45. Eyes Closed

4.2K 744 211
                                    

- Beneath the sky,
As black as diamonds..
We're running out of time.
Don't wait for truth.
To come and blind us.
Let's just believe their lies. -

Kegelapan begitu amat menyakitkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kegelapan begitu amat menyakitkan.
Kilau harapan tak lagi terpampang nyata. Musnah dalam satu kedipan mata, tertelan bersama hujan dan mengiris senyuman dengan tangisan.
Kravei telah kehilangan Ratu mereka beserta Pangeran Jong In yang tinggal nama. Pangeran Jungkook lebih banyak diam, tak terlalu banyak mengeluarkan pendapat dan itu membuat Pangeran Mingyu geram.

Dihari ke empat perang tak begitu banyak perubahan, segalanya masih buram dan langit tak jua menampakkan senyum cerah layak nya sinar mentari yang turut menjadi saksi bisu akan peperangan di tanah Lukedonia.
Namun setidaknya kicau burung masih terdengar diatas dahan, menyuarakan arti rindu akan kedamaian.

Di dalam tenda utama Loyard dan Kravei, perdebatan kecil kembali terjadi antara Pangeran Taehyung juga Pangeran Mingyu. Saling menyalahkan prihal resiko besar yang diterima masing-masing Clan, semenjak kehilangan Adam, Kravei melemah, dan Pangeran Mingyu didominasi ego tinggi yang tak bertepi. Membuat Pangeran Taehyung kewalahan akan sikap keras kepala nya tersebut.

"Bersikaplah tenang, Pangeran. Kau belum kehilangan segalanya. Princess Lalisa pun telah kehilangan Ayahnya, anggap saja semuanya impas." Ucapan Pangeran Taehyung membuat Pangeran Kravei itu menatap sengit.

"Kau sedang menasihati ku, Pangeran?
Kau hanya belum merasakan kehilangan bukan?"

"Aku telah kehilangan hati Princess Lalisa, kau pikir itu tak lebih menyakitkan? "

Pangeran Mingyu berdecih remeh, merasa terpancing menatap wajah Pangeran Taehyung yang cukup serius disana.

"Kau pikir kehilangan hati dan kehilangan nyawa adalah dua hal yang sama?" Pangeran Mingyu memajukan wajahnya, menunjukkan garis wajah mengintimidasi untuk Pangeran Taehyung. Tatapan Pangeran Taehyung pun tak kalah tajamnya.

"Kita semua telah tau, alasan kematian Ratu Yoona adalah karena ia hampir menebas leher Princess Lalisa.
Dan kau pikir aku akan diam saja?
Kau ingat apa bunyi perjanjian kita Pangeran." Pangeran Mahkota Loyard itu membuat Pangeran Mingyu mengeraskan rahang, tentu saja ia ingat bentuk perjanjian Kravei dan Loyard tentang 'Tak ada yang boleh melukai Princess Lalisa di medan perang.'
Namun kasus Ratu Yoona berbeda juga, karena Princess Lalisa tak bisa dibiarkan membantai habis para pasukan mereka, maka Ratu Yoona pun harus menyingkirkan Princess Lalisa, namun tak disangka malah dirinya yang meregang nyawa karena hunusan pedang Pangeran Shane.

"Dia adalah satu-satunya orangtua ku yang tersisa, dan kau menganggap remeh nyawa Ratu Yoona? Hanya karena seorang gadis egois kau berucap seperti itu, Pangeran? " Kilat amarah masih terpancar di kedua bola mata Pangeran Mingyu, seketika aura panas mengitari keduanya, tertekan dengan keadaan, dan keduanya sekarang sadar. Mereka tak lagi sejalan.

A Princess ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang