Pagi datang dengan begitu cepat. Jam baru menunjukan pukul 05.04KST. Ini masih terbilang sangat pagi, namun dirumah itu mereka sudah bersiap untuk mengantar Taehyung.
"Ayo, Tae cepat!" Teriak Lisa.
Tak lama kemudian Taehyung turun dari kamarnya. Mereka langsung menaiki mobil dan melaju menuju Seoul.
"Tae, bibi, paman maaf orang tuaku tak sempat mengantar Taehyung." Keluh Lisa.
"Tak apa nak, bibi tau orang tuamu adalah orang sibuk." Jawab Yoona, ibu Taehyung dengan senyumannya.
Disepanjang jalan, Lisa terus menempel pada Taehyung. Dan Taehyung pun memeluk Lisa dan mengelus kepalanya namun sesekali mencium kening gadis itu.
Siwon dan Yoona (orang tua Taehyung) tak tega melihat mereka berdua seperti itu. Rasanya seperti melihat sepasang suami istri yang akan dipisahkan. Tapi mau bagaimana lagi. Ini sudah menjadi keputusan Taehyung.
Setelah hampir 4jam lebih melakukan perjalanan Busan-Seoul, akhirnya mereka sampai. Mereka berjalan menuju tempat itu. Setelah sampai dibatas pengantaran, Lisa menangis sejadinya. Taehyung yang melihat itu menarik Lisa ke dalam pelukannya. Dia juga tak tega meninggalkan gadis itu. Yoona juga ikut menangis dipelukan Siwon yang sesekali menyeka air mata yang hampir terjatuh.
"Sudah Lisa, jangan menangis terus." Ucap Taehyung berusaha menenangkan Lisa.
Lisa tak menjawab dan air mata itu terus saja mengalir. Dia tak rela. Benar-benar tak rela melepas Taehyung karna selama ini mereka selalu bersama.
"Ini, pakailah. Aku membuat gelang itu khusus agar kau selalu mengingatku." Ucap Taehyung dengan menyodorkan gelang pada Lisa.
Bukannya berhenti, tangisan Lisa malah semakin menjadi. Hingga beberapa orang yang lewat melihat ke arah Lisa dan Taehyung.
Taehyung meraih tangan Lisa dan memakaikan gelangnya.
"Jaga ini baik-baik. Aku menyayangimu. Tunggu aku kembali. Jangan mengganti nomor telpon mu. Ingat!" Ucap Taehyung dengan mengelus kepala Lisa. Gadis itu mengangguk, tak terlihat tanda-tanda kalau gadis itu akan melepaskan pelukannya.
"Lisa, sudah jangan menangis. Aku harus segera pergi." Ucap Taehyung menunduk menatap Lisa yang masih sesenggukan.
Perlahan Lisa melepas pelukannya.
"Jaga dirimu baik-baik Taehyung. Segeralah kembali. Aku akan menunggumu." Ucap Lisa dengan suara parau juga air mata yang masih mengalir.
"Baiklah. Kita akan bertemu setelah kita berhasil mencapai cita-cita kita. Aku pergi ya." Ucapnya pada Lisa dengan memeluk erat gadis itu sebentar kemudian mencium keningnya.
"Eomma, Appa, Taehyung pergi dulu." Ucap Taehyung pada orang tuanya."Hati-hati nak." Ucap Yoona dengan menciup kening anak laki-lakinya itu.
"Kejarlah cita-citamu. Dan buatlah Appa bangga." Ucap Siwon dan menepuk bahu Taehyung.
"Aku pergi ya, sayang." Ucap Taehyung pada Lisa dan berjalan menjauh dari mereka. Sesekali Taehyung berbalik dan melambaikan tangannya pada mereka. Dan kini Taehyung sudah tak terlihat lagi.
Yoona mengajak Lisa masuk ke dalam mobil untuk pulang. Diperjalanan, Lisa masih saja sesenggukan dan menghapus air matanya yang seperti tak ada habisnya.
"Sudah Lili, jangan menangis terus. Doakan saja Taehyung berhasil disana. Ya?" Ucap Yoona menenangkan Lisa. Dan Lisa hanya mengangguk.
Beberapa jam kemudian mereka sudah sampai dirumah Lisa. Lisa berpamitan pada orang tua Taehyung dan masuk ke dalam.
Dia berlari menuju kamarnya dan melanjutkan tangisnya disana. Dia merasa kehilangan separuh jiwanya. Tapi dia juga tak bisa menahan Taehyung untuk tetap tinggal disisinya, untuk saat ini. Dia melihat gelang yang diberikan Taehyung tadi. Hatinya terasa lebih hancur.
•••
Pagi itu Lisa harus ke kampus. Matanya masih sembab karna menangisi Taehyung semalaman. Sesekali dia melihat ponselnya barang kali ada kabar dari Taehyung. Namun hasilnya selalu sama, tidak ada.
"Sudahlah Lisa jangan terus bersedih. Eomma yakin Taehyung akan kembali." Ucap Sandara yang merasa iba melihat kondisi anaknya itu. Dia memaklumi Lisa yang sampai seperti ini. Karna memang mereka tak pernah jauh. Meskipun mereka pernah bertengkar hebat, tapi tak bertahan lama karna Taehyung selalu bisa membuat Lisa tertawa lagi.
Setelah selesai sarapan, mereka berangkat. Hari ini Lisa diantar oleh orang tuanya. Setelah sampai dikampus, dia berpamitan pada orang tuanya dan melangkahkan kaki memasuki kampus itu. Disana sudah banyak orang. Lisa mendudukan dirinya disalah satu bangku yang tersedia disana.
"Hai." Ucap seorang gadis pada Lisa.
"Oh, hai." Jawab Lisa pada gadis itu.
"Eh- Hai, namaku Kim Jennie. Kau bisa memanggilku Jennie." Ucap gadis itu ramah dan mengulurkan tangannya pada Lisa.
"Aku Lalisa Manoban. Aku biasa dipanggil Lisa." Jawab Lisa dengan menjabat tangan Jennie.
"Baiklah Lisa. Mulai sekarang kita berteman." Ucap Jennie yang juga duduk disebelah Lisa. Lisa mengangguk dan tersenyum.
"Sebenarnya Lice, aku masuk ke fakultas ini dengan seorang temanku. Tapi sepertinya dia belum datang. Aku melihatmu sendirian, tadinya aku kira kau adalah temanku. Ternyata bukan. Karna sudah terlanjur menyapa ya sudah aku ajak kenalan saja." Ucap Jennie dengan tawanya. Dan Lisapun ikut tertawa walaupun tidak selepas Jennie.
"Jennie!" Ucap seorang gadis setengah berteriak.
"Sini!" Jawab Jennie.
"Kau meninggalkanku!" Ucap gadis itu kesal pada Jennie.
"Kau yang lama." Jawab Jennie acuh.
Gadis itu terlihat kesal dengan Jennie.
"Eh iya, Rose kenalkan ini Lisa." Ucap Jennie pada gadis itu.
"Hi, aku Rose." Ucap gadis itu dengan mengulurkan tangannya.
"Aku Lisa." Jawab Lisa dengan senyuman indahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wait For Me [COMPLETE]
RandomLalisa Manoban dan Kim Taehyung terpaksa berpisah karna suatu tugas. Lalisa dengan setia menunggu Kim Taehyung, hingga takdir merubah segalanya. "Akankah kita bersama kembali?" Insprirasi : Pasukan Garuda : I Leave my heart in Lebanon. ⚠Attention⚠ *...