20🌺

1.4K 123 0
                                    

Pagi ini, Lisa bangun cepat. Dia berjalan menuju kaca dan melihat matanya yang sembab karna dia menangis semalaman hingga tertidur. Dia menghembuskan nafasnya lalu melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

10menit kemudian Lisa keluar dari kamar mandi. Seketika pandangannya tertuju pada sebuah kotak yang dia letakan dilemari kecil dekat televisi. Dia mendekati kotak itu dan membukanya. Dia menimbang-nimbang apakah dia harus memakainya atau tidak. Dia memutuskan untuk menggunakannya dulu, jika cocok akan dia pakai.

 Dia memutuskan untuk menggunakannya dulu, jika cocok akan dia pakai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah dia membalik-balikan badannya, dia mengangguk. Sepertinya cocok, gumam Lisa.

Lisa berjalan keluar kamarnya dan menuruni tangga menuju ruang makan. Disana sudah ada orang tuanya.

"Good morning my princess." Sambut Sandara ketika Lisa menarik kursinya untuk duduk.

"Morning my queen and my king." Ucap Lisa terkekeh.

"Apa semalam kau menangis?" Ucap Jiyong yang melihat mata sembab Lisa dibalik kacamata yang digunakan anaknya itu.

"A...ah tidak Appa." Jawab Lisa terbata dan menundukan wajahnya.

"Kenapa lagi sayang?" Ucap Sandara.

"Tidak apa-apa eomma. Aku hanya tidak bisa menahan tangis rindu ketika Taehyung menelpon." Ucap Lisa.

Sandara dan Jiyong saling menatap kemudian tertawa.

"Lisa, kau tau? Kau sama seperti eomma mu dulu saat merindukanku." Ucap Jiyong terkekeh.

"Eh enak saja! Aku tidak selebay Lisa." Ucap Sandara tak terima. Jiyong hanya tertawa melihat tanggapan istrinya itu. Sementara Lisa memutar bola matanya malas.

"Itu pakaian yang dikirim tadi malam, kan?" Tanya Sandara yang melihat pakaian Lisa. Gadis itu menggangguk sambil memakan sarapannya.

"Cocok sekali. Kau terlihat cantik. Sama seperti eomma mu ini." Ucap Sandara.

"Ya kau terlihat cantik, bahkan lebih cantik dari eomma mu." Timpa Jiyong.

Sandara menatap tajam pada Jiyong. Suaminya ini benar-benar membuatnya kesal. Dan Jiyong yang ditatap hanya tertawa.

Lisa yang melihat kelakuan orang tuanyapun ikut tertawa. Setidaknya dia melupakan perubahan sikap Taehyung sejenak.

"Hari ini aku malas membawa mobil, Appaaa sekalian antarkan aku ya." Ucap Lisa dengan mengedip-ngedipkan matanya.

"Baiklah, baiklah. Habiskan sarapanmu. Jangan lupa susunya diminum." Ucap Jiyong.

"Ayo kita berangkat Eomma, Appa." Ucap Lisa setelah menghabiskan susu dan sarapannya.

"Sebentar." Ucap Sandara dan meninggalkan mereka.

"Kita tunggu didepan saja." Ucap Jiyong dan dibalas anggukan oleh Lisa.

Mereka berdua berjalan beriringan menuju luar rumah.

Setelah menunggu sebentar, akhirnya Sandara keluar. "Yuk." Ajaknya pada Lisa dan Jiyong.

•••

"Hati-hati, semoga kau betah disini." Ucap Sandara setelah mereka sampai dirumah sakit untuk mengantar Lisa.

"Patuhi perintah atasanmu, Oke. Jangan keras kepala." Ucap Jiyong.

"Baiklah, aku akan menjadi anak yang baik." Ucap Lisa pada kedua orang tuanya.

"Dahhhh." Ucap Lisa melambaikan tangan pada orang tuanya dan berjalan memasuki rumah sakit.

Dia melihat sekeliling, Jennie dan Rose belum disini ternyata. Dia mengeluarkan ponselnya dan melihat jam yang baru menunjukan pukul 08.22KST.

"Lisa." Ucap perempuan yang mendekati Lisa.

"Oh, selamat pagi Miss Jisoo." Ucap Lisa dan membungkuk hormat pada gadis itu.

"Pagi. Mana teman-temanmu?" Tanya Jisoo.

"Mungkin mereka masih jalan, Miss." Jawab Lisa.

Jisoo mengangguk. "Ah kalau begitu kau duluan saja ke ruangan dokter Jungkook. Mulai hari ini kau akan menjadi asistennya." Ucapnya tersenyum.

Lisa membelalakan matanya. Nafasnya seakan terhenti. Apa-apaan ini, kenapa harus aku yang menjadi asisten laki-laki itu, gumam Lisa.

"Lisa?" Ucap Jisoo.

"Ah iya Miss. Ruangannya disebelah mana?" Tanya Lisa.

"Kau tinggal lurus kemudian belok kanan, ruangannya dipaling ujung." Ucap Jisoo.

Lisa mengangguk. "Ah ya. Terimakasih Miss. Saya permisi dulu." Ucapnya.

Tak lama setelah Lisa pergi, kedua sahabatnya datang.

"Miss Jisoo, maaf kami terlambat." Ucap Rose dengan nafas terengah-engah.

"Tak apa. Ini masih jam 9 kurang. Kalian tidak terlambat." Ucap Jisoo dengan senyuman ramahnya.

"Ah syukurlah." Ucap Jennie tersenyum dan seketika pandangannya tertuju pada Lisa yang sedang berjalan dilorong.

Wait For Me [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang