×06×

80 6 0
                                    

   Adzan Dzuhur pun berkumandang,seluruh anggota Osis langsung menuju mushola yang ada disekolah mereka dan mengambil air wudhu,setelah itu mereka sholat secara berjamaah dan kembali melaksanakan rutinitas mereka.Beberapa menit kemudian,semua tugas sudah terlaksana dengan baik,pembagian panitia juga di laksanakan.Bagas kali ini kembali bersatu dengan Nara di seksi penyambut tamu+seksi konsumsi.Sebenarnya Nara seksi konsumsi dan Bagas seksi penyambut tamu, namun karna terlalu ribet jika dipisah.Akhirnya kedua seksi tersebut dijadikan satu.Mereka duduk di samping samping gerbang sekolah dengan tersedianya meja dan kursi.Diatas mereka juga ada pohon yang rindang untuk tempat berteduh dari panasnya cahaya matahari.
"Jadi kata bu dwi gini,sebelah kanan kelas Ipa sebelah kiri kelas Ips.Snack dibagi pas tamu udah tanda tangan di buku tamu ya"Jelas Nara.

   Bagas hanya tersenyum memandang Nara yang saat ini mengenakan almamater bewarna hijau army itu.
    Tak lama tamu pun mulai berdatangan,Bagas hanya bersantai dibangkunya,melihat kedua wanita yang kewalahan menangani tamu. Bahkan buku tamu yang ia bawa hanya terpampang dimeja itu,namun tetap diisi dengan tanda tangan tamu.
    Beberapa menit kemudian tamu tamu pun mulai menyusut.Rista datang ketempat itu dan duduk disamping Bagas.Mereka berdua bercanda dan tertawa bersama.Seorang cowok pun datang dan berdiri dihadapan Nara.
"Kenapa gak dateng ke perpisahan gue?"Tanya Cowok itu,siapa lagi jika bukan Raka,yang suaranya terdengar sampai telinga Bagas.

"Kak Raka?"Ucap Nara,menatap cowok itu.

Bagas yang melihatnya pun tampak kesal.Namun apa boleh buat?ia sudah menyerahkan Nara kepada Raka.
Raka pun duduk di kursi monic,monic sedang tak ada disana.
"Itu siapa gas yang sama Nara?"Tanya Rista, memperhatikan Raka&Nara.

"Raka,tetangga Nara"Ucap Bagas,memandang arah lain.

"Ohh"

"Ra,lo ngapa ngejauh dari gue?"Tanya Raka.

"Kakak yang ngejauh dari Nara,bukan sebaliknya!" Tegas Nara.

   Bagas mengernyit,merasa akan ada sesuatu yang terjadi.
"Gue mau ke wc,lo jaga dulu ya ta"Ucap Bagas yang setelah mengucapkan kalimatnya ia pergi mengikuti Raka dan Nara

   Bagas melihat mereka berdua mengarah ke halaman belakang gedung sekolah,saat Bagas mengintip,ia melihat Nara tengah di sudutkan Raka.Sungguh ia merasa ingin melempari bom disana,namun sayangnya tidak punya bom. Bagas hanya diam dan mendengarkan percakapan mereka yang terdengar sampai telinganya.
"Gue sayang sama lo ra"Ucap Raka,dengan pandangan redup.

"Kalo sayang gak kaya gini kak!"Tegas Nara lagi.
"Kakak akhir akhir ini gue liat,kakak coba ngejauh dari gue?kenapa kak?gue udah gak menarik lagi?oh jadi gitu ya pola pikir lo,mainin perasaan gue seenaknya aja!Gue manusia bukan robot!gue masi punya hati!gak kaya lo! Lo itu maunya apa sih!Mau ngapain coba lo kes-"

   Raka langsung melumat bibir Nara,dan membuat Nara syok.Nara tak membalas lumatan bibir Raka itu.Hati Bagas seketika hancur berkeping keping,ia sudah tak tahan melihatnya,Bagas pergi dari tempat itu.
    Saat ia sedang berjalan menuju ruang osis, Bagas bertemu dengan Rista.
"Ta"Panggil Bagas

Rista mendekat kearah Bagas,"Kenapa gas?"

"Ikut gue yuk?"

"Kemana?"

"Taman sekolah"

   Mereka pun berjalan bersama menuju taman sekolah,Bagas dan Rista duduk di salah satu bangku taman.
"Ngapain kesini?"Tanya Rista menatap wajah Bagas

Bagas menghela nafasnya berat,"Kalo gue suka sama lo gimana?"

Rista mengernyit,"Gas?lo serius?"

Bagas tersenyum tumpul,"Gue serius ta,gue mau lo jadi pacar gue"

   Wajah Rista memerah,ia menggigit bibir bawahnya,sekali kali mengulumnya.Rista sangat grogi,Bagas adalah seorang yang ia sukai dari dulu,dan apa?sekarang Bagas memintanya untuk menjadikan dirinya pacar.
"Gu-gue mau"Jawab Rista setelah beberapa menit diam

 BAGAS[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang