30🌺

1.3K 125 12
                                    

"Ada apa bibi?" Ucap Jungkook yang melihat Sandara tampak menimbang-nimbang sesuatu.

"Mmm, sepertinya bibi tidak pernah melihatmu. Kau teman baru Lisa?" Tanya Sandara.

"Oh ya, aku Jeon Jungkook. Dan aku teman sekaligus dokter yang membimbing Lisa di rumah sakit. Salam kenal, bibi." Jawab Jungkook dengan senyumannya.

"Jeon Jungkook?" Tanya Sandara.

Jungkook mengangguk.

"Berarti kau pemilik rumah sakit tempat Lisa magang, betul?" Tanya Sandara lagi.

Jungkook yang masih tersenyum mengangguk. "Ya, bibi."

"Ah begitu." Ucap Sandara mengangguk paham.

"Oh iya, kau mau minum apa?" Tanya Sandara.

"Teh saja bibi."

"Baiklah, tunggu sebentar. Bibi buatkan dulu."

"Maaf aku merepotkanmu bibi." Ucap Jungkook ketika Sandara akan berjalan menuju dapur.

"Tak apa nak." Ucap Sandara tersenyum dan berlalu meninggalkan Jungkook.

Tak lama kemudian Jiyong, ayah Lisa pulang.
"Jeon Jungkook?!" Ucapnya ketika melihat seorang pria duduk disofa ruang tengahnya.

Jungkook mengalihkan pandangannya pada Jiyong, dia sedikit terkejut.
"Paman Jiyong?!" Ucapnya.

Jiyong menghampiri Jungkook dan langsung memeluknya sebentar.

"Lama tidak bertemu." Ucap Jiyong dengan menepuk punggung Jungkook.

"Paman, bagaimana kabarnya?" Ucap Jungkook dengan senyumnya.

"Aku baik-baik saja." Jawab Jiyong.
"Oh iya, kau sedang apa disini?" Tanyanya.

"Oh, aku teman Lisa paman. Dan dia juga bekerja dirumah sakitku."

"Ah begitu. Sekarang Lisa nya dimana?"

"Dia sedang tidak enak badan, paman."

"Benarkah?!"

Jungkook mengangguk.

Tak lama kemudian Sandara muncul dengan membawa secangkir teh. Dia menyernyitkan keningnya ketika melihat suaminya dan Jungkook mengobrol seperti sudah saling mengenal.

"Kau sudah pulang." Ucap Sandara pada Jiyong dan meletakan secangkir teh itu dimeja dihadapan Jungkook.

"Sudah. Kau tau Dara, dia adalah Jeon Jungkook putra dari Jeon Siwon." Ucap Jiyong.

"Oh, benarkah nak?" Ucap Sandara pada Jungkook.

Jungkook tersenyum dan mengangguk.

"Kau tau nak, dulu kami sudah berencana untuk menjodohkanmu dengan Lisa." Ucap Jiyong.

Jungkook membelalakan matanya. "Benarkah?!"

"Ya, dulu aku dan ibumu sangat dekat. Sampai kita berjanji akan menikahkan anak kita. Dulu saat ibumu meninggal, aku tidak bisa melayatnya karna kami sedang tinggal di Swiss waktu itu." Ucap Sandara.

"Bagaimana jika sekarang kita jodohkan saja kau dengan Lisa?" Usul Jiyong.

"Jangan paman. Aku takut Lisa membenciku." Ucap Jungkook.

"Maksudmu?" Tanya Sandara yang kini mendudukan diri disingle sofa.

"Seperti yang kita tau kalau hati Lisa hanya untuk Taehyung. Aku tak ingin karna perjodohan ini, sikapnya berubah padaku. Aku cukup senang menjadi sahabatnya." Jelas Jungkook.

"Tapi tadi ketika kau melihat Lisa, bibi merasa kalau kau mencintainya." Tanya Sandara yang sedikit heran atas jawaban Jungkook.

"Dulu, aku pernah terang-terangan ingin memiliki Lisa. Aku berbicara kalau dia adalah milikku. Tapi ternyata dia tidak menyukainya bibi. Aku malah sempat membuatnya menangis karna terus aku goda." Ucap Jungkook dengan tawa kecil.

Jiyong dan Sandara terkekeh.

Tak lama kemudian, Lisa menuruni tangga. Langkah demi langkah terlihat hati-hati. Tanpa disuruh, Jungkook sedikit berlari membantu Lisa untuk menuruni tangga.

"Terimakasih, Jeon." Ucap Lisa tersenyum.

Jungkook dengan segera membalas senyuman Lisa.
"Everything for you."

"Hei nak, apa kau sudah baikan?" Tanya Jiyong pada Lisa.

"Ya aku sudah baik-baij saja Appa. Aku hanya lapar." Jawab Lisa.

Jungkook menyalahkan dirinya karna lupa kalau Lisa belum makan.

"Kau tunggu disini, aku akan buatkan bubur." Ucap Jungkook setelah mendudukan Lisa di sofa.

"Biar bibi saja nak." Ucap Sandara.

"Tidak, biar aku saja bibi. Lagipula aku pandai memasak. Dan masakanku enak. Iya kan Lisa?" Ucap Jungkook tersenyum penuh arti.

Lisa memutar bola matanya malas. "Iya masakanmu memang enak."

"Kalau begitu kami juga ingin merasakan masakanmu." Ucap Jiyong.

"Baiklah. Chef Jungkook akan memasak makanan untuk kalian!" Ucapnya dengan bersemangat dan terkekeh.

Sandara dan Jiyong ikut terkekeh sedangkan Lisa hanya terdiam.

"Perlu bantuan?" Tanya Sandara.

"Tidak usah, bibi." Jawab Jungkook.

"Letak dapurnya di—"

"Aku tau bibi. Aku pernah memasak disini." Ucap Jungkook memotong ucapan Sandara, dan berlalu pergi meninggalkan mereka.

"Memasak disini?" Ucap Sandara bingung.

Wait For Me [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang