48. In The End

5.8K 752 124
                                    

— I tried so hard, and got so far.
I had to fall, to lose it all.
But in the end..
It doesnt even matter. —

Ketika Mentari telah bersinar cukup terang diatas awan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika Mentari telah bersinar cukup terang diatas awan. Menggantikan tugas rembulan menghiasi angkasa. Dengan kicauan merdu burung menari, dengan hembusan angin menyibak surai indah Sang Putri. Para bangsawan berkeliling, berdiri menatap tumpukan kayu dengan jasad seorang lelaki gagah diatasnya.
Eunwoo telah berubah menjadi abu, bersama puluhan kayu yang kini menyatu dengan alam.

Hari ini, upacara kematian dilakukan sekaligus, untuk mengenang para korban peperangan yang merenggut begitu banyak nyawa. Dengan tatapan kosong sarat akan iba yang menghiasi setiap wajah para bangsawan yang berdiri disana. Guci abu para bangsawan maupun para Ksatria hebat diletakkan diatas bukit tinggi Lukedonia. Dengan satu pohon besar suci sebagai penjaga nya.

Mata memerah tanda kesedihan, tatapan kosong sebagai bukti akan ketidakberdayaan. Dan manusia sebagai makhluk biasa hanya bisa mengirim doa untuk setiap kematian. Semoga para korban peperangan berdamai dengan alam. Meninggalkan dunia dengan senang, dan hidup dalam keabadian di dunia putih selanjutnya.

Raja Taeyong paham, bahwa Eunwoo adalah teman masa kecil Sang Putri. Maka tak pantas ia cemburu jika gadis itu menangisi lelaki lain saat ini.
Princess Lalisa dan Eunwoo telah melalui banyak hal selama belasan tahun, cukup wajar jika kini Lalisa merasa kehilangan meski telah diberikan penghianatan yang luar biasa mengecewakan dari Eunwoo sendiri.

Perlahan Princess Lalisa merasa kalut, merasa bahwa segala kematian yang menimpa setiap orang adalah ulahnya.
Karena keputusannya tentang keteguhan hati untuk hidup bersama dengan sang Raja Landegre. Tapi Raja Taeyong lagi-lagi paham disana. Ia dengan kelembutan hati menepuk bahu gadisnya, dengan genggaman di jemari yang cukup menghangatkan. Kemudian bisikan kecil membuat Princess Lalisa menyadari bahwa ini semua hanyalah permainan takdir.

"Setiap kematian yang terjadi, telah tertulis dengan jelas di lembar takdir.
Yang kuasa telah menulis jalan ceritanya, dan kita sebagai manusia hanya menjalankan peran agar kisah itu berjalan sesuai porosnya. Beginilah seleksi alam bekerja, Princess."

Sang Putri Kertia menatap lelaki disampingnya itu dengan senyuman, Raja Taeyong benar, ini hanya permainan takdir. Ia tak bisa menyalahkan siapapun atas insiden ini. Memang seperti inilah seleksi alam melakukan tugasnya. Siapa yang bertahan hidup, maka ia yang menang.

Pagi itu, teriknya matahari semakin meninggi. Segala luka dan pengorbanan telah ikut dikubur bersama para abu Ksatria yang telah gugur di medan perang. Senyuman harus terukir bagaimanapun caranya, karena setelah upacara pemakaman sekaligus upacara penghormatan terakhir itu selesai, para masyarakat Lukedonia menyorakkan suara kebahagiaan atas kemenangan Kertia beserta Sekutu nya hari itu.

Sang Raja hebat, Raja Taeyong telah menjadi lelaki yang paling disegani di tanah Lukedonia. Sang Putri Kertia, Princess Lalisa telah menjadi gadis panutan bagi setiap jiwa wanita diatas Negeri jaya tersebut. Mereka adalah satu kesatuan alami yang akan membanggakan Negeri. Menjadi tonggak utama tanah ini, atas segala keadilan, pendidikan, perekonomian, dan segala sektor penting yang diberikan merata pada seluruh Rakyat Lukedonia.

A Princess ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang