×23×

150 9 1
                                    

"S-sahabat untuk selamanya,kau dan aku sahabat,untuk selamanya,selama lamanya,setia"

   Akhhh!
   Ingatan masa kecil Bagas dan Raka kembali teringat,
"Kak Dimas,apa b-bahagia ngeliat kita kaya gini?"Tanya Raka

'Andai lo masih hidup kak!'

   Bagas pun pergi meninggalkan Raka disana,ia tak mau lagi mendengar ocehan Raka yang mungkin bisa membuat pilihannya goyah.
   Saat ia masuk,dari sisi pintu,semua sudah memasang senjatanya.Bagas tak peduli,ia terus masuk.
"Dimana Nara!"Sentak Bagas,"DIMANA NARA ANJNG!"

Mereka diam.

"Ku mau dia,tak mau yang lain,hanya dia yang slalu ada,disaat senang dan susah,kumau dia"

   Suara nyanyian itu,walaupun serak,Bagas sangat mengenalinya,ia pun berjalan dengan tertatih,karna Raka sempat menyakiti kakinya.
"Naraa"

  Saat ia masuk kedalam suatu ruangan.Ia melihat Nara!
  Ya itu Nara!
   Benar benar Nara!
"Naraa"Lirih Bagas yang berusaha berjalan mendekati Nara

  Mata Nara ditutup dengan kain,tangan dan kakinya diikat,ia duduk di sebuh kursi kayu.
"Selamat!"

Bagas terssnyum bahagia,"Aku kangen banget"

"Aku ingin waktu lebih lama menaruhku disini, agar aku tahu seberapa setianya kamu"

   Bagas pun langsung memeluk Nara dengan erat.
"Maaf"

"Akhh,ayolah"

   Bagas pun melepas tali yang ada di tubuh Nara,ia memang sengaja tak melepaskan penutup matanya,agar Nara tak melihat ini semua.
   Ia pun menggendong Nara seperti menggendong koala.
"Kita pulang"

"Pulang kemana?,mama,papa-"

"Pualang kerumahku,kita akan menikah"

"Promise?"

"I promise Nara"

   Saat Mereka keluar dari ruangan itu,betapa terkejutnya Bagas saat mereka berdua dikepung.

Dorr.

"Nara milik gue"Ucap seorang,siapa lagi jika bukan Raka

"Bagas!"

⚫⚫⚫⚫

   Lima bulan setelah kejadian itu.Kini wanita cantik dengan gaun pendek hitam,dan bunga ditangannya,tengah menuju makam seorang pria yang dicintainya.
   Ia meletakkan bunga itu di atas makam lelaki itu,dan kemudian menatap nisan yang tertancap disana.
"Udah?"Tanya Seorang lelaki yang menghampirinya

Nara pun menoleh,"Udah kok"

   Mereka berdua tampak serasi berjalan berdua,yah walaupun jalan di pemakaman. Nara pun memeluk lengan pria itu dengan posesif.Wajah pria itu mulai terlihat,siapa lagi jika bukan Bagas?
    Kalian bertanya kejadian pada hari itu?,oke kita kembali beberapa bulan lalu

"Dirga?"Ucap Nara,ia mendengar jelas peluru itu dengan cepatnya mengarah ke mereka,"Nunduk!"

 BAGAS[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang