47. Terungkap

4.3K 702 186
                                    

You didn't look out bellow.
Watch the time go right out the window.
Tryin' to hold on but you didn't even know.
I wasted it all just to watch you go.

Dentuman musik terdengar beriringan, nampak merdu menyuarakan suara kebahagiaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dentuman musik terdengar beriringan, nampak merdu menyuarakan suara kebahagiaan.
Pernikahan Putri Seojong dengan Raja Mino tengah berlangsung di Aula besar Kertia. Para bangsawan Lukedonia hadir untuk menyaksikan itu semua.

Setelah upacara sumpah pernikahan itu dilakukan, kecupan ringan di dahi diberikan Raja Mino pada sang istri. Raut bahagia tak dapat disembunyikan, senyum keceriaan tak dapat bersandiwara. Kebahagiaan terpampang nyata dan itu disaksikan rembulan dengan sinarnya.

Tarian para bangsawan pun berlangsung anggun, Raja Taeyong jelas langsung menghampiri gadisnya, mengulurkan jemari dan Princess Lalisa menerima nya. Senyuman terukir dengan lembut, tatapan mata yang semanis madu, dan percakapan ringan yang membuat Princess Lalisa malu-malu.

"Kau ingat kapan pertama kali kau berdansa dengan ku, Princess?"

"Tentu, dihari sumpah kedewasaan Ratu Jisoo di tanah Landegre. "

"Kau ingat apa yang ku katakan pada mu malam itu?"

Princess Lalisa mengerutkan kening, ia tak ingat kalimat mana yang dimaksud si Raja Landegre ini.

Raja Taeyong memutar tubuh sang Putri anggun, kemudian mendekap nya dari belakang, setelahnya liukan badan kembali berputar, manik keduanya bertemu lagi. Dan satu tarikan pasti mendekatkan tubuh keduanya. Wajah Sang Putri bersemu, menatap paras tampan sang Raja Landegre dari jarak 5cm.

Sekarang Princess Lalisa ingat, kalimat mana yang dimaksud Raja Taeyong.

"Untuk apa memaksa mu jadi Ratu ku, jika aku lebih dari mampu membuatmu jatuh dadam genggaman ku.. "

Satu kecupan di pipi kiri berhasil di curi Raja Taeyong pada Sang Putri, sukses membuat semburat nakdah merah terpatri begitu cantik disana.

"Yang Mulia!"
Protes gadis itu, namun lelakinya hanya terkekeh gemas.

Pada akhirnya Raja Taeyong benar, untuk apa memaksa hati seorang wanita untuk jadi miliknya, jika ia lebih dari mampu memperjuangkan nya, kemudian membuat Lalisa terperangkap dalam dekapannya..

Dan satu pertanyaan sederhana Raja Taeyong membuat gadisnya tercekat.

"Jadi kapan kita menikah?"

"Jadi kapan kita menikah?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A Princess ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang