16. Peringatan

6K 950 115
                                    

Setelah ketujuh orang bertudung pergi dari hadapan Team Pangeran Taeyong, mereka memutuskan untuk bermalam di wilayah itu. Mengingat wilayah ini paling aman dari gangguan serigala. Karena di depan sana puluhan Serigala masih menunggu mangsa untuk dilahap. Biasanya yang akan mencari kayu bakar adalah Pangeran Mingyu dan Pangeran Taehyung, sedangkan yang mencari makanan adalah Pangeran Taeyong.

Namun malam ini sedikit berubah, Pangeran Taehyung yang mencari makanan, dan Pangeran Mingyu yang mencari kayu bakar. Sedangkan Pangeran Taeyong akan menjaga Sang Putri, mengingat kondisi sang Putri belum sepenuhnya membaik. Setelah Princess Lalisa membantu Pangeran Taehyung dan Pangeran Mingyu membersihkan luka mereka sehabis pertarungan, kedua Pangeran itu beranjak mengerjakan tugas masing-masing.

Tertinggal lah Pangeran Taeyong disana, menjaga sang Putri. Gadis itu menghampiri Sang Pangeran yang sedang menatap hamparan bintang di langit malam.

"Kau belum sembuh total,  Princess" Protes Pangeran Taeyong saat melihat Lisa duduk dihadapan nya dengan kaki yang masih terbalut kain putih disana. Namun sang Putri diam saja dan meraih lengan pemuda itu, mengobati luka nya yang cukup lebar.

"Bagaimana bisa kau menahan luka separah ini? "

"Shhh"

Pangeran Taeyong berusaha menahan rasa perihnya saat gadis itu mulai mnyebarkan cairan hitam diatas kulitnya. Sang Putri begitu telaten membersihkan luka nya, ia begitu fokus menutupi bagian luka dari Sang Pangeran. Hingga wajah gadis itu pun tertutupi helai rambutnya. Secara reflek sebelah tangan Sang Pangeran menyelipkan helaian rambut Sang Putri ke belakang telinga nya.

"Maaf kan aku ... "

Bukan, itu bukan Pangeran Taeyong
Melainkan Princess Lalisa. Entah kenapa gadis itu tiba-tiba meminta maaf. Namun Pangeran Taeyong tak ingin mengintrupsi, ia lebih suka mendengarkan secara rinci.

"Maafkan kelalaian ku, seandainya aku mendengar kan kalimatmu. Mungkin aku takkan membuat Pangeran terluka seperti ini."

"Ambisi ku terlalu besar, dan egoisme masih membara dalam diriku. Aku menyadari nya, karena hal itu kita semua hampir kehilangan nyawa. Maafkan aku."

Pangeran Taeyong tersenyum lembut kemudian mengangkat dagu gadis itu dengan telunjuknya. Membawa wajahnya yg menunduk kini terangkat lurus padanya. Dan sebelah tangan nya menepuk bahu sangat Putri lembut.

"Setiap manusia memiliki ambisi yang besar dalam dirinya. Ada setitik jiwa binatang dalam diri kita, dan semuanya tergantung apakah kita bisa mengendalikan nya atau tidak. Waktu terus berproses, dan manusia pun tak berhenti sampai disana. Ada proses panjang yang harus ditempuh. Dan aku takkan pernah menyalahkan segala tindakan yang kau perbuat Putri. Karena... "

Lisa mengernyit, ucapan Sang Pangeran menggantung disana. Dan tatapan nya nampak ragu (?) Ragu menyuarakan pendapat nya. Lalisa masih menunggu kelanjutan kalimat Sang Pangeran. Kemudian satu kalimat ambigu dari nya semakin membuat Putri Lisa tak paham.

"Karena dari awal aku sudah berada di pihakmu."

Putri Lisa mengerjap cepat, "M-maksud nya? "

"Ada banyak hal yang tak kau tau di luar tembok istana itu, Princess. Jadilah dirimu sendiri, aku percaya pada keputusan mu di masa depan nanti." Putri Lisa semakin tak paham. Kalimat sang Pangeran penuh dengan keambiguan. Ada berapa banyak yg tidak Lalisa ketahui diuar istana? Sehingga Sang Pangeran memperingati nya seperti itu? Pemikiran Lisa belum sejauh itu untuk menerka masa depan.

"Sepertinya kami meninggalkan kalian terlalu lama. Malam yang indah ya? " Ucapan Pangeran Mingyu membuat Pangeran Taeyong melepaskan tangannya dari bahu Sang Putri. Kemudian ia beranjak bangun, membantu Pangeran Taehyung membuat api unggun yang besar.

A Princess ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang