=16=

296 9 1
                                    

"JANGAN LUPA VOTE YA!~"

    Semenjak kejadian itu,kini The emperor death telah kembali.Hubungan mereka juga tampak damai.
    Nara bersiap untuk menuju sekolah,
"Selesai"Ucapnya,saat selesai mengoleskan lipgloss ke bibirnya

   Saat ini,Boy dipenjara seumur hidup.Nara terus saja memikirkan,jika ia membunuh seorang dan ketahuan,apa nasibnya nanti?,Nara berusaha menghilangkan pikiran itu.
   Saat ini adalah suasana hati Nara sangat gembira,karna ia dengan Raka,sedang membaik.
"Mama,papa mana?Nara mau pinjem mobil" Ucap Nara,menuruni tangga

   Karin yang sedang membereskan meja makan menoleh,"Kamu telat,papa udah berangkat. Minta anter supir sana"

"Yahhh,gak seru deh"Sahutnya,lesu
"Yaudah Nara berangkat ya,assalamualaikum" Ucap Nara,mencium punggung telapak tangan mamanya itu

"Waalaikumsalam"

   Nara berlari kecil menuju pintu rumahnya itu. Sungguh!bahkan keluarganya tak ada yang tahu jika Nara sering kali melukai orang diluar sana. Sifat yang kekanak kanakan Nara saat dirumah berhasil menutupi sisi gelapnya.Nara masuk kedalam mobil,dan mulai fokus kembali dengan ponselnya.Sepanjang perjalanan Nara terus saja memandangi ponselnya itu.Sesekali ia tersenyum saat sedang berchatting dengan lelaki yang sering membuatnya gila itu.Raka.
    Sampailah disekolah,Nara turun dari mobilnya dan bertemu dengan Naya didepan gerbang sekolahnya.
"Nay"Panggilnya,turun dari mobil

   Naya menoleh mengarah kesumber suara,"Lah elo?"Ucapnya

   Nara menghampirinya dengan kesal,"Yelah tu di bagian mata kenapa?habis di tonjok orang?"

   Mereka berjalan berdampingan,"Ishh ini tuh habis nonton drakornya suami gue"

"Jin?"

Naya menggeleng,"Bukan lah"

"Sih siapa lagi kalo bukan Jin?"Tanya Nara dengan nada sebal

"Eunwoo dongg"Jawabnya enteng

Nara menjitak kepala sahabatnya itu,"Nggak ya!"

"Aduhh raa,ya kenapa sihh,suami lo juga geh Sanha"Protes Naya,memegangi ujung pelipisnya, tepat dimana korban tubuhnya saat Nara menjitaknya

"Gue ga sudi abang gue nikah sama lo, hahaha"Ucap Nara,tertawa yang terkesan mengejek itu

Naya mengernyit,"Dih terserah ya"Masuk kedalam kelasnya

"Yo!Ohayo"Ucap Nara saat memasuki ruangan kelasnya itu

Tak ada orang,hanya ada mereka berdua disana,"Ck!slalu aja gini"Gumam Nara

    Ia duduk di bangkunya dan kemudian menumpuk kedua lengannya dimeja, menjadikannya bantal untuk tidur.Nara memang terbiasa seperti itu,tidur di pagi hari. Sampai semua teman kelasnya itu sering mengejeknya.Nara tidur dengan lelap disana,ia bermimpi,bertemu dengan seorang yang entah siapa.Orang itu membawa foto di kedua telapak tangannya,di telapak tangan sebelah kanan terpampang jelas foto Bagas,dan sebelah kiri terpampang juga foto Raka.Orang itu meremas foto yang ada di tangan kirinya,yang berisikan foto Raka itu,dan memberinya foto Bagas.Nara bangun dari tidurnya dengan terkejut.
Apa artinya ini?siapa orang itu,ngapa dia buang foto Raka?ngapa malah ngasihnya foto Bagas? Pikir Nara
  Aurel mengeluarkan bukunya,"Pelajaran udah mulai ra"Ucapnya,menaruh buku itu ke mejanya

    Nara lantas langsung melihat kearah depan,dan benar,ia mendapati si kepala botak duduk di kursi guru.Ia langsung mempersiapkan bukunya untuk belajar.
   Semenjak kejadian itu,Aurel jadi irit bicara dengan Nara.Ia masih saja tak menyangnyka saat Nara menyakiti orang di jepang kemarin?, namun Nara tak akan putus asa,ia akan tetap terus menenangkan pikiran Aurel.
   Pelajaran selesai,hari guru ada rapat kecil,jadi selama 3 jam mereka tidak akan ada pelajaran nantinya.Hari ini Nara pergi ke belakang gedung,entah kenapa semenjak itu juga Nara jadi sering ingin sendiri.Satu satunya orang yang menghiburnya adalah X1.Saat ini X1 tengah berada di sumatra,mencari korban disana,setelah itu berpindah ke kalimantan dan sulawesi.Terakhir tujuannya adalah papua.

 BAGAS[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang