29🌺

1.2K 118 5
                                    

"Pak, tolong maafkan saya. Saya janji tidak akan mengulanginya lagi. Penyebab saya tidak fokus adalah masalah pribadi yang tidak bisa saya ceritakan. Saya siap menerima sanksi apapun dari bapak." Ucap Lisa pada Seokjin.

"Baiklah, untuk kali ini saya maafkan. Tapi jika kau mengulanginya lagi, akan saya pastikan kamu dipindahkan ke tempat terpencil, Lalisa." Ucap Seokjin.

"Ba- baik pak, terimakasih." Ucap Lisa.

"Ya sudah, kalau begitu saya permisi." Ucap Seokjin bangun dan berjalan keluar dari ruangan Jungkook.

Jungkook menatap laki-laki itu dengan tatapan tidak suka. Setelah seokjin menutup pintu ruangannya, dia menghampiri Lisa yang sedang memegang kepalanya.

"Lisa, kau baik-baik saja?" Tanya Jungkook memutar kursi yang diduduki Lisa, kemudian dia berjongkok didepannya.

"Aku sangat pusing, Jeon." Ucap Lisa yang memijat kepalanya dan memejamkan mata.

"Kita pulang saja, hm?" Ucap Jungkook dengan mengusap kepala Lisa.

"Tidak! Aku tidak ingin dipindahkan dari sini."

"Hei, sekarang kesehatanmu lebih penting." Ucap Jungkook.
"Sekarang kita pulang, oke? Aku akan merawatmu." Lanjutnya.

"Tapi bagaimana kalau aku dipindahkan?"

"Tenanglah akan ku urus. Kau kuat berjalan?" Tanya Jungkook.

Lisa mencoba berdiri. Namun akhirnya dia kehilangan keseimbangannya dan hampir terjatuh kalau saja Jungkook tidak sigap menangkapnya.

Tanpa bicara apapun, Jungkook langsung membopong tubuh Lisa. Dan Lisa pun otomatis mengalungkan tangannya di leher Jungkook.

"Maaf aku selalu merepotkanmu." Ucap Lisa menatap wajah Jungkook yang kini membopongnya.

"Tak apa." Ucap Jungkook tersenyum menatap pada Lisa.

•••

45menit kemudian, mereka sampai dirumah Lisa. Jungkook kembali membopong tubuh Lisa. Setelah menekan bel beberapa kali, akhirnya pintu rumah itu terbuka.

"Lisa, kamu kenapa sayang?" Ucap Sandara yang melihat Lisa dipangku oleh Jungkook.

"Aku hanya merasa sedikit pusing, eomma." Jawab Lisa lemah.

"Ayo masuk." Ajak Sandara pada Jungkook.

Jungkook mengangguk dan mengikuti Sandara masuk ke dalam, kemudian mendudukan Lisa di sofa ruang tamu.

"Kenapa bisa seperti ini?" Tanya Sandara pada Jungkook.

"Dia belum makan apapun dari kemarin, dia juga terlalu banyak pikiran." Jawab Jungkook.

"Lisa, jangan seperti ini." Ucap Sandara mendekati Lisa dengan air mata yang mulai mengalir.
"Jangan menyiksa dirimu." lanjutnya duduk disamping Lisa dan mengusap kepala anaknya itu.

"Eomma, jangan menangis. Maafkan aku." Ucap Lisa yang tak tega melihat ibunya sangat hawatir.

"Kau jangan menyiksa dirimu sendiri Lalisa. Jika Taehyung tidak kunjung mengabarimu, lupakan dia. Eomma tidak akan merestui hubungan kalian jika kau terus seperti ini." Ancam Sandara.

"Eomma, kenapa berbicara seperti itu?!" Ucap Lisa dengan suara yang agak tinggi.
"Taehyung akan kembali! Dia akan menepati janjinya untuk menikahiku! Dia akan kembali!!!!!" Teriaknya dengan air mata yang sudah mengalir.

Jungkook menundukan wajahnya. Dia memang tau, dia takan bisa menggatikan sosok seorang Taehyung dihati Lisa. Tapi entahlah, dia selalu berharap suatu saat Lisa akan membuka hati untuknya.

"Lisa..." Ucap Jungkook.

Lisa mengalihkan pandangannya pada Jungkook. Dan Sandara juga mengalihkan pandangannya pada Jungkook.

"Sudah jangan menangis." Ucap Jungkook memegang tangan Lisa.

"Nak, tolong bawa Lisa ke kamarnya." Ucap Sandara pada Jungkook.

Jungkook mengangguk dan membopong lagi tubuh Lisa.

"Ikuti aku." Ucap Sandara berjalan lebih dulu kemudian diikuti Jungkook.

Setelah sampai didepan kamar Lisa, Sandara langsung membukakan pintu kamarnya.

"Jeon, maaf aku merepotkanmu lagi." Ucap Lisa yang merasa tak enak hati.

"Tak apa. Sekarang kau istirahat,Supaya badanmu lebih segar besok." Ucap Jungkook dan membuka sepatu yang dipakai Lisa kemudian menyimpannya didekat ranjang.

Lisa mengangguk, "Terimakasih." Ucapnya.

"Sama-sama." Ucap Jungkook.

Sandara yang sedari tadi melihat perlakuan Jungkook, meyakini kau laki-laki itu mencintai anaknya.

"Maaf, nak. Apa kita bisa bicara?" Ucap Sandara pada Jungkook.

"Oh, tentu bibi." Jawab Jungkook.

"Nak, ibu pinjam temanmu sebentar ya? Kau istirahat saja dulu. Eomma akan buatkan bubur." Ucap Sandara pada Lisa dan menyelimuti tubuh anaknya itu.

Lisa mengangguk. Kemudian memejamkan matanya.

Sandara dan Jungkook berjalan keluar dari kamar Lisa. Dan kini mereka sedang berada diruang tengah.

Wait For Me [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang