31🌺

1.2K 111 1
                                    

Pandangan Sandara tertuju pada Lisa. Gadis itu tau penjelasan apa yang diinginkan ibunya.

Lisa menghela nafasnya.
"Dia pernah kesini Eomma."

"Sungguh?!" Ucap Sandara. Dan dijawab anggukan oleh Lisa.

"Kenapa kau tidak pernah bilang?!" Timpa Jiyong.

"Maaf, karna waktu itu dia masih menyebalkan." Ucap Lisa.

Sandara dan Jiyong saling bertatapan kemudian menghela nafas.

•••

Jungkook asik berkutat dengan bahan masakan didapur. Bahan masakan dirumah Lisa sangat lengkap dan itu membuatnya sangat bersemangat.

30 menit berlalu, Jungkook sudah selesai dengan masakannya. Bubur untuk Lisa juga tidak lupa dia buat.

"Makanan sudah siap, paman bibi." Ucap Jungkook menghampiri mereka setelah meletakan semua masakannya di atas meja makan. Kemudian dia berjalan lagi menuju ruang makan.

Sandara dan Jiyong berjalan menuju ruang makan meninggalkan Lisa disana. Lisa menghembuskan nafasnya kasar. Dia berdiri dan berjalan pelan. Sungguh orangtuanya ini jahat sekali.

"Kalian melupakanku." Ucap Lisa setelah mendudukan dirinya dikursi meja makan.

Sandara dan Jiyong saling menatap. Kemudian Sandara melihat ke arah anaknya.

"Maafkan kami ya sayang." Ucap Sandara dengan ekspresi yang dibuat sedih.

Lisa memutar bola matanya malas dan memilih untuk mengacuhkan ibunya.

Jungkook tersenyum melihat kelakuan keluarga Lisa. Kemudian mendudukan diri disamping gadis itu

"Aku suapi ya." Ucap Jungkook dengan mengambil mangkuk bubur.

"Kenapa aku harus makan bubur? Aku tidak sakit Jeon." Ucap Lisa dan menolak suapan dari Jungkook. Tangannya terulur untuk mengambil ayam goreng.

Jungkook menepuk tangan Lisa pelan. "Kau harus makan ini dulu." Ucapnya.

Lisa mendengus dan mengusap-ngusap tangannya. Dia menatap tajam ke arah Jungkook.

"Buka mulutmu." Ucap Jungkook dengan menyodorkan sesendok bubur pada Lisa.
"Ayo buka mulutmu."
"Lisa, buka mulutmu, aaaa."
"Ayo Lisa, buka mulutmu pesawat akan mendarat."
"ngeongggggg." Ucap Jungkook dengan tangan memperagakan sendok makan itu seperti pesawat terbang.
"Aaaaaaa"

"Aku bukan anak kecil, Jeon." Ucap Lisa dan menerima suapan Jungkook. Perlahan, dia mengecap-ngecap rasa bubur itu dan rasanya enak! Dia merebut mangkuk buburnya dari tangan Jungkook lalu memakan buburnya sendiri.

Jungkook tersenyum lebar melihat Lisa yang lahap memakan bubur buatannya.

"Masakanmu enak, Jung." Ucap Sandara.

Jungkook menatap Sandara dan tersipu malu.

"Ya benar, aku setuju. Masakanmu memang enak." Tambah Jiyong pada Jungkook.

"Terimakasih paman, bibi." Ucap Jungkook tersenyum.

"Andai saja aku mempunyai menantu yang pandai memasak sepertimu Jung, pasti aku akan meminta dibuatkan masakanmu setiap hari." Ucap Jiyong tersenyum menatap Jungkook.

Lisa yang sedang memakan bubur tiba-tiba menatap Ayahnya tajam.
"Apa maksud Ayah? Kenapa berbicara seperti itu?!"

"Kenapa? Ayah hanya berandai." Jawab Jiyong santai.

"Sudahlah, ayo makan lagi." Ucap Sandara menengahi Ayah dan Anak itu.

Jungkook yang memperhatikan respon Lisa, merasa sedikit kecewa. Bukan, bukan karna dia geer saat Jiyong berbicara seperti itu, tapi dia merasa kalau pria tua itu sedikit menyinggung tentang rencana perjodohan mereka.
Namun ternyata respon yang gadis itu berikan seakan menggambarkan jika dihati Lisa sudah tidak ada lagi tempat untuknya. Harusnya Jungkook mundur mengikuti egonya. Tapi tetap, hatinya keukeuh tidak ingin mundur walau selangkahpun. Meskipun dia tau, kalau Taehyung kembali, pria itu tentu akan mengambil lagi apa yang sudah menjadi miliknya.

Jungkook menghela nafasnya. Dia menundukkan kepalanya sebentar kemudian mendongkak dan tersenyum menatap Lisa.

Wait For Me [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang