×19×

110 6 0
                                    

Brakk...

   Bagas meninju pembatas lapangan dengan keras.
"Nara cuma milik gue,lo gak boleh ambil Nara!" Ucapnya sembari berjongkok dan menutupi kedua telinganya

   Alex menuntun Bagas untuk berdiri.Saat Bagas mulai menatapnya,

Bughh..

   Alex langsung meninju pipi kanan Bagas,dan membuat Bagas tercengang.
   Jarang sekali diantara mereka berani melawan Bagas.
"Lo itu cinta beneran gak sih sama adek gue!" Sentak Alex

Bagas Hanya diam,dengan menahan emosinya.

"Kalo lo cinta sama adek gue,percaya sama dia. Gue yakin Nara bisa jaga diri"Ucap Alex dengan lembut

'Ya,itu kuncinya!,Gue harus tetep tenang dan selalu percaya sama Nara!.Gue mohon tunggu gue ra,bertahan'Ucap Bagas dalam hatinya

   Adit berlari lari menuju lapangan dan berenti dengan berpegangan pundak Zoey.
"B-bos,R-rumah Nara tadi-"Ucap Adit dengan terengah engah

Bagas menoleh,"Rumah Nara kenapa?"

"Tadi gue denger ada yang teriak,gue khawatir itu Nara"

   Bagas pun langsung berlari,diikuti dengan anggota lainnya.Rumah Nara tak jauh,hanya berjarak beberapa rumah saja dari gang kecil itu.
   Sampainya disana,entah mengapa suasana rumah itu gelap dan sunyi.Mungkin karna sudah larut malam.
"Ada yang mau ikut gue?"Tanya Bagas,tampak dari ekspresi wajahnya ia sudah tenang sekarang

"Gue"Ucap Alex dan Zoey secara bersamaan

Bagas menatap sisanya,"Akbar,Billy.Lo berdua jaga depan.Adit,Naufal,Zidan.Lo bertiga jaga motor sama jaga jalanan"

"Oke"

   Bagas,Alex,dan Zoey pun masuk dengan mengendap endap.
   Alex membuka pintu rumah itu dengan menggunakan kunci rumah yang ia bawa.
"Zoey,lo periksa dapur sama taman belakang. Alex,lo periaksa lantai dasar,gue periksa kamar kamar"Ucap Bagas seperti berbisik

   Mereka pun berpencar,saat Bagas mulai menaiki tangga,ia mulai mencium aroma amis bercampur aroma besi.Tak salah lagi,
   DARAH!
   Bagas langsung berlari,melihat Bagas berlari. Kedua orang itu ikut menaiki tangga,karna pasti ada sesuatu disana.
   
Brukk...

   Terdengar suara seorang atau benda yang jatuh dari lantai itu.
"Suaranya dari kamar tante Karin"Ujar Alex

"Kita kesana"

   Bagas berjalan duluan menuju kamar itu.Ia sudah mempersiapkan pisau yang selalu ada di pakaiannya.Ia membuka pintu dengan perlahan,terbukalah pintu itu.

DEG!

"MAMA!PAPA!"Seru histeris Alex saat melihat Karin dan John sudah tergeletak lemas dengan bercucuran darah.

  Bagas melihat di tirai yang ada di jendela kamar bercap darah.
  Sedangkan Zoey menemukan sebuah kertas di atas meja.
"Gas surat"Ucap Zoey dengan menunjukkan surat yang ada ditangannya

  Bagas meraih surat itu,dan membaca tulisan yang sama seperti tulisan tulisan sebelumnya.

Isi Surat.

MUNGKIN PEMBUNUHAN BISA NAMBAH RASA SERUNYA?

"Hei?kenapa?nyerah?"Tanya seorang yang terdengar di telinga Bagas

"Gue gak nyerah!"

   Sontak Alex yang masih menangisi kematian orangtua Nara,langsung menoleh karna Bagas berbicara sendiri.

 BAGAS[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang