=24=

242 10 0
                                    

    "Selamat tinggal engkau,wahai pujaan hatiku.Ku hanya berharap,kita akan bertemu lagi,entah itu esok,lusa,atau diakhirat nanti"-Arsenio Bagas Raymond

  Pagi hari yang cerah,namun bagi Nara, kecerahan itu sudah pergi dari hatinya.Hei,ada Raka disana,kenapa tidak ia pikirkan?hati kecilnya berbicara,ia menyesal.Sangat sangat menyesal,Nara benci mulutnya!kenapa ia menolak Bagas?padahal hatinya berkata sebaliknya,dasar sang penghianat!.
"Heh!gue mikir apa sih"Ucapnya

"Ra,hari ini kamu ulangan kenaikan toh?"Tanya Karin dari ambang pintu

"Iya ma"

"Udah siap semua?jangan sampe turun loh nilainya,mama sama papa hari ini mau ke Lampung,tempat nenek"

"Iya ma,kak Sabella ikut?"

"Iya dong,kak Yanjie kan belum tau"

"Yaudah deh,Nara mau mandi"

   Nara bergegas menyiapkan dirinya untuk pergi ke sekolah.
   Sampainya disekolah,Nara bertemu kembali dengan Bara,entah kenapa anak itu terus saja mengusik Nara.
"Woy Nara"Panggilnya

Nara menoleh malas,"Ngapain lo disini?"

Bara mendekat kearah Nara,"Ngapa emang gak boleh?!"

   Nara mendengus kesal kemudian meninggalkan Bara disana.
   Sampainya Ia dikelas,Nara duduk di bangkunya yang berada tepat di hadapan guru. Sial,pikirnya.
"Mampus lo ra,depan guru"Celetuk Naya

Nara mendengus kesal,"Bgst lo"

   Sontak semuanya tertawa terbahak bahak karna kesialan Nara.Nara hanya diam meratapi nasibnya.
   Ulangan dimulai,pada pelajaran pertama dan selanjutnya tampak damai sekali kelas itu, terkadang banyak murid yang bertanya jawaban soal itu kepada temannya yang lainnya.
   Hingga pada pelajaran terakhir,jam terakhir ini ulangan B.Indonesia.Yang mengawas adalah guru baru yang paling tak disukai Nara.
"Assalamualaikum"Ucap bu Fani,memasuki kelas dengan tatapan sok dimata Nara

"Waalaikumsalam"Sahut semua murid kelas itu dengan serentak

"Udah doa?"

"Udah bu"

   Bu Fani mulai membuka map berisi lembar ulangan dan soalnya.Ia membagikan dari meja paling depan,dan yang duduk di depan mengopernya ke belakang.Awalnya pelajaran itu normal normal saja,tak ada kesulitan bagi semua murid.'Fiksi itu apa ya?nyata apa enggak, gue lupa lagi sat,nanya ae lah' Pikir Nara
"Stt stt,Fiksi itu apa pal?"Tanya Nara berbisik kepada Naufal yang ada di belakangnya

Naufal menggeleng,"Mana gue tau"

   Nara kembali menghadap depan,mengawasi bu Fani dan ia kembali menoleh ke Julian,yang berada di sampingnya.
"Jul,jullll,panjul anj,woyy"Panggil Nara dengan berbisik

   Julian menoleh malas,"Apa?"Tanyanya tanpa mengeluarkan suara

"Fiksi itu apaa?"Bisiknya lagi

"Ngga tau"

   Ck!,Nara kembali menghadap depan,kali ini orang terakhir adalah Naya,yang berada tepat di belakang Julian.Nara kembali mengawasi bu Fani yang tengah tersenyum senyum kepada ponselnya itu.
"Nay,nay"Panggil Nara masih dengan berbisik

   Naya menoleh dengan semangat,dan menaikkan kedua alisnya,seakan bertanya "Apa?"

"Fiksi itu apaa?"

 BAGAS[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang