Hari ini Lisa sudah bersiap untuk pergi ke kampus. Seperti yang kemarin Jennie bilang, kampusnya akan menempatkan mereka di rumah sakit yang mana untuk magang.
Lisa keluar dari kamarnya dan menuruni tangga menuju ruang makan. Disana sudah ada ibu dan ayahnya.
"Good morning Eomma, Appa." Ucap Lisa dengan senyumannya lalu duduk dikursi meja makan.
"Morning sayang." Jawab Sandara. Dia senang melihat anaknya yang tidak seperti saat pertama kali Taehyung pergi. Walaupun dia tau hati anaknya ini masih merasa kehilangan.
"Makanlah nak. Hari ini kau akan kuliah?" Ucap Ayahnya.
"Iya. Kemarin kata Jennie hari ini adalah pembagian rumah sakit untuk magang." Ucap Lisa mengambil roti yang sudah disiapkan Sandara lalu memakannya.
"Oh begitu. Semoga kau betah sayang." Ucap Ayahnya lagi.
Lisa mengangguk dengan senyuman dibibirnya. Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Dia mengambilnya dan ternyata menampilkan nama Kim Taehyung disana. Dengan senang hati dia menjawabnya.
"Hallo, princess." Ucap Taehyung.
Lisa tersipu malu, "Bagaimana kabarmu, Tae?" Ucapnya.
"Aku baik-baik saja disini. Dan aku harap kau baik-baik juga disana."
"Ya aku baik-baik saja."
"Baguslah. Kau sedang apa?"
"Aku sedang sarapan. Hari ini dikampus akan mengadakan pembagian rumah sakit untuk magang."
"Benarkah? Kalau begitu semoga kau dapat rumah sakit yang nyaman."
Lisa mengangguk walaupun Taehyung tidak bisa melihatnya. "Bagaimana keadaan disana?"
"Masih biasa saja."
"Mmm, begitu."
"Aku akan sesering mungkin menghubungimu. Ya walaupun tak akan lama."
Ucapan demi ucapan dari Taehyung benar-benar membuat hatinya berbunga. "Baiklah. Aku akan senang hati menunggumu."
"Lisa?"
"Ya"
"Aku harap hatimu akan selalu untukku."
"Ya memang akan selalu untukmu." Ucap Lisa dengan malu-malu.
"Baiklah, my future wife. Aku tutup telponnya ya. Nanti aku telpon lagi. Dahh."
"Tae jaga dirimu baik-baik disana! Ingat aku menunggumu."
"Ya, baiklah."
Setelah itu sambungan telponnya berakhir dan menyisakan senyuman serta guratan bahagia diwajah Lisa.
"Apa Tae baik-baik saja?" Tanya sang ibu.
"Ya, dia baik-baik saja." Jawab Lisa tersenyum lebar.
Ibunya mengangguk dengan senyuman dibibirnya. Ah anakku sedang jatuh cinta rupanya, gumamnya.
"Lanjutkan makanmu, jangan hanya tersenyum begitu." Ucap sang ayah menggoda Lisa dan membuat gadis itu kembali melahap rotinya.
"Aku sudah selesai." Ucap Lisa yang sudah menghabiskan roti dan susunya. "Aku berangkat duluan eomma, appa." Ucapnya dengan menghampiri kedua orangtuanya dan mengecup pipinya masing-masing. "Dahh." Lanjutnya.
"Hati-hati!" Teriak sang ibu.
•••
Lisa sampai dikampusnya. Sudah banyak orang ternyata. Dia mencari Jennie dan Rose. Dan ketemu.
"Hai hai hai selamat pagi." Ucap Lisa pada Jennie dan Rose.
"Rose, sepertinya ada yang sedang berbahagia disini." Ucap Jennie menggoda Lisa.
"Benarkah? Bukannya kemarin dia bersedih karna ditinggal kekasihnya pergi?" Tanya Rose polos.
Jennie memutar bola matanya malas. Rose ini memang susah sekali diajak kerjasama. Sementara itu Lisa tertawa melihat tingkah laku dua sahabatnya ini.
Untuk semua mahasiswa fakultas kedokteran, diharapkan untuk berkumpul di aula.
Mereka yang mendengar pengumuman itu langsung berjalan menuju aula. Memang mahasiswa yang mengambil jurusan kedokteran dikampus ini tidak begitu banyak. Selain karna biayanya yang bisa disebut mahal, persyaratan masuk ke kampus ini juga sangat sulit.
Di aula Lisa, Jennie, dan Rose duduk dikursi bagian tengah.
"Baiklah anak-anak! Sekarang saya akan mengumumkan nama dan rumah sakit mana yang akan menjadi tempat kalian magang." Ucap Kim Seokjin, selaku dosen disana.
Setelah beberapa nama disebut akhirnya...
"Lalisa Manoban, Kim Jennie, dan Park Chaeyoung saya tempatkan di Jeon Hospital." Ucap Seokjin.
Mereka bertiga saling berpandangan, tak percaya mereka ditempatkan ditempat yang sama. Lantas mereka bertos ria.
"Baiklah pembagian sudah selesai. Kalian akan mulai magang besok. Dan hari ini kalian bisa mengunjungi rumah sakit itu untuk survei. Terimakasih." Ucap Seokjin dan keluar dari aula.
Lisa, Jennie dan Rose keluar dari aula dengan senang hati. Selain ditempat yang sama, impian mereka menjadi dokter juga semakin nyata.
"Kalian bawa mobil?" Tanya Lisa.
"Ya aku bawa, tadi kami berangkat bersama." Jawab Rose.
Lisa mengangguk paham. "Ya sudah kita beriringan saja. Kalian jalan duluan. Aku mengikuti dari belakang, karna aku tidak tau letak rumah sakit itu." Ucapnya, dan dibalas anggukan oleh kedua sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wait For Me [COMPLETE]
RandomLalisa Manoban dan Kim Taehyung terpaksa berpisah karna suatu tugas. Lalisa dengan setia menunggu Kim Taehyung, hingga takdir merubah segalanya. "Akankah kita bersama kembali?" Insprirasi : Pasukan Garuda : I Leave my heart in Lebanon. ⚠Attention⚠ *...