23. Konspirasi Terencana

5.2K 874 171
                                    

Kebahagiaan yang datang saat matahari terbit, luntur dan punah dalam satu kedipan mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kebahagiaan yang datang saat matahari terbit, luntur dan punah dalam satu kedipan mata. Tawa keceriaan yang semula membahagiakan semua orang, telah sirna ditelan percikan darah segar yang menusuk jiwa. Kicauan burung di pagi hari tak lagi seceria kemarin. Senyum bangga tak lagi tercipta, yang ada hanya tatapan hampa dengan sejuta penyesalan kini menyelubungi raga.

Pagi yang hangat tak lagi dikatakan hangat, saat Pangeran Mahkota Kertia jatuh ambruk dengan sebilah panah menusuk dada nya. Detik-detik terakhir saat Princess Lalisa memejamkan mata, Pangeran Mino datang dan menghalau panah itu, ingin melindungi Sang Putri. Dan membuat dirinya yang menjadi korban sasaran panah yang telah dilumuri oleh Bunga Autumn Crocus tersebut.

Apakah ini alasan kenapa Pangeran Mino meminta nya berhenti saat Princess Lalisa sampai di gerbang Istana? Apakah Pangeran Mino telah tau apa yg terjadi di balik kompetisi ini? Princess Lalisa kehilangan akal sehat nya, ia segera bangun dari ambruknya, dan segera membawa Pangeran Mino ke atas pangkuan nya.

"Pangeran Mino! Apa yang kau lakukan? Bodoh! " Air mata nya terjatuh, para Raja dan Ratu Negeri Lukedonia terdiam di tempatnya, lidah mereka seketika kelu dan tak mampu berucap apapun. Hingga Ratu Dara pun ambruk, tak sadarkan diri. Raja Ji Yong merasa kehilangan akal sehat nya, meski luar biasa khawatir dengan keadaan Mino, ia tetap membopong istri nya, membawa nya menuju ruangan nya.

"TANGKAP PENJAHAT ITU!" Pangeran Mahkota Landegre berteriak, membuat puluhan prajurit berlari menangkap si tersangka, diikuti oleh Pangeran Jungkook dan juga Pangeran Jong In.

Nafas Princess Lalisa tercekat, ketika manik berair nya menyaksikan darah segar terus mengalir dari dada sang Pangeran. Gadis itu pun meletakkan kepala Sang Pangeran diatas tanah, ia kemudian menarik panah itu keluar dari dada nya. Membuat Pangeran Mino memuntahkan darah segar dari mulutnya.

"Bertahanlah!" ujar gadis itu dengan air mata yang tak mau berhenti menetes. Lalu ia segera mengambil peralatan penawar racun nya yang telah di sediakan Rose. Ia tau cara mengeluarkan racun Bunga itu, Lalisa yakin. Maka Sang Putri Kertia dengan sigap meracik obat tersebut dengan kedua tangannya yang berlumuran darah. Princess Jisoo pun ikut membantu, ia menggunakan kedua tangannya menutupi luka Sang Pangeran, agar darah nya tak terus mengalir keluar. Harus nya penawar racun nya telah jadi selama satu menit, tetapi karena fokus Lisa yang terbagi antara memikirkan Pangeran Mino dan penawar racun itu, penawar nya pun tak kunjung jadi. Dengan tenaga nya yang tersisa, air mata yang tak kunjung reda, dan tangan yang gemetar ketakutan. Princess Lalisa akhirnya selesai membuat penawar nya. Ia segera membuka mulut Pangeran Mino, lalu cairan pekat berwarna hitam pun dimasukkan ke dalam mulut Sang Pangeran Kertia, membuat Sang Pangeran menelan penawar itu. Sisa dari cairan penawar itu pun di sebarkan di daerah luka Pangeran Mino.

"Buka mata mu Pangeran! Pangeran Mino!" Putri Lalisa menepuk pipi nya pelan, Lalisa mencoba menahan agar tangisnya nya tak pecah.

"Kau dengar aku, Pangeran? Hey! Aku tau kau tak tuli! " Putri Lalisa masih kekeuh membangunkan lelaki itu dari ketidaksadaran nya, hingga saat ia melihat busa putih keluar dari mulut Pangeran Mino, Lalisa merasa dunia terhenti. Ia seperti terjun bebas ke dalam jurang kematian.

A Princess ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang