Lisa terpatung mendengar teriakan Jungkook yang sangat jelas itu.
Sungguh? Aku tidak salah dengar bukan? Jungkook mengatakan dia menyayangiku? Ternyata dia masih menyayangiku. Ah atau mungkin maksudnya adalah dia menyayangiku sebagai sahabat, gumamnya menggelengkan kepala lalu berjalan masuk kedalam rumahnya lagi.•••
Bulan demi bulan berlalu. Lisa masih tak kunjung mendapat kabar dari sang kekasih, Taehyung. Tapi tenang saja, hatinya masih tetap untuk laki-laki itu. Dan hari ini tepat 10bulan sejak Taehyung terakhir kali mengabari Lisa. Bohong jika gadis itu tak mengharapkan Taehyung menghubunginya.
"Lisa!" Teriak Jungkook yang melihat Lisa berjalan dilorong. Kemudian berlari menghampirinya.
Lisa menoleh. "Apa?"
"Sebentar." Ucap Jungkook yang masih ngos-ngosan.
Lisa yang membawa botol minum langsung menyodorkannya pada Jungkook.
"Minumlah."Jungkook menerima botol minum itu langsung meminumnya hingga habis.
"Ada apa?" Tanya Lisa yang penasaran.
"Aku mendapat kabar soal Taehyung." Ucap Jungkook yang menyerahkan botol minum kosong itu pada Lisa.
Lisa yang akan menerima botol minum yang kosong itu terdiam. Matanya berkaca-kaca. Sedangkan hatinya senang sekaligus hawatir.
"Apa?! Kabar apa?! Dia baik-baik saja bukan?!""Kita bicara diruanganku." Ucap Jungkook menarik tangan Lisa.
•••
Setelah sampai diruangan Jungkook, Lisa kembali bertanya seperti tadi.
"Begini Lisa. Tapi maaf harus membuatmu sedih." Ucap Jungkook.
"Apa? Kenapa? Ada apa?!" Tanya Lisa yang sudah mulai panik.
"Disana sedang terjadi peperangan, juga pengeboman beberapa daerah dinegara itu. Banyak angkatan militer kita yang menjadi korban. Tapi kau jangan berpikir macam-macam dulu!" Ucap Jungkook yang melihat Lisa mulai menitikan air mata.
"Taehyung selamat dan hanya sedikit terluka." Lanjutnya.Lisa menangis. Meskipun dia bersyukur karna Taehyung selamat dan artinya masih hidup, tapi pria yang berstatus kekasihnya itu sedang tidak baik-baik saja.
"Dan soal Taehyung yang tidak mengabarimu, itu karna komunikasi dinegara itu sudah dibatasi. Negara musuh mulai menyadap beberapa sambungan telpon." Ucap Jungkook.
Lisa menatap Jungkook.
"Apa kita bisa kesana?" Tanyanya terisak."Maaf, tapi tidak bisa. Akses penerbangan juga sudah ditutup." Ucap Jungkook yang tak tega melihat Lisa.
Lisa menundukan wajahnya. Dia ingin menemani dan merawat Taehyung disana. Tapi dia tidak bisa. Tangisnya makin menjadi ketika dia mengingat perkataan Taehyung yang menyuruh Jungkook untuk menjaganya. Dia mendongkakan wajahnya. Kemudian memeluk Jungkook yang sedari tadi memang memperhatikannya.
"Aku takut keadaan Taehyung akan lebih parah." Ucap Lisa disela isakan tangisnya.
Jungkook menghembuskan nafasnya pelan dan membalas pelukan Lisa. "Jangan seperti itu. Kita doakan, semoga Taehyung baik-baik saja disana." Ucapnya mengusap kepala Lisa.
"Aku tak yakin." Ucap Lisa yang semakin mengeratkan pelukannya.
"Yakinlah dia akan kembali untukmu. Kau tau bukan, dia sangat menyayangimu?"
Yah, sepertiku, ucap Jungkook dalam hati."Terimakasih. Kau selalu ada disaat aku seperti ini Jeon."
"Tidak usah berterimakasih. Aku sudah berjanji pada Taehyung untuk membantunya menjagamu." Ucap Jungkook mengecup kepala gadis yang menangis dipelukannya.
•••
Lisa berjalan gontai keluar rumah sakit. Hari ini dia tidak bersama Jungkook karna pria itu bilang ada keperluan lain.
"Lalisa!" Teriak seseorang dari belakang dan berjalan mendekatinya.
Lisa menoleh dan tersenyum.
"Oh hai Jennie.""Mana Jungkook? Biasanya dia selalu menempel padamu." Tanya Jennie.
Karna memang, Lisa dan Jungkook sudah seperti sepasang sandal. Dimanapun dan kemanapun selalu bersama.
"Dia sedang ada keperluan. Rose mana?" Tanya Lisa dan kembali melangkahkan kakinya
"Dia sudah pulang tadi." Jawab Jennie yang juga mulai berjalan berdampingan dengan Lisa.
"Dengan siapa?"
"Jimin. Kau masih ingat bukan?"
"Ahh ya aku masih ingat."
"Mmm Lisa?" Tanya Jennie menoleh pada Lisa.
"Ya?" Jawab Lisa menoleh pada Jennie.
"Bagaimana kabar Taehyung? Apa dia sudah ada kabar?"
"Sudah." Jawab Lisa mengalihkan pandangannya kedepan lagi dan tersenyum miris.
"Hei ada apa?" Tanya Jennie yang melihat raut wajah sahabatnya itu berubah menjadi sedih.
"Kita duduk dulu disana." Ajak Jennie menarik tangan Lisa.Mereka berjalan dan mendudukan diri disebuah bangku taman dekat pintu keluar.
"Ceritakanlah." Ucap Jennie.
Lisa memejamkan matanya dan menghembuskan nafas pelan lalu membuka matanya lagi.
"Tadi--- tadi Jungkook memberitauku kalau dia mendapat informasi tentang Taehyung. Ternyata disana sedang terjadi peperangan juga pengeboman. Sepertinya Taehyung sempat menjadi korban, tapi untungnya dia selamat dan hanya terluka." Jelasnya.Jennie terkejut. Dia tak menyangka kalau situasi yang Taehyung hadapi seburuk itu.
"Lisa, kau harus kuat." Ucapnya dan merapatkan diri untuk memeluk Lisa.Lisa mulai terisak lagi dipelukan sahabatnya itu.
"Aku takut. Aku takut dia tak akan baik-baik saja, Jennie.""Lisaa, percayalah dia akan baik-baik saja disana. Dia akan segera kembali bersama kita." Ucap Jennie melepaskan pelukannya dan mengusap punggung sahabatnya itu.
"Bagaimana jika tidak?" Ucap Lisa menatap Jennie.
"Kau ini. Berpikirlah positif!" Ucap Jennie dan memukul pelan lengan Lisa.
Lisa hanya bisa mengangguk dan menghapus air matanya.
"Oh, kalian masih disini rupanya." Ucap seseorang yang berjalan mendekati mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wait For Me [COMPLETE]
RandomLalisa Manoban dan Kim Taehyung terpaksa berpisah karna suatu tugas. Lalisa dengan setia menunggu Kim Taehyung, hingga takdir merubah segalanya. "Akankah kita bersama kembali?" Insprirasi : Pasukan Garuda : I Leave my heart in Lebanon. ⚠Attention⚠ *...