28. Hembusan Siratan Rasa

5.3K 851 203
                                    

Where the North wind meets the sea
There's a river full of memory
In her waters, deep and true
Lie the answers and a path for you
Dive down deep into her sound
But not too far or you'll be drowned

— Where the North wind meets the seaThere's a river full of memoryIn her waters, deep and trueLie the answers and a path for youDive down deep into her soundBut not too far or you'll be drowned —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejuknya hembusan angin sore di kediaman keluarga Kertia. Membawa kesan tersendiri bagi siapa saja yang ada disana. Lampu-lampu terang menjadi saksi suci atas kedudukan Sang Putri yang kini telah resmi beranjak dewasa.
Setelah upacara kedewasaan selesai dilakukan, musik merdu menyapa pendengaran. Pangeran Mino selaku kakak mengulurkan tangan anggun pada Sang Putri Kertia. Dan tarian pun dimulai.

Para tamu undangan memperhatikan dengan seksama, betapa cantik dan elegant nya Tuan Putri Kertia itu menari bersama Sang Pangeran. Seolah tiap gerakannya menyuarakan arti kesempurnaan jiwa yang sesungguhnya. Senyuman cantik mengalahkan manis nya madu, dan mata bulat itu berhasil membius setiap mata diiringi pipi yang bersemu. Princess Lalisa adalah yang paling sempurna malam itu, aura nya menguar begitu saja, bahkan Dewi Aphrodite akan terpesona melihat paras rupawan nya.

Sebuah jentikan jari dari Sang Putri, membuat semua tamu undangan berdiri. Mengisyaratkan bahwa tarian pasangan akan segera dimulai. Princess Jisoo bersama Pangeran Taeyong, Pangeran Taehyung bersama Princess Seojong, Pangeran Lucas bersama Princess Sohyun, Pangeran Mingyu bersama Ratu Yoona. Dan uniknya, Pangeran Jong In memilih Jennie disana, begitupun Pangeran Jungkook yang meminta Rose sebagai pasangannya. Beberapa orang seolah mengambil kesempatan untuk mendapatkan seorang gadis di pesta itu, cukup menggemaskan.

Tariannya dimulai dengan lembut
Princess Jisoo sesekali menangkap basah Sang Pangeran Mahkota Landegre tengah curi pandang ke arah Tuan Putri Kertia yang tersenyum manis dengan Pangeran Mino disana. Gadis itu menggeleng kecil menatap kelakuan Sang kakak.

"Princess Lalisa takkan kemana-mana, jadi jangan terlalu menatapnya seperti itu, Pangeran," ucapan Princess Jisoo membuat Pangeran Taeyong berdehem. Tak berniat menyangkal, tak berniat juga membela diri.

"Princess...."

"Kenapa?"

"Nanti jika Pangeran Mino melamar mu, apa kau akan menerima nya?" Pangeran Taeyong nampak ragu untuk bertanya, namun ia penasaran juga akan perasaan saudari nya itu pada Sang Pangeran Kertia.

"Memang nya aku bisa menolak?" Princess Jisoo menaikkan sebelah alisnya, membuat Pangeran Taeyong bungkam.

"Terlepas apakah aku mencintai nya atau tidak, jika menolak lamaran seorang Pangeran, sama saja memulai perang, Pangeran. Aku tau mau bermusuhan dengan Clan Kertia, " ujar Princess Jisoo beralasan.

Melihat wajah Pangeran Taeyong yang nampak datar, Princess Jisoo akhirnya terkekeh.

"Oleh karena itu... Cepatlah gantikan Ayah sebagai Raja, agar kau bisa melamar Tuan Putri Kertia itu. Jangan kalah langkah dari Pangeran Mino." Princess Jisoo tersenyum manis, namun hal itu membuat Pangeran Taeyong mengernyit tak paham

A Princess ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang