9🌺

1.7K 171 2
                                    

Lisa terkejut bukan main. Kali ini hatinya merasa lebih hancur. Dia harus melepas kekasihnya pergi jauh. Dia takut kalau Taehyung kenapa-napa. Dia tak ingin kehilangan pria yang baru saja resmi menjadi kekasihnya itu.

 Dia tak ingin kehilangan pria yang baru saja resmi menjadi kekasihnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa menangis sejadinya.

"Lisa? Kau kenapa?!" Tanya Taehyung melepas pelukannya.

"Aku tak ingin kehilanganmu Taehyung!" Jawab Lisa dengan bentakan.

Taehyung tersenyum dan kembali memeluk gadisnya itu, "Aku akan baik-baik saja, sayang. Percayalah. Ini adalah cita-citaku. Sesudah misi itu selesai, aku akan menikahimu dan kita akan bahagia bersama." Ucapnya.

Tangisan Lisa semakin kencang. Dia memeluk tubuh Taehyung lebih erat. Dia tak ingin, sungguh tak ingin kekasihnya pergi.

Taehyung mengelus kepala Lisa, berusaha menenangkannya.

"A-aku tak ingin terjadi sesuatu padamu, Tae." Ucap Lisa gemetar.

"Aku akan baik-baik saja. Janji." Ucap Taehyung.

Lisa menangis lagi. Walaupun air matanya sudah banyak yang terbuang, tapi sepertinya dia masih sanggup menangis semalaman.

"Sudahlah, aku kesini ingin membuatmu bahagia. Jangan menangis, hm? Sekarang kita pulang." Ucap Taehyung.

Lisa mengangguk. Kemudian Taehyung membopong tubuh gadisnya itu. Dan mendudukannya di dalam mobil.

Disepanjang perjalanan pulang, Lisa tidak berhenti terisak, hingga membuat Taehyung hawatir. Akhirnya mereka sampai dirumah Lisa. Gadis itu tak berniat turun dari mobil. Dia menatap Taehyung dengan tatapan sendunya.

Taehyung keluar dari mobil dan membuka pintu untuk Lisa. Tapi sepertinya gadis itu tak ingin turun. Akhirnya Taehyung membopong tubuh Lisa, dan masuk ke rumah.

"Tae, Lisa kenapa?!" Tanya Sandara yang saat itu tengah bersantai di sofa.

"Nanti aku jelaskan, bi. Sekarang aku akan membawa Lisa ke kamarnya." Jawab Taehyung menaiki tangga, yang diikuti Sandara.

Sampai didepan kamar Lisa, Sandara langsung membukakan pintu. Dan Taehyung langsung menidurkan Lisa di ranjangnya. Ketika dia hendak bangun, tangan Lisa menahan lehernya.

"Jangan pergi Tae." Ucap Lisa dengan suara seraknya.

Taehyung tersenyum miris. Dia juga tak ingin meninggalkan Lisa. Tapi ini adalah tugas negara. Dan diapun telah berjanji pada dirinya sendiri untuk menyelesaikan misi dulu kemudian menikahi Lisa.

"Sebenarnya ada apa ini? Eh kau Tae kapan kau pulang?" Tanya Sandara.

"Begini bibi, aku dari tadi pagi disini. Dan aku pulang kesini karna cuti sekaligus memberitau Lisa kalau aku akan ditugaskan ke negara berkonflik." Jawab Taehyung.

Sandara juga terkejut. Seketika pandangannya menuju Lisa yang masih terisak dan mengalungkan tangannya pada leher Taehyung. Dia tau betul apa yang sedang dirasakan anaknya.

"Kenapa harus dikirim ke negara berkonflik? Kau kan anggota baru?" Tanya Sandara.

"Aku sudah lolos seleksi untuk menjadi anggota pasukan khusus. Jadi mau tidak mau aku harus berangkat, bibi" Jawab Taehyung.

"Aku tak ingin kau pergi Tae. Tetaplah disini. Maafkan ucapanku waktu itu." Ucap Lisa yang mulai mengeluarkan air mata lagi.

Taehyung tersenyum, hatinya bagai teriris melihat kekasihnya menangis seperti ini. Tapi bagaimana lagi inilah resikonya.

"Lisa, aku janji akan segera kembali. Jangan menangis. Kalau kau merindukanku, lihatlah boneka itu. Peluk dia dan katakan "aku rindu". Maka dari jauh aku akan merasakannya." Ucap Taehyung yang kini mengelus kepala Lisa.

Suara tangisan Lisa seakan mulai terdengar lagi. Sandara yang melihat adegan itu perlahan menjatuhkan air mata. Mungkin dia juga akan melakukan hal yang sama jika suaminya pergi jauh.

"Sudahlah Lisa. Aku temani tidur, hm?" Ucap Taehyung yang masih mengelus kepala Lisa.

"Kalian sudah makan?" Tanya Sandara sambil menghapus air matanya.

"Sudah, bi. Nanti kalau lapar aku akan mengambil sendiri." Jawab Taehyung terkekeh.

Sandara mengangguk dan meninggalkan mereka. Rasanya dia sudah tak kuat melihat anaknya terisak begitu.

Taehyung menaiki ranjang dan memeluk Lisa. Dan Lisa pun membalas pelukan Taehyung. Gadis itu merasa kebahagiaan yang baru saja tercipta seakan hancur. Tak ada lagi kebahagiaan, kini dia hanya merasa tak rela dan tak ingin Taehyung pergi.

"Tidurlah sayang, aku tau kau lelah." Ucap Taehyung mengelus kepala Lisa dan sesekali mengecupnya. "Besok siang aku akan berangkat. Kau mau mengantarku?" Lanjutnya.

Lisa mendongkakan kepalanya. Menatap Taehyung begitu tajam. Seakan yang baru saja dikatakan laki-laki itu adalah sebuah kesalahan besar.

"Aku tak mengizinkanmu pergi, Tae" Ucap Lisa.

"Lisa, kau pernah bilang kita harus sama-sama sukses dengan cita-cita kita. Dan sekarang tinggal satu langkah lagi, aku akan menggapainya." Jawab Taehyung.

"Tapi kenapa kau harus pergi kesana?"

"Ya mau tidak mau itu adalah tugas sayang. Doakan saja aku baik-baik disana. Dan kau disini jangan membagi hati."

Lisa memeluk Taehyung erat. Air matanya terus mengalir.

Beberapa menit kemudian Taehyung merasa pelukan Lisa mengendur. Dia melihat gadis itu ternyata sudah tertidur. Dia tersenyum tipis melihat wajah kekasihnya ini. Namun dihatinya sedikit lega. Setidaknya gadis ini sudah resmi menjadi miliknya.

Wait For Me [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang