Lisa menghembuskan nafasnya kasar. Tangannya seakan berat hanya untuk sekedar mengetuk pintu. Dia berusaha menenangkan dirinya.
Namun tiba-tiba ponselnya berbunyi. Lisa mengambilnya dan terdapat nama Jeon Jungkook dilayarnya. Dia mengangkatnya.
"Kau masuklah." Ucapnya singkat dan mematikan telpon.
Lisa menyernyitkan keningnya. Darimana Jungkook tau kalau dia sudah ada didepan ruangannya. Dia mendongkakan kepalanya dan pantas saja terdapat cctv dipojok sana.
Lisa kembali mengatur nafasnya, kemudian mendorong pintu itu.
"Selamat pagi, dokter." Ucap Lisa tersenyum paksa.
"Tampaknya kau menyukai pakaian yang aku kirimkan kemarin, ya?" Ucap Jungkook yang sudah memperhatikan penampilan Lisa sejak gadis itu berada didepan pintu ruangannya tadi.
Lisa tersenyum malas, benarkan dugaanku,gumamnya.
"Maaf pak saya hanya menghargai pemberian orang saja." Ucap Lisa.
Jungkook mengangguk dan tersenyum. "Duduklah." Ucapnya dengan menunjuk kursi didepan mejanya menggunakan dagu.
Lisa berjalan kemudian duduk dikursi.
Jungkook bangkit dan bersandar diujung meja dihadapan Lisa. Dia semakin mendekatkan wajahnya pada gadis itu.
Lisa sedikit menjauhkan wajahnya. Tiba-tiba jantungnya berdetak kencang. Dan Jungkook terus mendekat hingga akhirnya kini wajah mereka sangat dekat. Tiba-tiba dia menahan nafas dan memejamkan matanya.
"Kau cantik, Lisa." Ucap Jungkook dan tersenyum kecil. "Bernafaslah. Aku tidak ingin kau mati sekarang. Kau belum menjadi istriku." Lanjutnya kemudian menjauh dari Lisa.
Lisa membuka matanya dan menatap Jungkook. Seharusnya dia marah, tapi malah bungkam seperti ini.
"Baiklah, sekarang kau pakai jas doktermu. Stetoskop yang baru ada dilaci. Ambil saja." Ucap Jungkook yang kembali duduk dikursinya.
Lisa mengangguk dan mulai mengambil jas itu dan memakainya. Kemudian mencari stetoskop yang dimaksud dokter Jungkook. Dia membuka laci itu satu persatu. Tapi tak ada. Dia mengobrak-ngabrik isi laci itu. Tetap tidak ada. Dia menyerah dan berjalan menuju Jungkook.
"Stetoskopnya tidak ada." Ucap Lisa.
"Benarkah?" Ucap Jungkook.
"Iya, tadi aku mencarinya tapi tidak ada." Ucap Lisa.
Jungkook bangun dan berjalan menuju laci. Dia sangat terkejut ketika membuka laci itu dan mendapati isinya berantakan. Sedetik kemudian dia menoleh pada Lisa.
"Ma-maaf." Ucap Lisa menunduk.
Jungkook menggeleng dan mengambil stetoskop yang memang ada disana.
"Ini stetoskop, sayang." Ucapnya pada Lisa sambil mengacungkan benda itu.Lisa mengambilnya dan tersenyum malu. Sungguh matanya ini kenapa tidak bisa melihat benda sebesar ini. Membuat malu saja.
"Baiklah. Ayo kita mulai memeriksa pasien." Ucap Jungkook berjalan duluan dan diikuti Lisa.
Ketika keluar ruangan, mereka berpapasan dengan Jennie dan Hanbin. Dan seketika pandangan Hanbin tertuju pada Lisa.
"Jaga pandanganmu, dokter Hanbin." Ucap Jungkook yang menyadari kalau laki-laki itu memandangi Lisa.
Jennie dan Lisa saling bertatapan. Kemudian Lisa mengendikan bahunya.
Hanbin tidak memperdulikan Jungkook dan berjalan begitu saja melewatinya.
"Nanti kita bertemu dikantin." Ucap Jennie pada Lisa kemudian berlari menyusul Hanbin.
"Oke." Jawab Lisa setengah berteriak.
Setelah itu, Jungkook dan Lisa mulai memasuki ruangan pasien satu persatu untuk mengecek keadaan mereka.
•••
Sementara itu, Jennie dan Hanbin sedang berjalan dilorong penghubung menuju ke gedung lain.
"Kau mengenal gadis tadi?" Tanya Hanbin.
"Maaf, gadis yang mana dok?" Tanya Jennie balik.
"Yang tadi bersama dokter Jeon." Ucap Hanbin.
"Oh, dia teman kampusku dok." Jawab Jennie.
Hanbin mengangguk. "Apa dia sudah mempunyai kekasih?" Tanyanya
Jennie menyernyitkan keningnya kemudian tersenyum. "Sudah, dok. Dan saat ini kekasihnya sedang ditugaskan ke negara berkonflik. Dia anggota pasukan militer khusus korea selatan." Jelasnya.
Hanbin mengangguk. Tak ada sepatah kata apapun lagi.
•••
Kini jam sudah menunjukan waktu istirahat. Lisa pamit pada Jungkook untuk makan siang bersama Jennie dan Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wait For Me [COMPLETE]
RandomLalisa Manoban dan Kim Taehyung terpaksa berpisah karna suatu tugas. Lalisa dengan setia menunggu Kim Taehyung, hingga takdir merubah segalanya. "Akankah kita bersama kembali?" Insprirasi : Pasukan Garuda : I Leave my heart in Lebanon. ⚠Attention⚠ *...