39. Satu Pilihan

3.7K 660 109
                                    

— Take me to your realm.
I feel your magic in my vein.
Thought I doubted you before.
I worship you now. —

Kebisuan malam cukup nampak meletihkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kebisuan malam cukup nampak meletihkan. Pantulan rembulan seperti tak menemukan ketenangan. Kilauan nya seolah tak memberi rasa nyaman, akan situasi rumit yang kini tengah di alami sang bangsawan.

Di tanah luas perbatasan Negeri Lukedonia, telah di dirikan barak-barak tempat para prajurit beserta para bangsawan menetap untuk mempersiapkan posisi perang. Tenda Putih dan Tenda Biru nampak terlihat cantik di sisi Utara perbatasan Lukedonia, —simbol Kertia dan Landegre. Sedangkan jauh di ujung sana, di selatan perbatasan Lukedonia, Kravei dan Loyard pun telah mempersiapkan strategi mereka untuk esok lusa. Dengan tenda emas dan merah yang memenuhi lokasi mereka.

Perbatasan hitam di peta Lukedonia menjadi tempat pertempuran mereka akan berlangsung. Dan segalanya akan dimulai dari Matahari berada di atas kepala, sampai matahari tenggelam di ufuk barat. Dan akan dilanjutkan saat tengah malam pukul 2 pagi sampai matahari menyingsing di ufuk timur.

Ini tentang hidup dan mati, tak ada batas waktu berakhir nya perang ini. Kini yang pasti adalah lumuran darah yang membludak di medan tempur, kematian akan membawa kepastian. Yang begitu bernilai besar harganya akan sebuah kemenangan, kejayaan, juga kesejahteraan. Raja Mino, Pangeran Taeyong dan  panglima tempur kedua Clan beserta beberapa orang penting kini tengah melakukan obrolan penting di tenda utama disana. Membentuk formasi besar yang akan membuat lawan kewalahan. Dengan Pangeran Taeyong yang akan berada di garis terdepan saat perang, dan Raja Mino yang akan memimpin pasukan di bagian sayap untuk membuat taktik tak terduga yang mampu mematahkan strategi Kravei dan Loyard.

Princess Lalisa beserta Princess Jisoo hanya mendengarkan disana, sedang sang Putri Kertia entah mengapa memperlihatkan tatapan kosong. Bahkan saat Raja Mino menanyakan pendapat nya, ia hanya terdiam, tak merespon.

"Princess?"

"Eh? Iya, Yang Mulia?"

Princess Jisoo menepuk lembut bahu gadis itu. Dan akhirnya Lalisa sadar ia tengah di panggil, gadis itu pun segera tersadar dari lamunan nya.

"Kau baik-baik saja?" Pangeran Taeyong kini yang bertanya padanya. Dan Sang Putri terdiam lagi. Membuat seisi tenda itu merasa aneh pada Sang Putri Kertia. Entah apa yang terjadi padanya.

"Putri.... "

"Yang Mulia, apakah peperangan ini tak bisa dibatalkan saja?" Satu pertanyaan dari Princess Lalisa membuat semua orang mengernyit, apa gadis ini berniat mundur dan menyerahkan diri sebagai jaminan lagi?

"Apa maksud mu, Princess?" Raja Mino kini mendekat menuju adiknya.

"Bisakah Kertia menghentikan perseturuan ini? Tak apa jika aku jadi jaminan. Dan biarkan saja... Aku akan menikah dengan Pangeran Taehyung."

A Princess ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang