×25×

147 6 1
                                    

Death,sebuah geng motor Yang dipimpin oleh jendral mereka,Raja tak bermahkota.
  
Dengan pasukan hampir dua ratus orang,yang terdiri dari pasukan Jakarta dan Bandung.
  
Dan kini,mereka berhadapan dengan geng motor yang terkenal di jakarta,The Emperor.
   
Bagas melayangkan pukulannya dan ditangkis mulus dengan Raka.
"Sialan!"Umpat Bagas

Bughh!

"Padahal lo bilang sendiri gas,jangan lengah kalo lo lagi di harapan musuh" Ujar Raka setelah pukulannya mendarat di perut Bagas,karna sangat keras,hingga membuat Bagas memuntahkan darah

"Akhh!"

Bagas terkekeh,dan mengelap sisa darahnya,"Di kasih kesempatan sekali,udah kaya raja aja"

Bagas meraih tangan kanan Raka yang mengayung bebas,

Kreekkk

   Dengan mudah ia mematahkan tulang kering Raka.
"AKHHHHH!!!"Raka meronta kesakitan disana,membuat perhatian mereka tertuju padanya

"Gue masih inget janji kita rak,gue juga gak mau kehilangan sahabat kecil gue.Istirahat ya"Ucap Bagas,nada yang sangat lembut,tulus,membuat Raka menyerah

Bagas berjalan kearah motornya, melepas jaket hitam kebanggaannya. Yang lainnya juga ikut menuju motornya masing masing.
  
Mereka mulai menyalakan motornya,sebelum pergi Bagas menoleh kearah Raka yang sudah pingsan,ia pun menghela nafas panjang,sebelum akhirnya pergi dari tempat itu.
 
Entah mengapa saat ini jalanan sunyi,tak ada kendaraan lain selain motor mereka.
 
Dingin suasana Bandung menjadi lebih terasa.
"Jendral,kita kemana?"Teriak Akbar yang ada di samping motor Bagas

"Pembentukan panitia"

"Oke siap"
Tak lama sampai lah mereka di cafe itu.
"Kalian pisah meja ya"Ujar Bagas

"Santuyy"

Mereka pun menuju pintu masuk dan mulai mendekati meja mereka.
"Assalamualaikum,teteh a'a"Ucap Bagas dengan manis

"Astofirullah,a' ketos ini baru dateng" Ujar Rista

Bagas terkekeh dan kemudian duduk di hadapan Nara,"Iya tadi ada urusan"

"Eh gas,baju lo kenapa ada darah?" Tanya Nando yang menyadari noda darah di kaos putih Bagas

"Tadi gue mimisan"

"Ohhh"

Bagas menatap Nara yang dari tadi diam saja,"Ra?kenapa?"

"Nggak"

'Gue yakin ada yang kasih tau Nara tentang penyerangan gue.Sorry ra'

"Jendral"Panggil Billy

"Bentar ya ra"Ucap Bagas yang kemudian berdiri dan menenui mereka

"Raka koma,kayaknya sih waktu lo patahin tangannya kena saraf nya.Dan resiko terburuk nya meninggal"Jelas Billy dengan suara kecil

Bagas menghela nafas panjang,"Gue tau,dan emang itu tujuan gue"

Drrtttt....Drrrtttt...

 Ponsel Bagas bergetar,seorang menelponnya,ia pun mengangkatnya.
"Halo"

"KAMU APAIN RAKA BAGAS!GAK PUAS KAMU BUAT ANAK SAYA MASUK PENJARA!"Suara Cici terdengar lantang di dan

Bagas melirik kearah Nara,"Itu resiko dia tante,saya sibuk,permisi"

"DASAR SIALAN!BAGAS!BAG-"

 BAGAS[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang