29. Raja Baru

5.4K 780 142
                                    

Than a Hero comes along, with the strength to carry on.
And you cast your fears aside, and you know you can survive.
So when you feel like hope is gone, look inside you and be strong.
When you'll finally see the truth, that a hero lies in you

 When you'll finally see the truth, that a hero lies in you —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keindahan dunia seperti tak ada habisnya. Burung berkicau, dan mentari masih terbit di ufuk timur seolah memberi tanda. Bahwa manusia masih punya kesempatan untuk memperbaiki segalanya. Cinta, kesedihan, dan air mata telah disaksikan sang purnama.
Namun kesetiaan akan selalu mahal harga nya. Begitupun pengorbanan yang selama nya akan terus dilakukan demi sebuah penyatuan fana. Manusia memang seperti itu, tak diherankan seleksi alam semakin kejam seiring berjalannya waktu.

Hari ini di tanah Kertia, Princess Lalisa sibuk membantu persiapan Pangeran Mino yang akan segera menggantikan Ayahnya menjadi Raja. Mulai dari membantu nya membuat surat suci semacam visi misi, dan berbagai hal lainnya yang cukup membuat Sang Putri Kertia frustasi. Padahal ini bukan urusannya, tapi demi sang kakak, ia rela membuang waktu nya agar Pangeran Mino menjalani sumpah jabatan dengan keadaan paling kondusif tujuh hari lagi.

Omong-omong, setelah latihan pagi itu selesai. Para Pangeran pun izin pulang kembali ke Kerajaan masing-masing, mengingat para Pangeran pun akan mengurus hal serupa seperti Kertia, yakni mengurus pergantian Raja di masing-masing Clan. Setelah Pangeran Mino, Pangeran Taehyung dan Pangeran Mingyu pun akan segera menyusul menjadi Raja di Kerajaan mereka, sedangkan Pangeran Taeyong, Lalisa tak tau kapan ia akan naik tahta sebagai Raja. Mungkin Lalisa akan bertanya nanti pada Princess Jisoo melalui surat.

Saat Sang Putri sibuk bergelut dengan surat menyurat di meja besar kamar Pangeran Mino, Rose pun datang menghampiri nya disana.

"Tuan Putri ada surat untuk mu."

Lalisa pun menoleh menatap gadis itu, dan mendapatkan sebuah amplop berwarna Biru, ia tersenyum, "Letakkan saja di meja ruangan ku, aku akan membaca nya nanti." Rose pun mengangguk paham dan segera keluar dari ruangan itu, membiarkan Lalisa kembali fokus pada pekerjaan nya.

"Surat dari siapa Princess?." Pangeran Mino bertanya saat Rose berpapasan dengannya tadi di pintu masuk.

"Princess Jisoo," jawab Lisa singkat.

"Yakin? Bukan dari Pangeran Taeyong?" Pangeran Mino nampak menyelidik.

"Hey berhenti mengurusi hidupku, urusi saja tahta mu yang sebentar lagi akan kau naiki itu." Lalisa mengalihkan pembicaraan.

"Ayolah Princess, jangan tegang begitu. Toh nanti jika aku sudah menjadi Raja, aku tak bisa lagi menggoda mu."

"Diamlah."

Pangeran Mino berdecak, kemudian terkekeh, Sang Putri kini cukup pandai mengatur ekspresi wajahnya, menyembunyikan beberapa hal dibalik wajah datarnya yang cantik. Pangeran Mino pun menyandarkan punggung nya di lemari besar samping meja kerja tempat Lalisa mengurus surat-menyurat. Maniknya terpejam singkat dan hembusan nafas nya nampak lelah.

A Princess ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang