25🌺

1.3K 119 2
                                    

Akhirnya mereka berdua sampai dirumah Lisa.

"Kau ingin mampir dulu?" Tanya Lisa.

"Tidak, sepertinya kau sangat lelah. Beristirahatlah." Jawab Jungkook tersenyum.

"Hm, baiklah. Maaf jika hari ini aku membuat pekerjaanmu terganggu. Sampai bertemu besok." Ucap Lisa lalu keluar dari mobil Jungkook.

"Masuklah. Jangan menungguku pergi. Karna aku tidak akan pergi sebelum kau masuk." Ucap Jungkook ketika melihat Lisa berdiri disamping mobilnya.

Lisa tersenyum dan mengangguk.
"Baiklah aku masuk. Kau hati-hati dijalan." Ucapnya melambaikan tangan dan membuka pagar rumahnya.

Dia benar-benar pergi setelah aku masuk, gumam Lisa setelah mengintip mobil pria itu dari sela pagar. Entah kenapa dia tersenyum secara tak sadar.

Lisa membuka pintu utama rumah besar itu dan melangkahkan kaki untuk masuk. Setelah didalam, dia mencari keberadaan orang tuanya. Ternyata hanya ada sang ibu diruang tengah, sedang menonton televisi.

"Hai Eomma" Ucap Lisa mendudukan dirinya di sofa lalu membuka sepatunya.

"Oh hai sayang. Bagaimana harimu?" Tanya Sandara.

"Hariku melelahkan." Jawab Lisa kemudian terkekeh. "Dimana Appa?" Lanjutnya.

"Dia belum pulang. Lembur, katanya besok akan ada meeting dengan klien besar." Jawab Sandara.

Lisa mengangguk dan menyimpan sepatunya pada rak sepatu dipinggir sofa.

"Kau sudah makan sayang?" Tanya Sandara.

"Sudah." Jawab Lisa lalu bangun dari duduknya.
"Aku akan mandi dulu Eomma. Kau jangan merindukanku. Dahhh." Lanjutnya dan berjalan menuju kamarnya.

Sandara menggeleng. Kalau dilihat-lihat kelakuan anaknya itu mirip sekali dengan sang suami. Terkadang dunianya sama-sama sulit dimengerti.

•••

Lisa membuka pintu kamar dan langsung melempar tasnya ke ranjang kemudian dia menjatuhkan dirinya sendiri ke ranjang. Rasanya dia lelah sekali hari ini. Tiba-tiba bayangan wajah Jungkook yang tersenyum terlintas dipikirannya. Tanpa sadar, Lisa tersenyum. Tapi sedetik kemudian dia tersadar dan langsung mendudukan dirinya ditepi ranjang, dia menggeleng-gelengkan kepalanya. Sepertinya butuh disiram, gumamnya.Dia bangun dari duduknya dan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

15menit kemudian Lisa keluar dari kamar mandi dengan tubuhnya yang terasa sangat segar. Lisa memakai baju tidurnya dan berjalan keluar kamar, bermaksud akan menemani ibunya menonton televisi.

Lisa sampai diruang tengah dan ternyata ibunya masih disana.

"Eomma!" Ucap Lisa berlari pada Sandara dan memeluknya.

"Aishh anak ini. Kau sudah besar Lalisa." Ucap Sandara.

"Biar saja." Ucap Lisa yang makin memeluk erat ibunya itu.

Sandara tersenyum dan membalas pelukan Lisa.

Tak lama kemudian Jiyong datang dan menghampiri mereka dengan sedikit berlari kemudian memeluk mereka.

"Appa, kenapa pulang malam?" Tanya Lisa setelah melepaskan pelukannya.

"Mmm, kenapa ya?" Jawab Jiyong dengan ekspresi seolah-olah bingung.

"Appaaaa..." Rengek Lisa melihat kelakuan Ayahnya.

Jiyong tertawa keras. Kemudian bangkit meninggalkan mereka.

"Eomma, dulu kenapa mau menikah dengan laki-laki menyebalkan seperti Appa?" Tanya Lisa.

"Meskipun Ayahmu menyebalkan, tapi dia sangat menyayangi Eomma. Sama seperti Taehyung yang menyayangimu Lalisa." Jawab Sandara dengan senyuman dibibirnya.

Seketika Lisa teringat pada Taehyung. "Eomma aku ke kamar dulu. Siapa tau Tae menghubungiku." Ucapnya dengan senyuman bahagia.

Lisa membuka pintu kamar dan langsung mengambil ponsel ditasnya. Dia melihat banyak notif pesan dari Jungkook, Jennie dan Rosé. Tapi tak ada dari Taehyung. Dia menghela nafas dan kembali menaruh ponsel itu dinakas. Sebenarnya dia ingin menghubungi Taehyung. Tapi dia takut mengganggunya.

Wait For Me [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang