia benar-benar kakek berumur lima puluh tahun."
"Benar. Aku yakin seratus persen!"
Tangan Xie Lian terhenti di papan keyboard. Matanya melotot dengan marah. "Dasar anak-anak tidak sopan! Aku baru tiga puluh tahun dan baru akan memiliki dua anak bukan dua orang cucu!"
Merasa geram. Xie Lian tidak tahan lagi dan menyesuaikan kamera laptopnya lalu merekam sebuah video. Dia mengambil sebuah mangkok dari laci meja kerjanya dan memamerkannya di depan kamera.
"Aku menemukan komentar tidak menyenangkan di postinganku jadi aku ingin sedikit mengedukasi para anak muda." Xie Lian memutar mangkok tembikar di tangannya, cahaya lampu kamera memantul pada permukaan mangkok yang seperti cermin. "Tembikar China sudah dari 5000 tahun sebelum masehi dan pada zamannya kerajinan tembikar Tiongkok sangat populer di dunia."
"Apa yang ada di tanganku ini adalah mangkok dengan gaya keramik putih-biru ala dinasti Tang. Meskipun sedikit berat, namun permukaannya halus dan berkilauan. Kalian berkata bahwa kerajinan gelas lebih baik, maka aku tidak berani menyanggah pendapatmu. Tapi satu hal yang harus kalian tahu. Tembikar jauh lebih kuat dari gelas. Jika tembikar seperti sepotong es yang jatuh, maka gelas sama rapuhnya dengan cangkak telur yang remuk."
Orang-orang yang sebelumnya memberi komentar buruk melihat unggahan video dari pemilik toko. Mereka tersenyum mengejek, berpikir bahwa video itu akan berisi kakek berumur lima puluh tahun yang memutar tanah liat di roda putar. Akan tetapi ketika video di putar. Mereka tertegun.
Wajah cantik yang halus dengan kulit seputih salju muncul di layar. Dia memutar mangkok berwarna putih susu dengan jemarinya yang ramping dan lentik. Penampilannya anggun, tidak kalah dari para bintang yang sering muncul di film. Wajah pria itu tampak cemberut dan kesal ketika dia berbicara. Namun orang-orang ini sama sekali tidak meresapi apa yang dikatakan pria cantik ini, mata mereka terpaku seolah terhipnotis pada penampilan se–indah makhluk surgawi.
Kemudian ketika video itu berakhir. Orang-orang tadi segera heboh dan memancing gelombang keributan. Komentar buruk segera berubah menjadi pujaan.
"Apa itu pemilik toko? Ah, sial. Dia sangat tampan dan cantik. Mataku tidak bisa beralih dari wajahnya."
"Dia sangat tampan! Lihat tangannya, apa manusia bisa memiliki jari seindah itu?"
"Jantungku hampir meledak. Kecantikan ini membunuhku. Aku langsung jatuh cinta! Jika pemilik tokonya secantik ini, aku bersedia membeli seribu gelas sekaligus."
Masing-masing dari mereka mulai membagikan video Xie Lian ke sosial media. Judul 'Pemilik toko keramik yang cantik' segera menjadi viral. Dari sepuluh orang, menjadi seratus, seratus menjadi seribu, hingga akhirnya dalam waktu dua jam. Video itu sudah dibagikan sebanyak seratus ribu kali!
Xie Lian baru selesai makan siang, ketika dia duduk di laptop untuk memeriksa tokonya. Matanya terbelalak melihat jumlah followers yang mulanya nol menjadi sepuluh ribu dalam sekejap. Mengusap matanya, Xie Lian bergumam. "Apa aku salah lihat?"
Dia lalu melihat video yang baru saja dia bagikan dan terkejut melihat angka satu juta kali ditonton. Xie Lian seperti tersambar petir. Dia tercengang cukup lama kemudian segera menjadi tenang. Menyadari semua yang ada di depannya nyata dan benar-benar terjadi. Xie Lian langsung menjadi sangat bahagia. "Tidak kusangka pidatoku benar-benar berguna."
Tertawa seperti orang bodoh. Dia melihat kembali postingan berisi katalog produknya dan bingung dengan komentar-komentar itu. Tidak ada satupun yang memesan dan semua komentar itu malah mengomentari dirinya?
"Pemilik toko, kamu sangat tampan!"
"Pemilik toko, siapa namamu? Aku akan membeli mangkok itu jika kamu memberitahuku?"
"Tembikar merupakan kerajinan yang indah. Begitu juga dengan orang yang menjualnya. Pemilik toko, apa kamu seorang omega? Apa kamu sudah menikah? Aku sangat menyukaimu!"
Xie Lian menggaruk kepalanya, bergumam. "Apa-apaan ini? Aku tidak meminta kalian menyukaiku. Sukai mangkokku, oke! Lagipula aku sudah bersuami."
Sebuah pemberitahuan muncul, Xie Lian melihat itu dan langsung tersenyum lebar. Ling Wen menandaimu dalam postingannya. Mengklik tautan, Ling Wen mengunggah satu set cangkir tembikar berbeda pola yang di kemas dalam sebuah kotak kayu yang indah.
Dalam postingannya. Ling Wen menuliskan.
Terimakasih @Tokohualian atas souvernir pernikahan yang luar biasa. Aku tidak pandai mengiklankan sesuatu. Tapi toko ini sangat bagus dan aku berani menjamin itu. Pemilik toko juga baik hati, dia mungkin bisa memberikanmu diskon.
Seorang Permaisuri Film mempromosikan produk online shop sangat jarang terjadi. Alhasil, jutaan penggemar Ling Wen tidak bisa tidak penasaran dengan toko itu dan membuka akun toko hualian. Para penggemar Ling Wen ini langsung melihat video yang baru saja diunggah beberapa jam lalu kemudian ikut heboh dengan ketampanan Xie Lian.
Dalam kurang dari satu hari, akun weibo Xie Lian dibanjiri pengikut dan kini mencapai lebih dari tiga ratus ribu pengikut. Xie Lian sangat terpukau dengan kepopuleran Ling Wen dan membuat balasan terimakasih padanya. Beberapa orang yang mulanya hanya mengagumi wajahnya, kini dengan pengaruh Ling Wen menjadi percaya dengan kualitas produk toko dan mulai membuat banyak pesanan.
Ketika Hua Cheng pulang ke rumah bersama Xie Xi. Xie Lian tertawa dengan gila di depan laptopnya. Ratusan ribu orang mengikuti toko Taobaonya dan terhitung dalam satu hari, seluruh mangkok keramik dan cangkir di gudangnya berhasil terjual habis.
Xie Xi yang tidak pernah melihat ayahnya tertawa begitu lebar menjadi merinding. "Baba?"
Xie Lian menoleh kearah suami dan puteranya dan berseru girang. "Xixi, San Lang. Lihatlah kemari!"
Ayah dan anak saling pandang dan duduk di samping Xie Lian. Seketika mata mereka terbelalak melihat jumlah uang di akun Taobao Xie Lian.
Pendapatan hari ini: 1.200.000 ¥
Bersambung....
Last update: 21/07/2020
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] [END] Pearl And Peanutes [Heavenly Official Blessing Modern AU]
FanficTittle : Pearl and Peanutes Written By : Chikakoo_ Original Novel By : Mo Xiang Tong Xiu Cover Illustration : Instagram/@Cloverbl Ini adalah fanfiction kedua saya dan saya masih menggunakan karakter Hua Cheng dan Xie Lian. Sebelum membaca, saya peri...