Selama diperjalanan pulang menuju ke Busan, Jennie terus menanyai Lisa. Tentang siapa laki-laki itu, dari mana asalnya, kenapa bisa, dan masih banyak lagi.
"Jennie, stop! Aku pusing menjawab pertanyaanmu. Karna memang aku hanya mengenalnya karna kecelakaan tadi." Ucap Lisa dan mengurut keningnya. Rasanya pusing sekali.
Seketika Lisa teringat jika mobilnya sedang diperbaiki laki-laki itu.
"Jen, mobilku." Ucap Lisa dengan menatap Jennie panik
"Apa?"
"Mobilku masih ditangan laki-laki tadi."
"Lalu?"
"Dia kan tidak tau alamat rumahku! Dan dia juga tidak mempunyai nomor telponku." Ucap Lisa mulai gelisah. Dia takut dimarahi oleh orang tuanya karna ceroboh meninggalkan mobilnya begitu saja.
Jennie terdiam, dia juga bingung harus bagaimana.
"Kita ke tempat mobilku dulu ya." Ucap Lisa dengan tatapan memohon pada Jennie. Dan dijawab anggukan oleh gadis itu.
"Pa, kita memutar arah" Ucap Lisa pada sopir taksi. Dan pria tua itu mengangguk.
•••
"Mobilku sudah tidak ada." Ucap Lisa menahan tangisnya.
"Tenanglah." Ucap Jennie dan memperhatikan sekitar. "Kita tanya orang yang disana, siapa tau dia melihat mobilmu." Lanjutnya.
Lisa mengangguk. Mereka berjalan menuju orang itu.
"Permisi." Ucap Lisa.
"Ya ada apa?" Jawab orang itu.
"Apa tadi anda melihat dua mobil yang disana?" Tanya Lisa dan menunjuk tempat terjadinya insiden beberapa puluh menit yang lalu.
"Tidak, aku tidak melihatnya." Jawab orang itu dan membuat Lisa makin gelisah.
"Oh kalau begitu terimakasih." Ucap Jennie dan membawa Lisa meninggalkan orang itu.
Mereka naik lagi pada taksi yang tadi. Dan membawa mereka menuju ke arah pulang.
"Tenanglah Lisa." Ucap Jennie memeluk Lisa.
"Bagaimana ini? Aku takut orang tuaku akan marah." Ucap Lisa dengan suara pelannya.
"Bicara terus terang saja." Ucap Jennie. Dan Lisa hanya terdiam.
Mau bagaimana lagi? Ini memang kecerobohannya dan kesalahan laki-laki tadi. Coba saja kalau dia tidak memaksa Lisa untuk ikut, mungkin mobilnya masih ada sekarang. Dia sangat-sangat benci dengan laki-laki itu.
•••
Setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya mereka sampai dirumah Lisa. Ketika membuka gerbang, dia kaget melihat mobilnya sudah ada dirumah.
Lisa berjalan mendekati mobil itu dan memastikan bahwa itu adalah mobilnya. Benar ini mobilku, gumam Lisa. Tapi bagaimana mobilnya ini bisa sampai dirumah.
"Lisa?" Ucap Jennie membuyarkan lamunan Lisa.
"Jennie, ini mobilku. Tapi kenapa ada bisa disini?" Ucap Lisa menunjuk mobilnya dan memandang Jennie.
Jennie menaikan kedua bahunya. Karna diapun tidak tau.
Lisa dan Jennie berjalan memasuki rumah. Alangkah terkejutnya mereka karna si pria tadi, Jeon Jungkook, ada didalam dan duduk santai disofa.
"Kenapa kau ada disini?!" Bentak Lisa pada Jungkook yang sedang meminum teh.
"Oh, kau sudah pulang. Kemana saja?" Jawab Jungkook santai.
Jennie masih mematung di dekat pintu.
"Kau sedang apa disini?!" Ucap Lisa dengan sedikit bentakan.
Jungkook meletakan cangkir teh nya dan menatap Lisa. "Kau lupa mobilmu tertinggal?" Ucapnya
"Dari mana kau tau alamatku?" Tanya Lisa menatap tajam Jungkook.
"Kau bodoh nona. Surat kendaraanmu menggantung disini." Ucap Jungkook mengangkat kunci mobil Lisa, lalu menggoyang-goyangkannya.
Seketika Lisa tersadar. Benar juga dia selalu menaruh surat itu dikunci mobilnya. "Kalau begitu terimakasih. Dan sekarang kau boleh pergi." Ucapnya.
"Hanya itu?" Ucap Jungkook dan kembali mengambil cangkir itu dan meminum teh nya lagi.
Lisa menghembuskan nafasnya kasar. "Apalagi?!" Ucapnya kesal.
"Tulis nomormu." Ucap Jungkook dengan mata yang seolah menunjuk ponsel yang berada dimeja.
"Untuk apa?! Kau tidak ada kepentingan lain denganku." Ucap Lisa yang mengerti maksud Jungkook.
"Tulis saja."
"Tidak!!"
"Tulis."
"Tidak mau!!"
"Tulis Lisa."
"Tidak! Kau ini kenapa?!"
"Oh ya aku mengerti, kau ingin aku lebih lama disini bukan? Bagus. I like it." Ucap Jungkook menatap Lisa dengan senyuman smirknya.
Lisa mengambil ponsel itu dan menuliskan nomornya lalu menyimpannya lagi dimeja. "Sudah. Sekarang kau pergi." Ucapnya.
Jungkook mengambil ponselnya dan memanggil nomor itu. Tersambung. "Baiklah, karna kau tidak berbohong. Aku akan pergi." Ucapnya berdiri dan berjalan keluar rumah Lisa.
Lisa menatap laki-laki itu dengan tatapan bingungnya. Begitupun Jennie yang sedari tadi berdiri didekat pintu. Kini mereka berdua saling bertatapan bingung, lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wait For Me [COMPLETE]
RandomLalisa Manoban dan Kim Taehyung terpaksa berpisah karna suatu tugas. Lalisa dengan setia menunggu Kim Taehyung, hingga takdir merubah segalanya. "Akankah kita bersama kembali?" Insprirasi : Pasukan Garuda : I Leave my heart in Lebanon. ⚠Attention⚠ *...