×26×

132 5 3
                                    

"Berangkat"Ujar Bagas dengan tegas

   Mereka pun berbondong-bondong berkeliling kota Bandung.Menyapa beberapa kelompok motor yang ada di Bandung,terutama musuh mereka, The Zarron.
"Wah wahh,kedatangan tamu nih" Ujar Gilang,ketua The Zarron

  Bagas turun dari motornya,melepas helm dan sedikit membenahkan rambutnya.
"The Zarron"Ucapnya dengan tersenyum miring

"Death?"

"Apa kabar hm?"

"Alhamdulillah gas.Berhasil ngalahin kaisar lah ya?"

"Ngalahin sementara"

"Jadwal jaga?"

"Iya"

"Mending lanjutin aja,dari pada warr disini?"

Bagas terkekeh,"Gak papa juga"

"Gas udah malem,lanjut aja,mungkin dua jam lagi perjalanan" Ucap Akbar dari motornya

Bagas tersenyum,dan berjalan menuju motornya,"Duluan ya"Ucap Bagas sembari melambaikan tangannya

   Mereka kembali melakukan perjalanan,hingga akhirnya selesailah kegiatan mereka.
   Kini mereka beristirahat di warung Bibi Tiyem yang ada di dekat sebuah Sma di bandung.
"Bi,apa kabar"Ujar Bagas dengan ramah

"Ehh den Bagas,baik baik"

"Nuhun ya bi,malem banget nih"Ucap Akbar sembari duduk di kursi

"Nggak papa atuh,bibi mah seneng didatengin kalian"

"Bi,teh manis semua ya"Ucap Billy menambahkan

"Saya nggak usah bi"Sahut Bagas

"Kenapa?"

"Biasa bi,lagi putus cinta"Sahut Akbar dengan kekehannya

   Bagas ikut terkekeh,ia pun duduk di teras warung itu.
   Ia menatap indahnya awan dengan dihiasi bintang bintang yang berkilatan,sayang tak ada Nara disini.
"Akhhh!akhir yang buruk"Ucap Bagas dengan menerlentangkan tangannya

"Bagas?Bagas kan?"Ucap seorang wanita

Bagas mendonggak,"Nara?"

   Ya,wanita itu kini berdiri dihadapan Bagas dengan tegap,senyuman manis di wajahnya,sangat cantik.
"R-ra?lo ngapain kesini?"

"Masa nemuin pacarnya sendiri gak boleh"

"Pa-pacar?"

"Jujur gue memang masih suka sama Raka,tapi itu serpihan"

Bagas mengernyit,"Apaan sih lo"

"Gue cuma mau jujur kok gas,gue mau pamit"

   Nara berjalan pergi meninggalkan Bagas,langkahnya terhenti
"Gue akan tetep cinta lo, walaupun hubungan kita udah berakhir.Karna bagi gue,cinta sejati itu gak akan ada akhirnya walau hubungan hancur kaya apapun"

  Seketika Bagas tersadar dari pikirannya,nafasnya terengah-engah.
"Gas lo kenapa?"Tanya Akbar yang kini duduk di sebelahnya

Bagas mengusap wajahnya,"Kenapa dia terus ada di pikiran gue sih"

"Maksud lo?"

"Dia ngungkap semuanya bar,dan dia ngomong akan selalu cinta sama gue meskipun hubungan kita udah putus"

Akbar tersenyum,"Lega in aja gas,kalo gini terus lo bisa sakit"

"Gue coba deh"

"Jendraall!jendrall!"Panggil Billy dengan suara keras,ia pun menghampiri Bagas dan Akbar

"Kenapa?"Tanya Bagas

"Bibi buat kue,katanya khusus karna kita ronda malem ini!"Seru Billy dengan senyuman sumringah di wajahnya

   Bagas tersenyum.
  Apa yang dipikirkan otaknya kali ini, saat ini,disekitarnya ada orang yang lebih penting dari apapun,kenapa ia lupa.Tak apa jika Nara meninggalkan nya,pasti para sahabatnya akan ada di keadaan apapun.
  Bagas bersyukur karna mengenal orang orang baik seperti mereka,jika tuhan mengijinkan,Bagas ingin diakhirat nanti tetap bersama mereka.
"Wih bibi,repot repot"Ucap Bagas saat melihat beberapa kue diatas Meja

"Den Bagas mah kaya apa aja,ayo atuh dimakan kue nya"Sahut Bini dengan nada khas sundanya itu

"Makasih bi"-

"Iya,bibi ke dalem dulu ya"

   Mereka semua makan dengan nikmatnya di meja panjang itu, sesekali mereka membully Bagas karna putus cinta.Bi Tiyem juga ikut tertawa,dan kadang membuat lelucon.
  Akibat kekenyangan dan lelah, mereka tertidur disana,namun Bagas belum tidur.
"Makasih bro,udah ada di setiap gue butuhin lo semua,bahkan gak adaa penyesalan kenal sama lo semua, walaupun kadang lo semua ngeselin, tapi sering buat gue kangen.Billy yang sifatnya kaya anak kecil,kadang buat gur ngilangin segala penat gue.Akbar, mungkin kalo gue udah gak ada lo bakal jadi pemimpin Death bar.Zidan, Naufal,Adit,dibalik layar lo sering bantuin gue,sabar kalo gue lagi ngamuk,heheh sorry ya bro"Ucap Bagas dengan lembut

"Ciye,ada yang sayang sama kita nih, abis putus cinta lagi!"Ketus Naufal yang pura pura tertidur

Bagas melirik kearahnya,dan seketika mereka semua bangun dari tidur pura pura nya itu,"Ih kampret lo semua"

Akbar mengacak acak rambut Bagas, "Ahahah,cepet mati aja lo biar gue jadi pemimpin Death"

"Bangsat lo ah!"Umpat Bagas sembari menyingkirkan tangan Akbar

"Jendral aja ngaku loh kalo gue ngangenin"Sahut Billy dengan berpose sok imut

"Lah kita bertiga sabar katanya" Timpal Zidan

"Haahhhh,salah ngomong gue ya"Ucap Bagas yang nampak pasrah

   Mereka semua masih saja mengungkit ungkit ucapan Bagas tadi,Bagas hanya tersenyum kecut mendengarnya,
'Bener kata orang,sahabat itu lebih penting dari pada pacar'









Bersambung...

–Maaf ya pendek,hehe


 BAGAS[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang