×12×

89 5 0
                                    

NARA!
   Terlalu riangnya dia membunuh Kevin,sampai lupa bagaimana keadaan Nara.
   Allard membuang pisaunya ke sembarang arah.Bagas melirik kesebuah kamar berpintu kayu putih,firasatnya berkata Nara ada didalamnya.Dan benar saja,ia mendapati Nara duduk dengan tangan dan kakinya terikat,serta mulut tersumpal kain,pakaian Nara juga sangat berantakan.
"Naraa"Lirih Bagas saat ia menemukan Nara yang tengah bersandar di kepala ranjang

   Allard langsung mendekat kearah Nara dan membuka seluruh tali serta kain itu.Sontak Nara langsung memeluknya,tak peduli jika ditubuh pria itu banyak sekali darah.
"Gu-gue takut gas,sorry gue tadi gak dengerin lo. Gue gak bawa senjata hiks hiks"

Sebaiknya gue gak usah muncul dihadapan Nara, biar aja dia nganggep gue Bagas

   Allard mlepas pelukannya,beralih menangkup kedua pundak wanita yang kini ada dihadapannya.
"Kevin,ngapain lo?"Tanya Allard yang sebenarnya ia ingin sekali tahu apa Nara benar benar disetubuhi Kevin?

   Dengan gemetar jari telunjuk Nara terangkat ke arah bibirnya.
Lega~
   Syukurlah Nara tidak disetubuhi pria brengsek itu,namun apa?ia menikmati bibir gadisnya?
   Allard mengangkat dagu Nara hingga mata mereka bertemu.Tanpa aba aba Allard langsung menciumnya secara brutal,yang ia pikirkan hanya ingin menghilangkan bekas bibir Kevin.
   Nara hanya terpaku dan matanya terbelalak saat Allard yang diketahuinya sebagai Bagas menciumnya seperti ini.Allard pun melepaskan ciumannya.
"Gue cuma mau ngilangin bekas bibir sialan itu" Ucap Allard untuk memberikan penjelasan kepada Nara

"Gu-gue mau pulang"

"Okey,kita pulang ya?"

Nara mengangguk

   Mereka pun keluar dari ruangan itu.Mata Nara terbelalak saat melihat ruang utama penuh darah,dan apa itu?tubuh siapa?pasti Kevin!apa Bagas yang melakukannya?.Semua pertanyaan itu terus mengiang dikepalanya.
   Ba-bagas bunuh orang?!nggak!auranya bukan Bagas sama sekali,dia siapa? Ucap Nara dalam batinnya

   Allard mengantarkan Nara hanya sampai depan gedung saja,Nara memintanya.Karna bahaya jika Allard mengantarnya dengan darah dipakaian dan tubuhnya.
   Setelah mengantarkannya,Allard segera menuju basementnya.Sampailah ia didepan pintu apartemen,ia membuka pintu itu secara perlahan.
    Mata para anggota terbelalak saat melihat Bagas bersimbah darah disekujur tubuhnya.
"Bagas?"Lirih Akbar

Sialan!gue bukan Bagas!

"GUE BILANG GUE BUKAN BAGAS!"Sentak Allard,tentunya para anggota itu tersentak

   Aura yang diberikan Allard memang sangat memgerikan dan Mencekam.Rahangnya juga mengeras.Allard mengatur nafasnya,berusaha menghilangkan emosinya,setelah hilang,Allard duduk di salah satu sofa.
"Ehm,sorry gue marah marah"Ucap Allard

"Gak papa kok bos,tapi jangan bercanda deh bos"Sahut Billy yang berusaha mencairkan suasana

   Allard menatap Billy lekat lekat,membuat Billy salah tingkah melihatnya.
"Muka gue keliatan lagi becanda?"Tanya Allard dengan tatapan dinginnya

"Lo siapa?"Tanya Akbar

"Bagas nanti yang jelasin"Allard kini mulai menutup matanya

   Allard melihat Bagas menatapnya penuh amarah.Ia tahu ini akan terjadi,tapi sungguh kejadian tadi sangat mendadak.
"Lo ngapa gak ngomong ke gue dulu Al?"Tanya Bagas yang terdengar gemass dan juga geram

"Sorry gas,gue emosi"

"Yahh,udahlah yang penting Nara selamat. Makasih ya Al"Ucap Bagas sembari tersenyum kearah Allard

"Tapi,gue mau ketemu Axender"

"Axender?siapa?"

"Yang ada didalam diri ayah lo"

 BAGAS[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang