Akbar dan pasukannya berkendara menuju rumah Nara.Saat ini mereka sudah sampai jakarta.
Sampailah mereka dirumah Nara,Akbar memimpin pasukan itu.
"Vian,Poi jaga depan ya.Max,Gio jaga jalan kanan,Joni,Dito,jaga jalan kiri.Naufal,Hasim, jaga belakang.Gue sama Julpan jaga dari genteng"Ucap Akbar mengintrokasikanMendengar keributan diluar,Sabella,Yanjie, dan Jasmine pun keluar rumah.Mereka juga mendengar pintu yang dibuka secara paksa langsung berbalik dan menodongkan pistol mereka.
Sontak ketiga orang yang baru saja keluar itu mengangkat kedua tangannya.
"Hei hei,mereka yang bakal kita jagain"Ucap Akbar sembari menurunkan pistol Naufal dan Dito yang ada disampingnyaYang lainnya juga ikut menurunkan pistol mereka.
Akbar pun menghampiri ketika orang itu dengan pistol ditangan kanannya.
"Assalamualaikum"Ucap Akbar"Kamu temennya Bagas kan?"Tanya Yanjie
Akbar tersenyum dan mengangguk.
"Kita ditugasin Bagas suruh jaga rumah ini. Karna 99% kemungkinan,kalian akan ikut dibunuh juga.Jadi persiapin nyali aja ya?"Ucap Akbar
"Akbar jangan nakut nakutin lah"Ucap Jasmine sembari mengelus perutnya
Akbar tertawa,namun ia mendengar ada seorang yang berjalan di atap rumah.
Ia pun mundur beberapa langkah dan terlihatlah orang itu sedang membelakanginya.
Akbar pun mengarahkan pistolnya kearah orang itu dan langsung melepaskan pelurunya.
Karna keadaan atap yang hampir vertikal, membuat orang itu menggelinding dan jatuh di hadapan Akbar.
"Astaghfirullah"Ucap Sabella saat melihat orang itu jatuh dihadapannyaAkbar tertawa hambar,"Masuk aja deh kak mendingan"
Yanjie pun membawa kedua wanita itu masuk kedalam rumah.
"Akhh"Rintih orang ituAkbar langsung menginjak badan orang itu dengan satu kakinya,"Siapa yang nyuruh lo!"
"Ma-mau sampe ma-ti pun gue gak akan ngasih tau"
"Hoo setia juga lo"
Akbar menembak kepala orang itu hingga ia tak sadarkan diri.
"Jaga!"Sedangkan saat ini Bagas tengah menata stategi untuk penyerangan malam nanti.
"Jadi gue akan di barisan depan"Ucap Bagas sembari memajukan raja dari permainan catur ke barisan paling depanLeo berfikir,"Resikonya terlalu besar gas"
"Dan gue akan dapet garis finish duluan"Ucap Bagas yang tak mempedulikan ucapan Leo
Mereka pun kembali diam,sungguh sebenarnya Bagas ingin mengamuk sekarang. Raka benar benar keterlaluan!
Seorang berlari kearah Bagas dengan terengah engah.
"Aku gak suka ya kamu masih ikut geng motor kaya gini!"Sentak seorang wanita itu,siapa lagi kalau bukan Zalva,mantan BagasBagas menendang motornya sendiri hingga terjatuh.Hal itu tentu saja membuat Zalva terkejut.
"Lo emang siapa gue hm?"Tanya Bagas"Gue tau gas!,lo pasti masih suka kan sama gue!"
Bagas terkekeh,"Nggak akan ada yang bisa gantiin Nara dihati gue"
Zalva tercengang mendengarnya,ia pun menggigit bibir bawahnya.
"C-CEWEK ITU GAK PENTING!"Plak!
Bagas menampar wajah Zalva dengan sangat keras.Rasanya mungkin sangat perih,bahkan wajah Zalva memerah dan ia meringis kesakitan.
Zalva pun berdiri dan berlari meninggalkan Bagas dan yang lainnya.Bagas mengusap wajahnya,'Tahan emosi!tahan!'.
"Sorry"Ucap Bagas
KAMU SEDANG MEMBACA
BAGAS[COMPLETED]
Teen FictionSeorang lelaki tampan,yang memperjuangkan cintanya pada seorang gadis cantik.Nara,nama gadis itu adalah Nara.Nara tak bisa berpindah hati semenjak menyukai Raka,tetangga barunya.Lelaki itu terus menerus mencari celah agar dapat menerobos masuk kedal...