33

2.7K 342 53
                                    

"Ma..mi.. gendong.." Yangyang berusia 4 tahun berusaha menggapai tubuh sang Ibu.

Kedua tangan nya terulur keatas, tanda ia ingin digendong.

Namun sang Ibu tak mendengar, melirik saja tidak.

Ia beranjak pergi begitu saja.

"Ma..mi..Ma..mi.. Mami.." Yangyang kecil berusaha memanggil sang Ibu.

Usaha nya sia-sia karena sang Ibu tak berbalik ke arahnya, tetap pergi.



"Mami.. Mami tadi Yangyang disekolah juara 1 loh.."

Yangyang berusia 10 tahun berlari menghampiri sang Ibu.

Ibu baru saja pulang sekolah.

"Mami liat ini.. nilai Yangyang bagus-bagus." Yangyang masih dengan wajah ceria nya.

Ia tak pernah berhenti bicara dengan riang, namun reaksi sang Ibu tetap sama.

Dingin, tak menganggap kehadiran Yangyang.

Ia fokus pada ponsel nya.

Lalu Mami Yangyang mendapat panggilan telepon, ia segera beranjak pergi untuk mengangkat telepon.

Pergi begitu saja tanpa sepatah kata pada Yangyang.

"Mami sibuk, Yangyang gak boleh ganggu." Gumam Yangyang selalu berpikir positif, ia tersenyum lembar menampilkan deretan gigi nya yang putih dan rapi.

Hari ini adalah hari kelulusan SMP Yangyang.

Yangyang melihat teman-teman nya yang datang bersama kedua orang tua nya, atau bersama ibu nya.

"Apa Yangyang bisa merasakan itu?" tanya Yangyang monolog.

"Yangyang.." seseorang menepuk bahu nya.

Yangyang menoleh, seketika wajahnya berbinar cerah.

"Papi.. Papi datang.." sungguh Yangyang tak bisa menahan rasa bahagia nya.

Tuan Liu mengangguk sembari tersenyum.

"Mana mungkin Papi tidak datang di acara kelulusan anak Papi hmm?"

Hidung mancung Yangyang menjadi korban cubitan pelan sang Ayah.

Yangyang hanya cengengesan.

"Papi, Mami kemana? Mami datang kan?" tanya Yangyang antusias.

Sang Ayah terdiam sejenak.

"Mami kamu ada keperluan penting, gak bisa datang."

Wajah Yangyang seketika murung.

"Tapi kan Papi udah ada disini, Yangyang jangan sedih dong." Lanjut sang Ayah.

Wajah Yangyang kembali ceria, ia mengangguk cepat.



"Papi kita mau kemana?" Tanya Yangyang.

Ia heran ingin pergi kemana, sedangkan setelan pakaiannya sangat rapi seperti ingin pergi jauh.

Ia juga membawa koper untuk keperluan diri nya.

Itu semua disuruh oleh sang Ayah.

Kini mereka berdua sedang berada didalam pesawat.

"Yangyang mau ketemu Kun Gege gak?" tanya Papi.

Yangyang mengangguk semangat.

"Iya mau.. Yangyang udah lama gak ketemu Gege, Yangyang kangen Gege."

Sang Ayah mengusap lembut pucuk kepala Yangyang.

"Dengerin Papi, Yangyang tar akan tinggal sama Kun Gege tapi Yangyang gak boleh nakal disana, jadi anak baik yah!" kata Papi dengan lembut.

WAKE UP | NCT-WAYVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang