— Time is a valuable thing
Watch it fly by as the pendulum swings
Watch it count down to the end of the day
The clock ticks life away
It's so unreal —Semburat jingga menyapa bumi. Sinar sang mentari telah disambut oleh kicauan merdu pagi itu. Pagi Indah di Istana Kertia, Putri Lalisa telah bersiap menuju lapangan untuk berlatih memanah bersama Eunwoo. Tak lupa ada Rose yg menemani gadis itu kemanapun ia pergi.
"Selamat pagi, Princess, " sapa Eunwoo dengan senyum bersahaja nya —tampan seperti biasa. Putri isa bahkan sampai sekarang terheran, dengan paras seperti itu harusnya Eunwoo jadi Pangeran saja, bukan jadi Prajurit biasa.
"Kita mulai pemanasan nya."
Keduanya pun memulai gerakan ringan di tengah lapangan, sedangkan Rose duduk di kursi panjang —menunggu Sang Putri selesai berlatih.
"Jadi, hal apa yang Princess dapatkan setelah mengikuti kompetisi itu?" Eunwoo mulai membuka obrolan, sambil mengayunkan pedangnya —masih pemanasan.
"Empat hal. Kesetiaan, perjuangan, pengorbanan, dan penghianatan," ujar Putri Lalisa disana. Eunwoo pun. tersenyum
"Tentang Perjuangan kedua team, aku sudah mendengar nya. Pengorbanan yang dilakukan Pangeran Mino pun cukup bijak dalam berperan sebagai seorang kakak untuk melindungi adiknya. Dan Penghianatan yang dilakukan dibalik itu semua, telah di bicarakan seluruh rakyat di Negeri Lukedonia. Namun... Kesetiaan mana kah yang Tuan Putri maksudkan?" Kening Eunwoo pun berkerut disana —ingin memastikan.
"Kesetiaan Seorang Pangeran yang dengan besar hati menjaga Tuan Putri yang merepotkan ini, " jawab Putri Lisa dengan senyum tipis. Membuat si Kesatria tampan, nampak berdehem sejenak —merasakan hawa tak enak dalam hati nya.
"Maaf saya tak ada disana untuk melindungi Tuan Putri. "
"Tak apa Eunwoo. Nyawaku bukanlah sepenuhnya tanggung jawabmu."
Senyum Eunwoo tak nampak se menawan beberapa saat yg lalu, entah apa yang dirasakan lelaki itu. Kini Latihan sesungguhnya pun dimulai. Putri Lisa telah menyiapkan pedang dan panah nya disana. Hari ini Lisa latihan ketangkasan fisik, dan kesiapan diri menghadapi hal yg tak terduga, maka gadis cantik itu pun harus fokus, karena jika tidak, ia akan kalah lagi oleh Eunwoo.
"Mulai Princess."
Klang!
Princess Lalisa dengan sigap menangkis pedang Eunwoo. Dan selanjutnya suara pedang berbenturan pun terdengar sepanjang latihan pagi itu.
"Eunwoo... Apakah penghianatan pernah terjadi sebelum nya di kompetisi antar bangsawan seperti itu?" Tanya Sang Putri sambil tetap fokus menahan serangan Eunwoo.
"Dahulu memang sering terjadi kecurangan Princess, tapi hal itu terjadi telah lama. Sebelum kompetisi itu diubah menjadi ajang pengakraban dan kekompakan sesama bangsawan. Dahulu, para Clan mengirim dua Prajurit tangguhnya sebagai perwakilan dalam kompetisi itu, dan siapa yang memenangkan kompetisi itu, akan dihadiahkan kenaikan pangkat di Istana masing-masing, " jawab Eunwoo, Lalisa pun mengernyit —ia baru tau hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Princess ✔
Fantasy❝ Keputusanmu akan menjadi penentu masa depan Negeri, Tuan Putri. ❞ Berkisah tentang tiga dari empat kerajaan terbesar yang memperebutkan satu Tuan Putri cantik dari kerajaan Kertia. Terkenal akan paras elok rupawan, hingga menimbulkan pertengkaran...